Liputan6.com, Jakarta - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menegaskan komitmennya untuk mempertahankan kebijakan dividen yang konsisten bagi para pemegang saham. Direktur Kalbe Farma, Kartika Setiabudy, menyampaikan perusahaan tetap memprioritaskan return yang optimal meski kondisi pasar modal saat ini penuh tantangan.
“Jadi untuk dividen ini kami memang melihat merupakan suatu hal yang sangat penting ya sebagai perusahaan terbuka. Memang Kalbe sangat memperhatikan bagaimana kita bisa memberikan return yang baik untuk pemegang saham,” ujar Kartika dalam konferensi pers Pubex Live 2025, Jumat (12/9/2025)
Dalam kondisi sekarang di mana pasar modal cukup menantang, Perseroan berupaya untuk terus memberikan policy dividen yang konsisten dan melakukan aksi korporasi yaitu program buyback.
Advertisement
Kartika menambahkan, kebijakan payout ratio perusahaan akan tetap berada pada kisaran yang telah diterapkan selama ini.
“Jadi seperti kita ketahui bahwa secara policy, dividen payout policy kita adalah 45 sampai dengan 55 persen dan dalam 3 tahun terakhir kita sudah memberikan dividen sebesar 52 persen. Nah ke depan kita akan terus berkomitmen untuk memberikan dividen yang cukup maksimal bagi pemegang saham di kisaran ini,” jelasnya.
Selain dividen, Kalbe Farma juga akan melanjutkan program pembelian kembali saham (buyback) sebagai upaya menjaga harga saham perseroan di pasar modal.
Kalbe Farma Bakal Buyback Saham Senilai Rp 250 Miliar
Sebelumnya, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mengumumkan rencana pembelian kembali (buyback) saham dengan nilai maksimal Rp 250 miliar. Aksi korporasi ini akan berlangsung mulai 4 September 2025 hingga 3 Desember 2025.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (2/9/2025), perseroan menjelaskan buyback saham akan dilakukan melalui transaksi di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan jasa perantara pedagang efek.
Adapun biaya yang timbul dari pelaksanaan buyback ini, seperti biaya broker dan biaya lain terkait, diperkirakan paling banyak 0,1% dari total nilai pembelian kembali.
Advertisement
Sumber Pendanaan
Kalbe Farma menyebutkan sumber pendanaan buyback berasal dari dana internal perusahaan. Dampak terhadap penurunan pendapatan bunga diperkirakan sekitar Rp 2,5 miliar setelah periode buyback selesai. Namun, perseroan menegaskan penurunan tersebut tidak akan memberi dampak material terhadap kinerja keuangan.
Perseroan juga memperkirakan proforma laba per saham akan naik menjadi Rp 70,43 jika buyback terlaksana penuh, dibandingkan dengan Rp 70,16 pada akhir tahun buku 2024.