Liputan6.com, Bandung - Dalam ritual seren taun yang menjadi tradisi tahunan masyarakat Sunda, perempuan memegang peran sentral meski sering tidak tampak di permukaan. Kontribusi mereka mencakup berbagai aspek, mulai dari persiapan ritual hingga pelestarian nilai-nilai budaya yang terkandung dalam tradisi tersebut.
Mengutip dari berbagai sumber, seren taun merupakan upacara adat masyarakat Sunda sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen dan harapan untuk panen yang lebih baik di masa depan. Ritual ini melibatkan berbagai unsur budaya, di mana perempuan Sunda memiliki peran penting dalam setiap tahapannya.
Pada tahap persiapan, perempuan bertanggung jawab menyiapkan berbagai perlengkapan ritual. Mereka menyusun sesajen atau pajati yang terdiri dari beras, buah-buahan, dan bunga sesuai ketentuan adat.
Advertisement
Perempuan juga bertugas menyiapkan hidangan tradisional untuk upacara, termasuk nasi tumpeng dan berbagai makanan khas Sunda. Proses pembuatan hidangan ini memerlukan waktu cukup lama dan dilaksanakan secara berkelompok.
Selain itu, mereka bertanggung jawab membuat hiasan dari janur dan menghias lokasi upacara dengan ornamen tradisional. Dalam aspek spiritual, perempuan terlibat dalam pembacaan mantra dan nyanyian tradisional.
Mereka melantunkan kawih atau tembang Sunda kuno yang berisi pujian kepada Sang Hyang Sri Pohaci, dewi padi dalam kepercayaan Sunda kuno. Nyanyian ini dianggap sebagai media penghubung antara manusia dengan alam spiritual.
Â
Penjaga Pengetahuan
Perempuan Sunda juga berperan sebagai penjaga pengetahuan tradisional tentang seren taun. Mereka menghafal berbagai mantra, doa, dan tata cara pelaksanaan ritual yang harus diucapkan pada waktu tertentu.
Pengetahuan ini diturunkan secara turun-temurun dari generasi ke generasi melalui jalur perempuan. Berbagai desa adat, perempuan bertindak sebagai koordinator logistik upacara.
Mereka mengatur kebutuhan peserta ritual dan memastikan semua persyaratan adat terpenuhi. Beberapa komunitas adat mulai memberikan pengakuan lebih besar terhadap peran perempuan dalam seren taun.
Pelaksanaan Seren Taun dari tahun ke tahun tidak lepas dari peran aktif perempuan Sunda. Mereka bekerja di balik layar untuk memastikan tradisi ini tetap hidup sesuai dengan nilai-nilai luhur yang diwariskan nenek moyang.
Penulis: Ade Yofi Faidzun
Advertisement