KEMBAR78
Setiap Tanggal 12 September Diperingati sebagai Hari Apa? - News Liputan6.com
Sukses

Setiap Tanggal 12 September Diperingati sebagai Hari Apa?

Setiap tahunnya pada 12 September terdapat 3 peringatan, yaitu Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional serta Hari Ulang Tahun Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (PEPABRI) serta Hari Kerja Sama Selatan-Selatan PBB.

Diperbarui 12 September 2025, 10:26 WIB
Jadi intinya...
  • Tanggal 12 September diperingati sebagai Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional dan HUT PEPABRI di Indonesia.
  • Secara global, 12 September adalah Hari Kerja Sama Selatan-Selatan PBB.
  • Peringatan ini menyoroti kesehatan masyarakat, solidaritas purnawirawan, dan pembangunan global.

Liputan6.com, Jakarta - Setiap tanggal di kalender seringkali memiliki makna dan peringatan tersendiri. Ada hari-hari yang dirayakan secara nasional dan ada pula diperingati secara global. Lalu, tanggal 12 September diperingati hari apa?

Tanggal 12 September ternyata menyimpan sejumlah peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Di Indonesia, tanggal ini memiliki dua peringatan sekaligus.

Apa saja? Yaitu peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional dan Hari Ulang Tahun Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (PEPABRI).

Sementara, dikancah internasional atau dunia, tanggal 12 September diperingati sebagai Hari Kerja Sama Selatan-Selatan PBB.

Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional (HKGN)

Pada tanggal 12 September setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional (HKGN).

Hari peringatan ini pertama kali digagas oleh Menteri Kesehatan RI pada tahun 2011, yaitu Dr. dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, M.P.H. Pada tahun ini, 12 September 2025 telah mencapai peringatan HKGN yang ke-14.

Peringatan HKGN ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak usia dini.

Dalam peringatan ini ada beberapa yang menjadi pesan utama, mulai dari membiasakan sikat gigi dua kali dalam sehari, rutin periksa gigi ke dokter, hingga memperhatikan pola makan yang mendukung kesehatan mulut.

Dikutip dari laman resmi BEM KM FKG UGM, berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, sebanyak 56,9% penduduk berumur ≥ 3 tahun memiliki masalah pada gigi dan mulutnya. Sedangkan, hanya 11,2% yang memutuskan untuk berobat ke dokter gigi.

Dibandingkan Riskesdas tahun 2018, belum ada perubahan dalam waktu 5 tahun terakhir. Tentunya, hal ini sangat disayangkan karena tidak adanya perkembangan ke arah lebih baik dalam kasus kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia.

 

Promosi 1
2 dari 3 halaman

HUT PEPABRI

Selain itu, tanggal ini juga merupakan Hari ulang tahun Tahun Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (PEPABRI). PEPABRI adalah organisasi yang menghimpun para purnawirawan TNI dan Polri.

Organisasi ini merupakan wadah silaturahmi sekaligus pengabdian setelah masa dinas untuk terus berkontribusi menjaga persatuan bangsa.

PEPABRI memiliki sejarah panjang. Dikutip dari situs resminya, PEPABRI lahir di bawah kepemimpinan Presiden Sukarno. Adanya kebijakan rehabilitasi dan rasionalisasi pada awal tahun 1950-an membuat para pejuang harus keluar dari formasi APRI (Angkatan Perang Republik Indonesia).

Mereka merasakan adanya ketidakadilan, sedangkan di sisi lain tampak kondisi kehidupan mereka sangat memprihatinkan.

Dengan memperhatikan keadaan yang berkembang, khususnya kondisi umum para bekas pejuang kemerdekaan, sekelompok pensiunan TNI mengambil inisiatif dengan membentuk organisasi pensiunan TNI.

Pada 1 September 1953, didirikan organisasi Persatuan Pensiunan Angkatan Perang Republik Indonesia (PPAPRI) di Solo. Organisasi ini masih bersifat lokal, dengan beranggotakan mereka yang berada di sekitar Karesidenan Surakarta, khususnya para mantan anggota legiun Mangkunegaran. PPAPRI bertujuan untuk menggalang solidaritas dan berupaya meningkatkan kesejahteraan anggotanya.

Kemudian, pada 12 April 1957, para pensiunan TNI di Jakarta mendirikan organisasi Persatuan Pensiunan Angkatan Perang Republik Indonesia (PERPAPRI) yang juga masih bersifat lokal. Kelahiran PERPAPRI di Jakarta didorong oleh semangat juang yang tidak mengenal pensiun.

Pada 10-12 September 1959, PERPAPRI menyelenggarakan Kongres Nasional I di Kaliurang Yogyakarta yang juga dihadiri oleh perwakilan dari Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan PPAPRI Solo.

Kongres ini menghasilkan kesepakatan untuk mempersatukan seluruh organisasi pensiunan dan Janda APRI/ Janda pensiunan dalam satu wadah, dengan nama Persatuan Pensiunan Angkatan Perang Republik Indonesia (PERPAPRI), serta menyepakati landasan perjuangan dan identitas organisasi, yang kemudian dirumuskan dalam kode kehormatan "Catur Dharma."

Organisasi pensiunan dan janda APRI/ janda pensiunan menjadi cikal bakal lahirnya organisasi PEPABRI. Pada bulan April 1964, PEPABRI menggelar Kongres Nasional III di Lembang Bandung dengan mengikutsertakan PPAKRI (Persatuan Pensiunan Angkatan Kepolisian Republik Indonesia), yang menghasilkan keputusan sebagai berikut:

  • Menerima pengintegrasian PPAKRI ke dalam PEPAPRI
  • Menyepakati perubahan nama PEPAPRI menjadi Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia disingkat PEPABRI
  • Merubah sebutan pensiunan menjadi purnawirawan dan Janda ABRI/Janda purnawirawan menjadi Warakawuri,
  • Menetapkan tanggal 12 September sebagai hari Purnawirawan dan hari lahir PEPABRI.

Hingga kini, setiap 12 September memperingati Hari Purnawirawan atau hari lahir Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau HUT PEPABRI.

 

3 dari 3 halaman

Hari Kerja Sama Selatan-Selatan PBB

Di kalender Internasional, tanggal 12 September diperingati sebagai Hari Kerja Sama Selatan-Selatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Hari Kerja Sama Selatan-Selatan PBB, atau United Nations Day for South-South Cooperation, adalah peringatan yang diadakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mempromosikan kerja sama antara negara-negara berkembang di belahan Selatan dunia.

Hari ini diperingati setiap tahun pada tanggal 12 September. Kerja sama Selatan-Selatan mengacu pada inisiatif dan kemitraan yang melibatkan negara-negara berkembang dalam berbagi pengetahuan, teknologi, sumber daya, dan pengalaman untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, mengurangi kemiskinan, dan mempromosikan kemakmuran di wilayah global yang sering kali menghadapi tantangan serupa.

Dikutip dari kominfo.go.id tentang "KAA: Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular Diresmikan". Bagi negara-negara di Asia-Afrika, kerja sama Selatan-Selatan adalah wujud solidaritas kolektif untuk meningkatkan kesejahteraan dan rasa percaya diri dalam upaya mencapai tujuan pembangunan yang disetujui oleh komunitas internasional.

Latar Belakang

Pada tahun 1974, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui resolusi 3251 (XXIX), mendukung pembentukan unit khusus dalam Program Pembangunan PBB (UNDP) yang bertujuan untuk mempromosikan kerjasama teknis antar negara berkembang.

Dukungan lebih lanjut datang dengan pengesahan Rencana Aksi Buenos Aires (BAPA) oleh Majelis Umum pada tahun 1978 (resolusi 33/134), yang memperkuat unit ini agar dapat menjalankan mandat utamanya sesuai dengan BAPA.

Nama unit tersebut kemudian diubah menjadi Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Kerja Sama Selatan-Selatan (UNOSSC) melalui keputusan Komite Tingkat Tinggi 17/1 pada 2 April 2012.

Perubahan ini didukung oleh Majelis Umum melalui resolusi 67/39, yang mengokohkan peran dan misinya dalam memfasilitasi kerja sama antar negara-negara berkembang.

Tujuan Kerja Sama Selatan-Selatan

Dikutip dari website unsouthsouth.org tentang UNNOSC Kerangka Strategis Kantor Kerja Sama Selatan-Selatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNOSSC) untuk periode 2022-2025 dirancang untuk mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) melalui peningkatan kerja sama Selatan-Selatan dan kerjasama triangular.

Fokus utama dari kerangka ini adalah untuk memperbesar dampak dan cakupan kolaborasi antar negara-negara berkembang, dengan tujuan menciptakan pembangunan yang lebih tangguh dan berkelanjutan.

Berikut adalah tiga hasil utama yang diharapkan dicapai:

  • Memajukan pembuatan kebijakan dan implementasi kerja sama Selatan-Selatan dan triangular.
  • Memperkuat kapasitas PBB dalam mendukung kerja sama Selatan-Selatan dan triangular.
  • Mempromosikan pertukaran pengetahuan, pengembangan kapasitas, dan transfer teknologi.
  • Untuk mencapai hasil-hasil ini, UNOSSC akan memberikan lima layanan utama:
  • Fasilitasi dan pelaporan proses antarpemerintah.
  • Pengembangan kapasitas.
  • Penciptaan dan pengelolaan pengetahuan bersama.
  • Laboratorium solusi kerja sama Selatan-Selatan dan triangular.
  • Pengelolaan dana perwalian.

Melalui kerangka ini, UNOSSC berperan penting dalam memperkuat solidaritas dan kolaborasi di antara negara-negara berkembang, sehingga mampu mengatasi berbagai tantangan global secara lebih efektif.