KEMBAR78
Respons BI Rate, BBTN Mulai Pangkas Bunga Dana - Saham Liputan6.com
Sukses

Respons BI Rate, BBTN Mulai Pangkas Bunga Dana

Penyesuaian bunga kredit tidak bisa dilakukan seragam di seluruh produk BTN merespons penurunan BI Rate. Bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi sudah ditetapkan pemerintah sehingga tidak bisa diubah.

Diterbitkan 10 September 2025, 17:05 WIB

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) menyebut penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) telah mulai berdampak pada penurunan biaya dana perseroan. Untuk merespons hal tersebut, BTN juga sudah mengambil langkah konkret dengan menyesuaikan bunga dana.

“Yang pasti sudah mulai turun. Kami sudah memutuskan dua kali ALCO, memutuskan penurunan bunga dana rate,” kata Direktur Utama BTN, Nixon L.P. Napitupulu dalam konferensi pers Pubex Live 2025, Rabu (10/9/2025).

Nixon menjelaskan, penyesuaian bunga kredit tidak bisa dilakukan seragam di seluruh produk BTN. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi, misalnya, tidak bisa diturunkan karena sudah ditetapkan pemerintah dengan bunga 5 persen. Sementara itu, porsi terbesar kredit BTN masih berasal dari segmen tersebut.

“Kalau KPR subsidi kan nggak bisa dipangkas, sudah 5% ketentuannya, dan BTN paling besar di sana,” jelas Nixon.

Untuk segmen lain, Nixon menuturkan bunga kredit BTN sudah berada di level kompetitif. Kredit komersial dan korporasi, misalnya, telah masuk dalam kisaran single digit.

Sedangkan untuk KPR non-subsidi, BTN menawarkan program dengan tingkat bunga rendah, termasuk paket bunga baru sebesar 2,65 persen dengan skema fixed rate tiga tahun.

“Kalau komersial sama korporasi juga sudah sama single digit. Kemudian kalau KPR non-subsidi, fixed rate tiga tahun, dampaknya makin turun,” pungkas Nixon.

Promosi 1
2 dari 3 halaman

BTN Untung Rp 1,7 Triliun di Semester I-2025

Sebelumnya, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatatkan laba bersih Rp 1,7 triliun pada semester I-2025. Angka ini tumbuh 13,6 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menjelaskan, laba bersih ditopang pendapatan bunga kredit yang naik 23,5 persen year on year (yoy) menjadi Rp 18,50 triliun hingga Juni 2025, melampaui pertumbuhan biaya bunga yang sebesar 2,3 persen yoy.

Pertumbuhan tersebut menghasilkan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 9,34 triliun atau naik 55,1 persen yoy hingga semester I-2025.

“Di tengah berbagai tantangan makroekonomi dan persaingan yang ketat di industri perbankan, BTN berhasil mencatatkan profitabilitas yang membaik berkat strategi yang dijalankan secara konsisten dan terus melaksanakan fungsi intermediasinya untuk menggerakkan perekonomian rakyat, terutama dari sektor perumahan,” ungkap Nixon dalam keterangan resmi, Rabu (27/8/2025).

BTN juga mencatat margin bunga bersih (net interest margin/NIM) naik 139 basis poin (bps) menjadi 4,4 persen per akhir Juni 2025, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,0 persen. Adapun Cost-to-Income Ratio (CIR) membaik ke level 43,8 persen dari sebelumnya 58,8 persen, yang menunjukkan proses bisnis yang semakin efisien.

3 dari 3 halaman

Pengumpulan Dana

Di sisi perolehan dana masyarakat, BTN mampu membukukan dana pihak ketiga (DPK) menjadi Rp 406,38 triliun hingga semester I-2025, bertumbuh double digit atau 11,2 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 365,38 triliun. Laju DPK BTN tersebut terpantau berada di atas pertumbuhan DPK industri perbankan yang sebesar 6,6 persen yoy per akhir Juni 2025.

"Pertumbuhan DPK BTN sejalan dengan upaya perseroan untuk terus memperkuat mesin pendanaan, terutama dana murah (Current Account Saving Account/CASA) yang berasal dari segmen ritel dan insitusi. Pertumbuhan dana murah BTN tidak terlepas dari upaya perseroan menggencarkan akuisisi pengguna baru dan transaksi aplikasi Bale by BTN," jelas Nixon.

Produksi Liputan6.com