KEMBAR78
Harga MinyaKita Melebihi HET di Kota Tarakan - Regional Liputan6.com
Sukses

Harga MinyaKita Melebihi HET di Kota Tarakan

Walikota Tarakan menemukan harga MinyaKita dijual di atas HET saat sidak di Pasar Gusher dan menegaskan akan menindak pelaku usaha serta memanggil distributor untuk mengusut penyebabnya.

OlehRamlan
Diperbarui 04 Juni 2025, 19:59 WIB

Liputan6.com, Tarakan - Penjualan minyak goreng kemasan bermerek MinyaKita saat ini masih menjadi sorotan di Kota Tarakan, Kalimantan Utara. Selain beberapa waktu lalu ditemukan tidak sesuai dengan takaran, beberapa pedagang juga masih menjualnya minyak subsidi itu diatas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Temuan itu berdasarkan hasil Inspeksi Mendadak (Sidak) Wali Kota Tarakan, dr Khairul bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Pasar Gusher, Kota Tarakan , Senin (2/6/2025).

Walikota menyampaikan, MinyaKita yang diperjual belikan masih dengan harga Rp18.000 per liter. Padahal HET yang ditetapkan pemerintah untuk minyak goreng subsidi itu sebesar Rp14.000 per liter.

"Temuan ini nanti akan kita koordinasikan lagi. Kita sudah tegaskan, akan memberikan tindakan pelaku usaha yang masih menjual MinyaKita diatas HET," katanya.

Walikota melanjutkan, akan segera melakukan pemanggilan terhadap distributor dan agen utama MinyaKita. Pihaknya akan mencari tahu penyebab adanya harga yang tidak sesuai dengan HET untuk MinyaKita ini.

"Jika memang ada unsur penimbunan atau spekulasi harga, tentu akan kami tindak sesuai aturan yang berlaku,” tambahnya.

Selain MinyaKita, Wali Kota juga memberikan perhatian terhadap stok sembako jelang perayaan Idul Adha nanti.

Dalam sidak itu, beberapa harga sembako cenderung tidak mengalami kenaikan harga yang signifikan.

Adapun harga kebutuhan pokok diantaranya bawang Rp40.0000/kg, cabai rawit lokal Rp60.000/kg, cabai dari luar Rp40.000/kg, daging ayam bersih Rp40.000/kg, daging ayam kotor Rp35.000/kg, telor ayam Rp62.000 - 66.000/piring, daging sapi Rp160.000/kg, ikan bandeng Rp20.000/kg.

"Kalau harga saat ini tidak ada yang naik, masih stabil saja. Bahkan ada beberapa sembako yang cenderung (harganya) turun," tutupnya.

Promosi 1
2 dari 2 halaman

Fenomena Nasional

Fenomena harga MinyaKita yang melebihi HET tidak hanya terjadi di Tarakan. Di berbagai daerah lain, kondisi serupa juga ditemukan.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) juga mengakui adanya penyimpangan dalam jalur distribusi MinyaKita. Sesuai dengan ketentuan dalam Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 1028 Tahun 2024, pengecer ke konsumen akhir seharusnya menjual MinyaKita sesuai dengan HET Rp15.700 per liter.

Namun, ditemukan kasus di mana harga jual mencapai Rp18.000 per liter, yang diduga disebabkan oleh distributor yang tidak terdaftar di sistem resmi .

Menteri Perdagangan, Budi Santoso, menambahkan bahwa kenaikan harga MinyaKita di beberapa wilayah, terutama di Indonesia Timur, disebabkan oleh jumlah distributor yang masih sedikit. Hal ini menyebabkan harga rata-rata nasional MinyaKita mencapai Rp17.300 per liter, jauh di atas HET yang ditetapkan pemerintah .

Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan pasokan MinyaKita, terutama menjelang hari besar keagamaan.

EnamPlus