Pabrik Garmen di Bangladesh Terbakar, 16 Orang Tewas

Ilustrasi Kebakaran. (Freepik/ArthurHidden)... Selengkapnya

Liputan6.com, Dhaka - Sedikitnya 16 orang tewas dalam kebakaran besar yang melanda sebuah pabrik garmen di ibu kota Bangladesh, Dhaka, pada Selasa (14/10/2025).

Pejabat berwenang memperingatkan, jumlah korban kemungkinan masih akan bertambah seiring proses pencarian yang terus dilakukan, dikutip dari laman BBC, Rabu (15/10).

Petugas pemadam kebakaran menemukan 16 jenazah yang sebagian besar terbakar hingga tidak dapat dikenali. Di luar lokasi kejadian, keluarga para pekerja berkumpul dengan cemas di kawasan Mirpur, menunggu kabar tentang orang-orang terkasih yang belum ditemukan.

Kebakaran yang terjadi sekitar tengah hari itu baru berhasil dipadamkan setelah tiga jam. Namun, api di gudang bahan kimia yang berdiri tepat di sebelah pabrik masih terus berkobar hingga malam hari.

“Hingga pukul 21.00 waktu setempat, api di gudang kimia belum sepenuhnya padam,” demikian laporan media lokal.

Petugas pemadam kebakaran belum dapat memastikan apakah api pertama kali muncul di pabrik atau di gudang kimia. Menurut saksi mata, gudang tersebut menyimpan berbagai bahan berbahaya seperti bubuk pemutih, plastik, dan hidrogen peroksida, yang diduga memperparah kobaran api dan memicu ledakan kecil.

Sampah menjadi biang utama dalam fenomena pencemaran lingkungan. Permasalahan sampah tidak pernah usai. Membakar, menimbun dan bahkan membuangnya ke sungai merupakan akar terjadinya pencemaran lingkungan. Salah satunya sampah elektronik yang merupaka...

2 dari 2 halaman

Terhirup Gas Beracun

Kebakaran Besar Luluh Lantakkan Pemukiman Warga Simprug — Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api saat terjadi kebakaran di kawasan padat penduduk di Jalan Simprug Golf II RT 4/8, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (21/8/2022). Belum diketahui penyebab kebakaran yang membakar puluhan rumah tersebut. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Direktur Dinas Pemadam Kebakaran, Mohammad Tajul Islam Chowdhury, mengatakan para korban kemungkinan besar meninggal seketika setelah menghirup gas beracun. “Mereka mungkin tewas karena paparan gas yang sangat beracun, bukan hanya karena luka bakar,” ujarnya kepada media lokal.

Polisi dan aparat militer kini tengah mencari pemilik pabrik dan gudang tersebut, sementara penyelidikan sedang dilakukan untuk memastikan apakah kedua fasilitas itu beroperasi secara legal.

Di luar gedung yang hangus, suasana haru menyelimuti para keluarga korban. Banyak dari mereka memegang foto anggota keluarga yang hilang, berharap masih ada keajaiban.

“Saya langsung berlari ke sini setelah mendengar berita kebakaran,” kata seorang ayah yang kehilangan putrinya, Farzana Akhter, kepada Reuters. “Tapi sampai sekarang saya belum menemukannya… saya hanya ingin putri saya kembali.”

Kebakaran besar seperti ini bukan hal baru di Bangladesh, negara dengan industri garmen terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok. Lemahnya standar keselamatan dan buruknya infrastruktur sering kali menjadi penyebab utama tragedi. Dalam beberapa tahun terakhir, ratusan pekerja tewas akibat kebakaran serupa di pabrik-pabrik garmen di negara tersebut.

Foto Pilihan

Truk Pembawa Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza