Liputan6.com, Jakarta Hari Osteoporosis Sedunia 2025 jatuh pada 20 Oktober. Tahun ini, pesan yang ingin digaungkan adalah: Ini Tidak Dapat Dibenarkan! atau It's Unacceptable!
Dokter konsultan tulang belakang di Eka Hospital Cibubur, Omar Luthfi, menyampaikan, pesan ini adalah pengingat terhadap fakta bahwa banyak orang masih bersikap masa bodoh terhadap kesehatan tulang.
“Padahal kita sudah punya semua yang dibutuhkan untuk mencegahnya,” katanya lewat keterangan pers dikutip Selasa (21/10/2025).
Advertisement
Dia menjelaskan, osteoporosis adalah kondisi tulang keropos yang dapat menyebabkan patah tulang serius dan mengubah hidup.
“Mengabaikannya di tengah ketersediaan alat diagnostik serta pengobatan efektif sudah tidak bisa dibenarkan lagi,” ujarnya.
Osteoporosis adalah penyakit yang membuat kepadatan tulang semakin berkurang, sehingga menjadi rapuh. Penyakit ini sering disebut "pencuri senyap" karena tidak menimbulkan gejala apapun hingga akhirnya terjadi patah tulang.
Patah tulang yang paling ditakuti adalah patah tulang pinggul (hip fracture). Pada lansia, patah tulang ini kerap membutuhkan operasi besar, pemulihan yang lama, bahkan dapat meningkatkan risiko komplikasi kesehatan lainnya secara signifikan.
“Jangan tunggu tulang Anda patah baru bertindak,” imbau Omar.
Sikap abai terhadap risiko osteoporosis tentu tidak bisa diterima karena setiap orang sebetulnya bisa mencegahnya dan dapat menanganinya.
Cara Cegah Osteoporosis
Menurut Omar, beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah osteoporosis adalah:
Diagnosis yang Akurat
Diagnosis yang akurat dapat mencegah osteoporosis. Dunia kesehatan Indonesia kini punya teknologi DXA Scan (Dual-energy X-ray Absorptiometry). Alat ini berfungsi sebagai pemindai kepadatan tulang yang cepat, tidak sakit, dan sangat akurat.
Dengan hasil DXA Scan, dokter bisa tahu seberapa kuat tulang pasien dan seberapa besar risiko patah tulang di masa depan.
“Menunda skrining padahal alatnya ada, adalah sebuah kerugian besar,” ucap Omar.
Begitu terdiagnosis, ada berbagai pilihan perawatan yang sangat efektif, mulai dari obat-obatan yang memperlambat pengeroposan hingga obat yang merangsang pembentukan tulang.
Advertisement
Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati
Seperti kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati. Hal ini sangat pas untuk kondisi osteoporosis.
Menjaga kepadatan tulang agar tidak osteoporosis jauh lebih penting dibandingkan penanganannya apabila sudah terjadi. Selain itu, pencegahan osteoporosis sangatlah mudah, maka dari itu tidak ada alasan lagi untuk tidak mencegah diri dari kondisi ini.
Selain deteksi dini, cara lain mencegah osteoporosis adalah:
Konsumsi Nutrisi yang Sehatkan Tulang
Jika ingin tulang tetap padat, pastikan tubuh mendapatkan nutrisi berikut:
- Kalsium: Kalsium adalah bahan baku utama tulang. Pastikan asupan dari susu, keju, yogurt, sayuran hijau (seperti brokoli), dan ikan kecil (seperti teri).
- Vitamin D: Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium. Sumber utamanya adalah paparan sinar matahari pagi yang cukup, atau dari makanan seperti kuning telur dan ikan berlemak.
- Protein seimbang: Konsumsi protein yang cukup penting untuk matriks tulang, tetapi hindari asupan protein berlebihan yang dapat meningkatkan ekskresi kalsium.
Aktivitas Fisik yang Tepat
Setelah kebutuhan nutrisi tulang terpenuhi, jangan lupa juga untuk selalu beraktivitas, seperti:
- Latihan ringan: Penting untuk merangsang sel pembentuk tulang. Contohnya adalah jalan kaki, lari ringan, naik turun tangga, dan menari.
- Latihan otot: Latihan dengan beban atau bodyweight (seperti squat atau angkat beban ringan) membantu memperkuat otot penyangga dan meningkatkan kepadatan tulang.
- Latihan keseimbangan: Untuk lansia, latihan keseimbangan (seperti Tai Chi) sangat penting untuk mencegah jatuh, yang merupakan penyebab utama patah tulang.
Hindari Pemicu Pengeroposan
- Berhenti merokok: Merokok sangat merusak sel tulang dan mengganggu penyerapan kalsium.
- Batasi alkohol: Konsumsi alkohol berlebihan mengganggu penyerapan kalsium dan vitamin D, serta meningkatkan risiko jatuh.
- Batasi kafein: Konsumsi kafein berlebihan dapat meningkatkan pembuangan kalsium melalui urine.
Cara Menangani Osteoporosis
Jika terlanjur mengalami osteoporosis, tidak perlu khawatir. Saat ini sudah ada penanganan yang dapat dilakukan. Penanganan osteoporosis terbagi dua, yaitu pencegahan dan pengobatan untuk mencegah patah tulang baru, serta penanganan untuk tulang yang sudah patah.
Pengobatan untuk Mencegah Patah Tulang
Setelah terdiagnosis, dokter akan meresepkan obat untuk meningkatkan kepadatan tulang, yakni:
- Antiresorptive: Obat yang bekerja dengan memperlambat laju pengeroposan tulang (misalnya Bisfosfonat).
- Anabolik: Obat yang bekerja dengan merangsang pembentukan tulang baru.
Penanganan Tulang yang Sudah Patah
Jika osteoporosis sudah menyebabkan patah tulang (terutama pada tulang belakang atau pinggul), penanganannya menjadi lebih kompleks dan sering melibatkan tindakan spesialis, seperti:
- Patah tulang pinggul: Hampir selalu memerlukan operasi segera untuk menstabilkan tulang agar pasien bisa kembali berjalan.
- Patah tulang belakang: Jika patah menyebabkan nyeri hebat atau ketidakstabilan, dokter Konsultan Tulang Belakang mungkin merekomendasikan prosedur minimal invasif seperti Vertebroplasti/Kyphoplasty. Ini adalah prosedur menyuntikkan zat semacam semen untuk tulang ke dalam tulang belakang yang patah dan keropos untuk menstabilkan dan mengurangi rasa sakit.
Advertisement