Liputan6.com, Jakarta - Usai gelar RUPS Tahunan, PT Siloam Internasional Hospitals Tbk (SILO), memastikan tak akan membagikan Dividen di tahun ini. Alasannya, segala bentuk keuntungan akan diputar kembali untuk anggaran belanja meningkatkan pelayanan kesehatan di jaringan rumah sakit tersebut.
Dalam gelar public expose, Siloam mencatatkan hasil keuangan yang stabil, meski menghadapi tantangan makro ekonomi dan juga industri. Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 12,2 triliun, EBITDA dasar sebesar Rp 2,76 triliun, dan laba bersih sebesar Rp 950 miliar.
Meski memperoleh untung, perseroan sepakat, untuk tidak membagikan dividen, dan memilihya memasukannya dalam investasi health care di 41 jaringan rumah sakit siloam.Â
Advertisement
"Untuk tahun ini tidak membagikan dividen. Diputuskan bahwa seluruh laba bersih tahun 2024 akan dicatat sebagai laba ditahan Perseroan, sehingga tidak ada pembagian dividen untuk tahun buku ini,"ujar Daniel Phua, Direktur PT Siloam Internasional Hospital, Tbk, Rabu (11/6/2025).
Sementara, untuk tahun 2025 ini, SILO masih optimis pertumbuhan akan tetap stabil, akan mirip seperti tahun 2024. Hal ini pun mempengaruhi dalam pembelanjaan capex, hingga pertengahan tahun 2025 ini sudah Rp 2 triliun.Â
"Digunakan untuk menambah operasional medis dan sebagainya,"ujarnya.
Sementara, selama tahun 2024, didukung oleh pertumbuhan rawat jalan dan rawat inap yang kuat, efisiensi operasional, serta fokus berkelanjutan terhadap perawatan pasien. Dalam lima tahunterakhir di bawah strategi Siloam 5.0, pendapatan meningkat sebesar 72 persen dan EBITDA naik sebesar 177 persen.
Lalu, secara operasional, jumlah tempat tidur yang tersedia meningkat menjadi 7.932. Volume pasien juga mengalami peningkatan, dengan lebih dari 4 juta kunjungan rawat jalan, 300.000 pasien rawat inap, dan lebih dari 100.000 tindakan operasi yang dilakukan sepanjang tahun.
Siloam Hospitals Rampungkan Pembelian Lahan di Makassar Senilai Rp 42,19 Miliar
Sebelumnya, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) menyelesaikan transaksi pembelian dua bidang tanah di Makassar, Sulawesi Selatan, dengan total nilai Rp42,19 miliar.
Transaksi ini merupakan kelanjutan dari Perjanjian Pengikatan Jual Beli Bersyarat (PPJB Bersyarat) yang telah ditandatangani Perseroan bersama PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk (GMTD) dan PT Sentra Sarana Karya (SSK) pada 27 Maret 2025.
Melansir keterbukaan informasi, Senin (28/4/2025)Â SILOÂ menjelaskan lahan seluas total 2.306 meter persegi tersebut terletak di Jalan Metro Tanjung Bunga, Kelurahan Panambungan, Kecamatan Mariso, Kota Makassar. Adapun rincian nilai transaksi adalah Rp23,89 miliar untuk lahan milik GMTD dan Rp18,3 miliar untuk lahan milik SSK.
Pihak Perseroan menilai pembelian ini sebagai langkah investasi jangka panjang guna menunjang pengembangan operasional Rumah Sakit Siloam Makassar (SHMK).
Dengan akuisisi lahan ini, SHMK dapat memaksimalkan penggunaan area serta memperluas fasilitas penunjang rumah sakit, sejalan dengan strategi bisnis yang telah disetujui oleh manajemen.
Â
Advertisement
Tidak Mengandung Benturan Kepentingan
SILO memastikan seluruh tahapan transaksi telah memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), termasuk memperoleh Pendapat Kewajaran dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Dasa’at, Yudistira dan Rekan (KJPP DYR), yang menyatakan transaksi ini dinilai wajar. Pembayaran atas objek transaksi pun telah dilunasi sesuai ketentuan dalam perjanjian.
Direksi dan Dewan Komisaris SILO juga menegaskan transaksi ini tidak mengandung benturan kepentingan dan seluruh informasi material telah diungkapkan secara transparan kepada publik. Selain itu, karena nilai transaksi hanya 0,48% dari ekuitas Perseroan per 31 Desember 2024, transaksi ini tidak dikategorikan sebagai transaksi material berdasarkan POJK No.17/POJK.04/2020.
Pembelian ini dilakukan antara entitas yang memiliki hubungan afiliasi, mengingat GMTD dan SSK merupakan anak usaha dari PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), yang juga pemegang saham utama SILO dengan kepemilikan tidak langsung sebesar 29,09%.