KEMBAR78
Hal-hal yang Masih Jadi Misteri Usai Kerusuhan Demo - News Liputan6.com
Sukses

Hal-hal yang Masih Jadi Misteri Usai Kerusuhan Demo

Polisi hingga kini masih terus melakukan penangkapan terhadap sejumlah orang yang dituding memicu kerusuhan demo di sejumlah tempat.

Diterbitkan 05 September 2025, 09:02 WIB
Jadi intinya...
  • Polisi terus menangkap pelaku kerusuhan demo yang diduga disusupi makar.
  • Presiden Prabowo menduga makar dan meminta aparat mengusut dalang serta pendanaan.
  • Ditemukan indikasi aliran dana ratusan miliar dari Kamboja, termasuk dari judi online.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi hingga kini masih terus melakukan penangkapan terhadap sejumlah orang yang dituding memicu kerusuhan demo di sejumlah tempat. 

Demo besar terjadi di Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar dan kota lainnya sejak akhir Agustus lalu. 

Kantor dan fasilitas publik dibakar. Rumah-rumah pejabat dijarah. Ada yang meninggal dunia hingga luka-luka serius akibat aksi ini.

Namun, di balik aksi kerusuhan tersebut, masih ada banyak pertanyaan besar. Aksi demonstrasi disusupi pihak tertentu. Sampai penyokong dana untuk mobilisasi massa.

Promosi 1
2 dari 4 halaman

Siapa Pelaku Makar?

Presiden Prabowo Subianto mengungkap dugaan makar dalam kericuhan demo. Meskipun, presiden tak menyebut secara spesifik, siapa pelaku makar tersebut. Menurut Prabowo, pemerintah akan segera mengusut tuntas aksi ini.

Prabowo menyinggung aksi demo di Sulawesi Selatan yang menewaskan empat orang Aparatur Sipil Negara (ASN). Menurutnya itu bukan tindakan penyampaian aspirasi.

"Dan ingat, di Sulawesi Selatan ada 4 ASN, orang tidak bersalah, orang tidak berpolitik menjadi korban, gedung DPR dibakar, ini tindakan-tindakan makar ini, ini bukan penyampaian aspirasi," kata Prabowo, di Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur, Senin (1/8/2025).

Dia juga meminta semua aparat negara untuk melakukan penyelidikan, terkait aktor yang menjadi dalang di balik demonstrasi yang berujung anarkis ini.

"Jadi, semua aparat negara akan selidiki, siapa yang bertanggung jawab, saya menduga kita sudah ada indikasi-indikasi dan kita akan tidak ragu-ragu, saya tidak ragu-ragu membela rakyat, saya akan hadapi mafia-mafia yang sekuat apapun saya hadapi atas nama rakyat," katanya.

Prabowo memanggil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Muhammad Herindra ke Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (4/9/2025). Herindra mengatakan dirinya akan melaporkan informasi penting kepada Prabowo.

"Ya saya dipanggil Presiden. Ya tentunya ada informasi yang harus saya sampaikan kepada Presiden, itu saja," kata Herindra sebelum pertemuan dengan Prabowo.

Herindra hanya menyebut informasi tersebut penting. Namun, dia tak mengungkap, informasi apa yang dimaksud.

 

3 dari 4 halaman

Siapa Penyandang Dana?

Seorang sumber dari Politikus partai pemerintah bercerita, ada aliran duit besar yang menyokong aksi demo. Bahkan, jumlahnya fantastis mencapai ratusan miliar rupiah. Tujuannya, memprovokasi demo, menyebarkan hoaks sampai melakukan anarkisme.

"Ujungnya seperti yang dikatakan Pak Prabowo, makar," kata seorang politikus yang paham tentang skenario ini.

Sumber liputan6.com dari lingkaran kekuasan ini menambahkan, Presiden Prabowo Subianto sudah tahu tokoh-tokoh yang bermain dalam kericuhan demonstrasi beberapa hari belakangan. Bahkan, menurut sumber, dana ini datang dengan nominal yang fantastis. "Uang ratusan miliar dari Kamboja," ujar sumber Liputan6.com.

Menurut dia, pelakunya bukan orang jauh Prabowo Subianto. Tak bisa dipungkiri pula, kata dia, kericuhan demo beberapa hari belakang itu terjadi karena pertempuran antar elite. “Pak Prabowo sudah tahu,” singkat dia.

Senada dengan sumber liputan6.com, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid telah mencium adanya gerakan masif untuk memprovokasi ajakan demo di dunia maya. Termasuk menyebarkan berita bohong, atau hoaks.

Meutya mengungkapkan, Komdigi menemukan adanya informasi keliru yang disebarkan, baik secara sengaja maupun tidak sengaja, dengan kecepatan penyebaran yang sangat tinggi.

Menurut Meutya, indikasi awal menunjukkan adanya upaya terorganisir untuk memanfaatkan media sosial sebagai sarana provokasi.

Temuan pemerintah juga memperlihatkan adanya aliran dana signifikan melalui platform digital, yang diduga digunakan untuk mendanai aktivitas anarkis.

"Indikasi awal menunjukkan adanya upaya terorganisir untuk memanfaatkan media sosial sebagai sarana provokasi," ujar Meutya di akun Instagram miliknya @meutyahafid.

Meutya tak mengungkap, nominal duit yang mengalir guna memprovokasi demo. Namun, Politikus Golkar ini mengatakan, aliran dana itu jumlahnya signifikan, melalui platform digital.

"Kami juga memantau adanya aliran dana dalam jumlah signifikan melalui platform digital. Konten kekerasan dan anarkisme disiarkan secara langsung (live streaming) dan dimonetisasi lewat fitur donasi maupun gifts bernilai besar. Beberapa akun yang terlibat terhubung dengan jaringan judi online," tutur Meutya.

 

4 dari 4 halaman

Kata PPATK dan Polri

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana tak membantah ataupun membenarkan ada aliran dana dari Kamboja untuk mendalangi kericuhan demo di Indonesia.

Ivan menegaskan, segala bentuk temuan aliran dana yang mencurigakan sepenuhnya akan diserahkan PPATK ke penegak hukum.

"Semua info akan kami serahkan ke penegak hukum terkait yang berwenang," tegas Ivan saat dikonfirmasi liputan6.com.

Direktur Tindak Pidana (Dirtipid) Siber Bareskrim Polri Brigjen Himawan Bayu Aji mengaku akan menelusuri semua informasi soal dugaan adanya duit judi online untuk mendanai kericuhan demo.

"Kalau ada miliaran rupiah yang masuk dari Kamboja itu sebagai bahan kami untuk kami dalami," kata Brigjen Himawan.

Brigjen Himawan menegaskan, Polri juga telah berkomunikasi dengan Komdigi untuk menelusuri aliran dana demo melalui modus gift atau donasi saat live di TikTok.

"Maka nanti kami akan memperdalam ini untuk membuktikan bahwa apakah benar gift tersebut adalah berkaitan dengan perjudian atau tidak," jelas Brigjen Himawan.

Dia menambahkan, Polri saat ini tengah menelusuri orang-orang yang pertama kali mengunggah ajakan-ajakan demonstrasi dengan nada memperkeruh suasana.

EnamPlus