KEMBAR78
PGN Bidik Pertumbuhan Penyaluran Gas pada 2025 - Saham Liputan6.com
Sukses

PGN Bidik Pertumbuhan Penyaluran Gas pada 2025

Manajemen PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menilai bisnis LNG trading cukup prospektif pada 2025.

Diterbitkan 24 Juli 2025, 17:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dengan kode saham PGAS optimistis untuk meraih margin yang positif secara berkelanjutan, didukung oleh fundamental operasional yang menguat.

Sejumlah portofolio khususnya utilisasi LNG mendapatkan sambutan positif dari market, sehingga berkontribusi terhadap niaga gas dan pundi-pundi perusahaan.

"Pada saat availability gas pipa menurun, sejak Mei 2024, kami menyalurkan pasokan LNG sekitar 3 kargo dan hal itu memberikan optimasi dari sisi penyaluran gas untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan. Alhamdulillah, dapat diterima oleh market. Penyaluran LNG terus berjalan dan volume LNG yang disalurkan sudah mencapai 5 kargo sampai dengan semester 1 2025," ujar Direktur Keuangan PGN Fadjar Harianto Widodo dalam Mini Sessions PGN saat Pertamina Investor Day di Jakarta, seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis (24/7/2025).

Pada 2024, besaran LNG yang disalurkan mencapai 3% dari volume gas bumi yang disalurkan kepada seluruh sektor pelanggan. “Di tahun 2025, kami berharap dapat menyalurkan LNG lebih dari 10 % dari total volume penyaluran gas,” tutur Fadjar.

Fadjar menilai, ekspektasi terhadap persentase penyaluran LNG hingga 15% dari total penyaluran gas bumi menunjukkan komitmen PGN untuk mendukung market yang selama ini dipenuhi dengan pasokan gas pipa. Di sisi lain, PGN terus mengupayakan agar LNG dapat direalisasi dengan harga yang kompetitif.

Selanjutnya dari sisi transmisi gas bumi, PGN berhasil menransmisikan gas bumi sebesar 1.543 MMSCFD pada 2024. Transmisi gas didukung oleh naiknya produksi dari Lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB) pada 2024 dan Pipa Senipah – Balikpapan yang telah beroperasi, sehingga memberikan dampak yang positif terhadap revenue perusahaan.

 

 

Promosi 1
2 dari 3 halaman

Bisnis LNG Trading

Dari sisi Terminal Usage Agreement (TUA) di FSRU Lampung pada 2024 mencapai 72 BBTUD. "Jika melihat historical dari tahun ke tahun, volume TUA di FSRU Lampung menunjukkan peningkatan. Hal ini sejalan dengan ketersediaan pasokan gas pipa yang mengalami penurunan. PLN juga me-utilisasi FSRU Lampung, sehingga memberikan nilai tambah bagi pendapatan sekaligus memberikan layanan kepada PLN," jelas Fadjar.

LNG Trading internasional yang dijalankan pada 2024 juga akan berkelanjutan pada 2025. PGN berhasil menjual 7 kargo LNG di pasar internasional.

"Bisnis LNG trading ini cukup prospektif, karena margin yang didapatkan cukup bagus dan memberikan tambahan laba PGAS di tahun 2024 dan akan berkelanjutan di tahun 2025," kata Fadjar.

Fadjar menambahkan, PGN sedang melakukan penjajakan untuk perpanjangan kontraktual dengan market dalam rangka melanjutkan LNG Trading pada 2026. Hal ini tentunya dilakukan untuk mendapatkan sustainability usaha LNG trading internasional.

 

 

3 dari 3 halaman

Fundamental Perusahaan

Fundamental bisnis juga akan diperkuat melalui beberapa project strategis pipeline maupun beyond pipeline, dimana realisasi CAPEX mencapai USD 255 Juta pada 2024.

Beberapa project strategis yaitu Pipa Cikampek – Plumpang, Pipa Tegal – Cilacap, serta revitalisasi tanki LNG di Arun yang sudah sangat dinantikan utilisasinya oleh pelanggan. Project strategis yang dijalankan menjadi peluang ke depan untuk tambahan margin yang semakin baik untuk PGN.

PGN juga mengedepankan cost optimization dan liability management untuk menjaga kinerja keuangan tetap positif. Perbaikan keuangan yang dilaksanakan PGN berhasil memberikan dampak positif, sehingga bottom line (laba bersih) pada 2024 dapat mencapai USD 339,4 Juta dan EBITDA sebesar USD 1,077 miliar.

"Menurut saya, kinerja tahun 2024 cukup menjanjikan. Kami juga selalu berkomitmen kepada seluruh stakeholder dan shareholder bahwa kami terus mendorong fundamental operasional yang kuat agar bottom line dapat berkelanjutan ke depan,” kata Fadjar.

Ia menuturkan, terkait dengan dividen yield sebesar 9 – 10% juga menjadikan PGAS sebagai pilihan strategis pagi investor di sektor energi. "Ini menjadi tantangan untuk terus improve agar kinerja PGN ke depan semakin baik lagi,” kata Fadjar.

EnamPlus