Liputan6.com, Jakarta Para peneliti kembali menemukan fakta bahwa kurang melakukan aktivitas fisik menyebabkan kerapuhan tulang pada individu modern, bila dibandingkan dengan manusia yang hidup pada zaman purba.
Profesor Antropologi dan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Informasi dari Pennsylvania State University, Timothy M Ryan, mengatakan, bila pada individu kurang melakukan aktivitas fisik, menyebabkan tulang yang ada di bagian kepala tulang paha menjadi lebih tipis dan lebih ringan, daripada yang ditemukan di primata modern seperti simpanse, gorila, dan orangutan.
Selain itu, lanjut Timothy, dikarenakan genetika, manusia dan primata non manusia pun memiliki struktur tulang berbeda.
Melansir Business Standard, Senin (29/12/2014), setelah dilakukan penelitian terhadap 59 manusia dewasa dan 229 primata non manusia ditemukan fakta bahwa petani memiliki massa tulang yang jauh lebih baik ketimbang seorang pemburu.
"Temuan ini memiliki implikasi yang signifikan untuk memahami bentuk tulang manusia dan hubungannya dengan kehilangan tulang yang berhubungan dengan usia pada populasi manusia kontemporer," kata dia.
Saat ini, penelitian ini telah masuk ke dalam Proceedings of the National Academy of Science.
Kurang Gerak, Tulang Jadi Rapuh
Ayo bergerak, bila tak ingin tulang cepat rapuh
Advertisement
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5364792/original/051815700_1759126836-Batikraya__desktop-mobile__356x469.png)
Batik Raya Indonesia
- 6 Kampung Batik yang Seru Dijelajah, Lasem hingga Cibuluh3 jam yang lalu
- Mengenal 3 Label Batikmark, Sertifikasi Batik Indonesia untuk Perlindungan dari Barang 'Aspal'1 hari yang lalu
- 6 Gaya Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Berkemeja Batik, Auranya Menguar2 hari yang lalu
- Saat Membatik Jadi Sarana Terapi Pemulihan Mental Para ODGJ5 hari yang lalu
- Mengenal Filosofi 8 Motif Batik yang Jarang Diketahui6 hari yang lalu
- 6 Gaya Idol K-pop Percaya Diri Berbatik, dari Anggota NCT hingga Super Junior1 minggu yang lalu
- 6 Gaya Berbatik ala Eva Celia, Gabungkan Nuansa Klasik dan Modern1 minggu yang lalu
- Batik Goes Urban: Cara Baru Generasi Muda Lestarikan Warisan Nusantara1 minggu yang lalu
- Asal-usul Museum Batik Pekalongan yang Jadi Magnet Wisata1 minggu yang lalu
- 6 Gaya Berbatik Dian Sastro, Dipadukan Kemben Klasik hingga Kebaya Modern1 minggu yang lalu
- Mengenang Iwan Tirta, Sang Maestro Batik yang Karyanya Jadi Favorit Nelson Mandela1 minggu yang lalu
- Mengulik Filosofi Menarik di Balik 6 Motif Batik Indonesia2 minggu yang lalu
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5379899/original/015827500_1760407756-AnugerahL6__desktop-mobile__356x469_-_Button_Share.png)
Anugerah Liputan6 : Inspirasi Untuk Negeri Indonesia Maju
- Saksikan Live Streaming Anugerah Liputan6 2025: Berdaya, Berdampak, Berkelanjutan1 hari yang lalu
- Anugerah Liputan6 2025: PT Harfia Construction Machinery Sabet Anugerah Inspiratif Kategori Swasembada Pangan2 hari yang lalu
- Guru Besar UGM: AI Memang Cerdas, Tapi Tak Punya Kejujuran dan Harapan Seperti Manusia2 hari yang lalu
- Anugerah Liputan6 2025: Bank Raya Raih Penghargaan Bergengsi Kategori Digitalisasi Perbankan3 hari yang lalu
- Anugerah Liputan6: BSI Perkuat Ekosistem Investasi Emas Buat Masyarakat3 hari yang lalu
- Transformasi Digital Bawa Bulog Raih Penghargaan Anugerah Liputan6 20253 hari yang lalu
- Aktif Suarakan Literasi Digital, Mira Sahid Terima Anugerah Perempuan Hebat Liputan63 hari yang lalu
- Krisan Valerie Kobarkan Semangat Memanusiakan Manusia Lewat Platform Baku Bantu Sulut4 hari yang lalu
- Jadi Penerang Desa Terpencil dengan Energi Surya, Mada Ayu Habsari Raih Anugerah Perempuan Hebat Liputan64 hari yang lalu
- Raih Penghargaan Anugerah Liputan6, Ini Tujuh Sosok Perempuan Hebat Indonesia4 hari yang lalu
- Raih Penghargaan Anugerah Liputan6, Bank BRI Ingin Terus Berikan Dampak Positif ke Masyarakat4 hari yang lalu
- Guru Besar UGM: AI Tanpa Manusia Tak akan Pernah Punya Makna4 hari yang lalu