Liputan6.com, Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menerbitkan Surat Utang Senior bertenor 5 tahun, 144A/Reg S senilai USD 400 juta dengan kupon 8,625 persen.
Posisi keuangan perseroan yang solid tercermin dari peringkat kredit yang diperoleh, yakni B1 (Outlook Positif) dari Moody’s, serta BB- (Outlook Stabil) dari S&P dan Fitch.Â
Dana yang diperoleh dari penerbitan surat utang ini akan digunakan untuk mendanai pembelian kembali (tender offer) atas Surat Utang Senior Perseroan yang akan jatuh tempo pada 2026 dan 2027.Â
Advertisement
Transaksi ini juga memperpanjang profil jatuh tempo utang perseroan hingga tahun 2030, serta memperkuat komitmen strategis Perseroan terhadap pasar pendanaan dolar 144A/Reg S sebagai sumber pembiayaan utama.
CEO MedcoEnergi Roberto Lorato mengatakan, dukungan kuat dari investor global mencerminkan keyakinan terhadap kinerja perseroan dalam memenuhi komitmen operasional dan keuangan.Â
"Di tengah tantangan dinamika pasar global saat ini, investor mengapresiasi pendekatan Perseroan yang disiplin dalam pengelolaan modal, pengendalian biaya, inisiatif pertumbuhan, serta manajemen kewajiban secara proaktif," ujarnya, Sabtu (10/5/2025)
Kantongi Lisensi Panas Bumi Baru di Sumut
Di skala domestik, Medco Power Indonesia juga telah memperoleh Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi Panas Bumi (PSP-E) Samosir dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).Â
Terletak di Sumatra Utara, Samosir PSP-E diperkirakan memiliki potensi panas bumi hingga 40 MW dan secara strategis berlokasi dekat dengan jaringan listrik Sumatera.
"Penugasan ini sejalan dengan komitmen kami untuk menyediakan solusi energi bersih dengan tingkat pengembalian yang menarik," ujar Direktur Utama Medco Power Eka Satria.
Â
Target Bauran EBT 30% pada 2030
Sementara CEO MedcoEnergi Roberto Lorato menambahkan, pihaknya bertekad untuk meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) minimal menjadi 30 persen pada 2030.
Menurut dia, pengembangan portofolio EBT alias energi hijau jadi salah satu agenda penting dari strategi iklim perusahaan.Â
"Kami berkomitmen untuk mencapai emisi nol karbon untuk cakupan 1 dan 2 pada 2050 dan nol karbon untuk emisi cakupan 3 pada 2060, untuk mendukung tujuan Indonesia dalam mencapai emisi nol bersih pada 2060," tuturnya.Â
Â
Advertisement
Medco Energi Bakal Terbitkan Obligasi Rp 1 Triliun
Sebelumnya, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) kembali melakukan langkah strategis dalam pengelolaan keuangan dengan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan VI Tahap I Tahun 2025 maksimal Rp1 triliun.
Penerbitan ini merupakan bagian dari program Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) VI dengan total target dana sebesar Rp5 triliun, yang ditujukan secara eksklusif kepada pemodal profesional.
Dalam prospektus ringkas yang dirilis pada 17 April 2025, dilansir dari keterbukaan informasi BEI, Senin (21/4/2025), Medco menyatakan dana hasil penerbitan obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan sepenuhnya untuk pelunasan utang obligasi yang jatuh tempo pada 2026.Â
Sekitar Rp808,19 miliar akan dialokasikan untuk melunasi pokok utang dari empat seri obligasi sebelumnya, yakni Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I Tahun 2021 Seri B, Obligasi Berkelanjutan IV Tahap II Tahun 2021 Seri B, serta Obligasi Berkelanjutan V Tahap I Tahun 2023 Seri A.Â
Sementara itu, sisanya sebesar Rp260 miliar akan digunakan untuk membayar pokok utang dari Obligasi Berkelanjutan V Tahun 2023 Seri B, yang pelunasannya memungkinkan dilakukan melalui skema opsi beli sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan.Â
Obligasi yang ditawarkan Medco terbagi ke dalam empat seri, masing-masing dengan tenor berbeda, yaitu Seri A untuk jangka waktu 3 tahun, Seri B selama 5 tahun, Seri C selama 7 tahun, dan Seri D dengan tenor terpanjang, yakni 10 tahun. Pembayaran bunga dilakukan setiap tiga bulan, sementara pelunasan pokok dilakukan secara penuh (bullet payment) pada akhir masa jatuh tempo masing-masing seri.
Â
Jadwal Penawaran
Penawaran umum obligasi ini dijadwalkan berlangsung mulai dari masa penawaran awal pada 22 April hingga 16 Mei 2025, dengan tanggal efektif ditargetkan pada 28 Mei 2025.Â
Penawaran umum akan dilakukan pada 3 sampai 5 Juni 2025, dan penjatahan dilakukan pada 10 Juni 2025. Dana akan dikembalikan pada 12 Juni 2025, bersamaan dengan distribusi obligasi secara elektronik, sementara pencatatan di Bursa Efek Indonesia direncanakan pada 13 Juni 2025.
Aksi korporasi ini didukung oleh empat penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT BRI Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. Sementara itu, PT Bank Mega Tbk ditunjuk sebagai wali amanat dalam penerbitan obligasi ini.
Â
Advertisement