KEMBAR78
Jelang RUPS, Saham BRIS Diramal Tembus 3.000 - Saham Liputan6.com
Sukses

Jelang RUPS, Saham BRIS Diramal Tembus 3.000

Investor diperkirakan akan mencermati dengan saksama hasil RUPS BRIS, terutama keputusan strategis dan arah kebijakan baru pasca pergantian direksi.

Diperbarui 15 Mei 2025, 13:40 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Jelang Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), saham Bank Syariah Indonesia (BRIS) terpantau berada di zona hijau. Saham BRIS naik 0,69 persen ke posisi 2.910 pada penutupan sesi I hari ini, Kamis 15 Mei 2025.

Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina, memperkirakan harga saham BRIS berpotensi menembus posisi 3.000. Faktor dividen juga menjadi perhatian pasar, meski menurut Martha, nominalnya kemungkinan tidak sebesar bank-bank BUMN lain.

Namun tetap saja, pengumuman dividen bisa memberikan sentimen positif yang mendorong harga saham lebih tinggi. “Sekarang sudah Rp 2.900 lebih, Rp 2.900–Rp 2.700, masih ada potensi ke Rp 3.000,” ujar Martha dalam temu media, Kamis (15/5/2025).

Dividen Bisa Jadi Sentimen Penggerak

Dividen yang akan diumumkan dalam RUPS disebut Martha sebagai salah satu faktor penting yang bisa mempengaruhi pergerakan saham BRIS dalam jangka pendek. Meski jumlahnya diperkirakan tidak terlalu besar, terutama dibandingkan dengan bank BUMN lain, namun tetap bisa menjadi sentimen positif di tengah kondisi pasar yang dinamis.

Investor diperkirakan akan mencermati dengan saksama hasil RUPS, terutama keputusan strategis dan arah kebijakan baru pasca pergantian direksi. Kejelasan tentang distribusi dividen juga menjadi penentu apakah saham BRIS bisa menembus level psikologis Rp3.000.

“Mungkin dividen nggak akan sebesar porsi BUMN lainnya, tapi paling nggak itu bisa jadi berita positif untuk BRIS,” tutur Martha.

 

Promosi 1
2 dari 3 halaman

Prospek Pertumbuhan BRIS

Pertumbuhan BSI tetap berpotensi mencatatkan angka dua digit. Namun, kondisi likuiditas yang cukup ketat di sektor keuangan bisa menjadi faktor penahan laju pertumbuhannya.

Meski akan terjadi pergantian direksi dalam waktu dekat, Martha memperkirakan strategi utama perusahaan tidak akan berubah secara signifikan. Fokus bisnis akan tetap pada penyaluran kredit ke segmen konsumer, yang selama ini menjadi andalan BSI dalam mengembangkan portofolio.

“Dari sisi pergantian direksi, saya lihat sih secara strategi nggak akan banyak berubah karena mereka tetap fokus ke kredit konsumer,” jelas Martha.

 

3 dari 3 halaman

Pemain Baru Mulai Lirik Bisnis Syariah

Selain dinamika internal, Martha menyoroti tren baru di industri perbankan yang perlu diantisipasi oleh BRIS. Menurutnya, saat ini makin banyak bank konvensional yang mulai masuk ke ranah perbankan syariah secara lebih serius. Hal ini bisa menjadi tantangan bagi BRIS, yang selama ini menjadi pemimpin pasar di sektor ini.

Meski posisi BRIS saat ini masih unggul, dominasi tersebut bisa terancam jika kompetitor mampu menyajikan layanan dan produk syariah yang inovatif dan kompetitif. Oleh karena itu, strategi pertumbuhan dan adaptasi terhadap persaingan baru menjadi krusial dalam beberapa tahun ke depan.

“Yang perlu jadi perhatian, sekarang mulai banyak bank yang masuk ke bisnis syariah secara lebih serius,” kata Martha.

EnamPlus