Liputan6.com, Jakarta - Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati setiap tanggal 5 Juni. Peringatan ini menjadi momentum global untuk meningkatkan kesadaran dan tindakan nyata dalam melindungi lingkungan dan planet Bumi. Lalu, bagaimana sejarahnya hingga diperingati setiap tahun? Apa saja kegiatan yang bisa dilakukan untuk memperingatinya?
Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia diprakarsai oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1972. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran global akan pentingnya tindakan positif dalam melindungi lingkungan. Dengan adanya peringatan ini, diharapkan setiap individu, komunitas, dan negara dapat berperan aktif dalam menjaga kelestarian alam.
Indonesia juga turut memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan berbagai kegiatan. Mulai dari kampanye publik hingga aksi bersih-bersih lingkungan, semua dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Peringatan ini menjadi pengingat bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama.
Advertisement
Asal-Usul dan Tujuan
Hari Lingkungan Hidup Sedunia bermula dari Konferensi PBB tentang Lingkungan Manusia di Stockholm pada tahun 1972. Konferensi ini menjadi titik awal kesadaran global terhadap isu-isu lingkungan. Selain itu, konferensi ini juga menyoroti perlunya kerjasama internasional untuk mengatasi masalah lingkungan.
Tujuan utama peringatan ini adalah untuk mendorong aksi nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan. Aksi ini diharapkan datang dari berbagai pihak, mulai dari individu hingga pemerintah. Dengan adanya aksi nyata, diharapkan kerusakan lingkungan dapat diminimalisir.
Selain itu, peringatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan. Kesadaran ini diharapkan dapat mendorong perubahan perilaku yang lebih ramah lingkungan. Dengan demikian, kelestarian lingkungan dapat terjaga untuk generasi mendatang.
Advertisement
Tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025
Tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2025 adalah "Hentikan Polusi Plastik". Tema ini menekankan urgensi mengatasi masalah pencemaran plastik yang semakin mengkhawatirkan. Pencemaran plastik menjadi ancaman serius bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
Plastik mencemari lautan, tanah, dan udara. Dampaknya sangat merugikan bagi ekosistem dan kehidupan manusia. Oleh karena itu, tema ini mengajak semua pihak untuk bertindak mengurangi penggunaan plastik dan mengelola sampah plastik dengan lebih baik.
Selain itu, tema ini juga mengajak untuk mencari solusi alternatif pengganti plastik. Inovasi dan teknologi ramah lingkungan perlu dikembangkan untuk mengurangi ketergantungan pada plastik. Dengan demikian, pencemaran plastik dapat diatasi secara efektif.