Astra Agro Dorong Produktivitas Sawit Berkelanjutan

Dalam sesi bertema “Sustainable Agriculture”, Djap Tet Fa menyoroti pentingnya kemitraan publik swasta (public–private partnership) sebagai fondasi ketahanan pangan jangka panjang.

Ia menuturkan bahwa strategi perusahaan berpusat pada konsep sustainable intensification, yaitu meningkatkan hasil produksi dari lahan yang sudah ada tanpa perlu memperluas area tanam.

Astra Agro menjalankan sejumlah inisiatif utama, termasuk peremajaan kebun dengan varietas unggul agar produktivitas meningkat tanpa pembukaan lahan baru. Selain itu, riset dan inovasi difokuskan pada pengembangan pupuk hayati organik untuk memperbaiki kualitas tanah, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, serta menekan emisi karbon.

Perusahaan juga memastikan keterlibatan petani kecil dalam rantai nilai industri sawit. “No one left behind,” tegas Djap Tet Fa dalam paparannya. 

Ia menekankan bahwa semua petani mitra mendapatkan akses yang setara terhadap bahan tanam, pupuk, pembiayaan, dan pelatihan.

Pemanfaatan teknologi digital seperti drone, kecerdasan buatan (AI), dan analisis data turut dioptimalkan untuk memantau kesehatan kebun dan meningkatkan efisiensi panen. Astra Agro juga menerapkan standar Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan kebijakan NDPE (No Deforestation, No Peat, No Exploitation) sebagai komitmen terhadap praktik bisnis yang bertanggung jawab dan transparan.

Djap Tet Fa menekankan bahwa petani sawit (smallholders) merupakan mitra utama dalam memperkuat ketahanan pangan dan keberlanjutan sektor pertanian.

“Misi kami sederhana, petani kecil harus tumbuh bersama kami, bukan tertinggal di belakang,” tegasnya.

Melalui Program Inklusi Petani Kecil, Astra Agro bekerja sama dengan ribuan petani mitra untuk menciptakan ekosistem pertanian yang lebih tangguh dan modern. Program ini mencakup pelatihan lapangan tentang pengelolaan hama, pemupukan presisi, dan pengelolaan tanah berkelanjutan.

Astra Agro juga membantu petani memperoleh akses pasar dan pembiayaan dengan membeli hasil panen secara langsung melalui kontrak jangka panjang yang transparan serta membuka akses ke lembaga keuangan.

Selain itu, digitalisasi menjadi bagian penting dari strategi perusahaan. Platform digital digunakan untuk perencanaan pengiriman hasil, pemantauan harga, hingga konsultasi agronomi secara real-time.

“Ketika petani memiliki akses terhadap alat, keterampilan, dan pasar, mereka menjadi mitra sejati dalam memperkuat ketahanan pangan nasional dan memastikan manfaat keberlanjutan yang dirasakan oleh semua pihak,” tutupnya.