Liputan6.com, Jakarta- Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menegaskan, kawasan Monumen Nasional (Monas) terbuka untuk berbagai acara positif, termasuk kegiatan keagamaan.
“Monas terbuka bagi seluruh acara keagamaan. Itu sudah menjadi komitmen saya bersama Bang Doel (Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno)," kata Pramono dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (7/9/2025).
Pramono mengatakan, aktivitas di Jakarta sudah kembali normal usai demo besar-besaran, sehingga dia mempersilakan masyarakat yang ingin menyelenggarakan acara keagamaan atau kegiatan positif lainnya.
Advertisement
"Kami akan menjaganya (acara keagamaan atau kegiatan positif lainnya),” ujar dia.
Menurut Pramono, Pemprov DKI Jakarta siap memfasilitasi jika lembaga keagamaan ingin menggelar acara di Monas.
“Kami akan fasilitasi,” ucapnya.
Demo Berujung Kerusuhan
Aksi unjuk rasa akbar terjadi di Jakarta sejak 25 Agustus 2025. Mahasiswa, pelajar, dan kelompok masyarakat berupaya menyampaikan aspirasi di depan gedung parlemen di Jakarta berkenaan dengan kenaikan tunjangan anggota DPR.
Setelah itu, demonstrasi kembali dilaksanakan pada Kamis (28/8/2025) di gerbang utama kompleks parlemen dan kawasan Patung Kuda untuk menuntut kenaikan upah pekerja.
Dalam demonstrasi di kawasan parlemen, seorang pengemudi ojek online Affan Kurniawan yang sedang mengantar pesanan terlindas kendaraan taktis kepolisian dan tewas, hingga menyebabkan kemarahan warga dan memicu lebih banyak demonstrasi untuk menuntut pihak berwajib menyelidiki secara tuntas kejadian tersebut.
Selain itu, menyusul aksi demonstrasi yang diwarnai penjarahan ke sejumlah rumah anggota DPR dan perusakan fasilitas umum di Jakarta dan sejumlah daerah.
Hingga Sabtu (6/9/2025), Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mencatat sebanyak 10 orang meninggal dunia akibat kerusuhan pada Agustus 2025. Demikian dilansir Antara.
Advertisement