Liputan6.com, Beijing - Setelah Kim Jong Un bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Diaoyutai State Guesthouse, Beijing, China, staf dari Korea Utara dengan hati-hati mengelap benda-benda yang dia sentuh. Langkah ini, menurut para analis, merupakan bagian dari serangkaian protokol keamanan untuk mencegah upaya mata-mata asing.
Meski pertemuan keduanya memperlihatkan kesan persahabatan yang tumbuh antara Kim Jong Un dan Putin, rekaman video pada Rabu (3/9/2025) menunjukkan langkah luar biasa negara tertutup tersebut untuk menyembunyikan setiap petunjuk tentang kesehatan Kim Jong Un.
Dalam unggahan di Telegram, reporter Rusia Alexander Yunashev membagikan video yang memperlihatkan dua staf Kim Jong Un dengan teliti mengelap benda-benda di ruangan tempat Kim dan Putin bertemu lebih dari dua jam.
Advertisement
Sandaran kursi dan sandaran tangan dibersihkan, sementara meja di samping kursi Kim Jong Un dilap. Gelas minum Kim Jong Un juga diangkat dan diamankan.
"Setelah perundingan selesai, staf yang mendampingi pemimpin DPRK dengan hati-hati menghancurkan semua jejak keberadaan Kim Jong Un," kata sang reporter, merujuk pada Korea Utara, seperti dikutip CNA.
Usai pembicaraan di ruangan itu, Kim Jong Un dan Putin pergi untuk menghadiri acara minum teh dan saling mengucapkan perpisahan.
Protokol Standar
Seperti dalam perjalanan luar negeri sebelumnya, Kim Jong Un membawa toilet pribadinya di kereta lapis baja hijau khas yang membawanya ke Beijing. Tindakan itu, menurut laporan surat kabar Jepang Nikkei yang mengutip badan intelijen Korea Selatan dan Jepang, dilakukan untuk menyembunyikan petunjuk terkait kondisi kesehatannya.
Menurut Michael Madden, pakar kepemimpinan Korea Utara dari Stimson Center yang berbasis di AS, langkah-langkah semacam itu telah menjadi protokol standar sejak era pendahulu Kim Jong Un, yakni ayahnya, Kim Jong Il.
"Toilet khusus serta kantong sampah berisi sisa-sisa, limbah, dan puntung rokok dimaksudkan agar badan intelijen asing, bahkan yang bersahabat sekalipun, tidak mendapatkan sampel untuk diuji," kata Madden. "Itu bisa memberi wawasan tentang kondisi medis yang memengaruhi Kim Jong Un. Hal ini bisa mencakup rambut dan potongan kulit."
Pada 2019, setelah pertemuan puncak di Hanoi dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, para pengawal Kim Jong Un terlihat menutupi lantai kamar hotelnya untuk dibersihkan berjam-jam, serta membawa keluar berbagai barang termasuk kasur.
Tim Kim Jong Un juga pernah terlihat dengan teliti membersihkan benda-benda sebelum dia menggunakannya.
Saat pertemuannya pada 2018 dengan presiden Korea Selatan saat itu, Moon Jae-in, pengawal Korea Utara menyemprot kursi dan meja dengan cairan pembersih lalu mengelapnya sebelum Kim Jong Un duduk.
Sebelum dia duduk dalam pertemuan lain dengan Putin pada 2023, tim keamanannya mengelap kursinya dengan disinfektan dan memeriksa dengan teliti untuk memastikan kursi itu aman. Tidak ketinggalan salah satu pengawal menggunakan detektor logam untuk memindai tempat duduk.
Advertisement