KEMBAR78
IHSG Anjlok 1,95%, Investor Asing Jual Saham Rp 1,3 Triliun - Saham Liputan6.com
Sukses

IHSG Anjlok 1,95%, Investor Asing Jual Saham Rp 1,3 Triliun

IHSG tersungkur 1,95% ke 8.066,52 pada Selasa, (14/10/2025). Berikut sejumlah sentimen yang menekan IHSG.

Diterbitkan 15 Oktober 2025, 06:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kinerja negatif yang signifikan pada perdagangan Selasa, 14 Oktober 2025. Indeks acuan pasar modal Indonesia ini ditutup anjlok 1,95% ke posisi 8.066,52.

Selain IHSG, indeks LQ45 yang turut merosot 2,05% ke level 771,88. Penurunan ini terjadi di tengah sentimen pasar yang kurang kondusif, baik dari faktor domestik maupun global.

Anjloknya IHSG ini dipicu oleh beberapa faktor, termasuk kekhawatiran investor terhadap ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dan China, serta aksi profit taking yang dilakukan oleh pelaku pasar. Investor cenderung beralih ke instrumen investasi yang lebih minim risiko di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Pada perdagangan Selasa, 14 Oktober 2025, IHSG bergerak dalam rentang yang cukup lebar, mencapai level tertinggi 8.284,91 dan level terendah 7.974,03. Pergerakan ini mencerminkan volatilitas tinggi yang terjadi sepanjang sesi perdagangan.

Data perdagangan menunjukkan dominasi sentimen negatif, dengan 583 saham melemah, 138 saham menguat, dan 84 saham tidak bergerak. Total frekuensi perdagangan mencapai 3.252.828 kali, melibatkan volume perdagangan sebanyak 48,3 miliar saham.

Nilai transaksi harian di pasar saham tercatat cukup besar, mencapai Rp 32 triliun. Investor asing mencatatkan penjualan saham bersih (net sell) yang signifikan sebesar Rp 1,36 triliun, menambah tekanan jual pada IHSG. Di sisi lain, kapitalisasi pasar saham Indonesia tercatat turun menjadi Rp 15.179 triliun.

Koreksi yang terjadi pada IHSG  hampir merata di seluruh sektor saham. Mayoritas sektor mengalami tekanan jual, kecuali sektor properti yang berhasil naik tipis sebesar 0,03%, menunjukkan ketahanan di tengah gejolak pasar.

Sektor saham transportasi menjadi yang paling terpukul, mencatat koreksi terbesar hingga 3,99%. Penurunan signifikan juga terjadi pada sektor energi yang terperosok 3,34%, diikuti oleh sektor keuangan yang melemah 2,9%, dan sektor infrastruktur yang terpangkas 2,53%.

Selain itu, sektor basic turun 2,14%, teknologi merosot 2,08%, consumer nonsiklikal susut 1,83%, dan consumer siklikal terpangkas 1,43%. Sektor industri melemah 0,46% dan kesehatan turun 0,18%, melengkapi daftar sektor yang berada di zona merah pada perdagangan hari ini.

Promosi 1
2 dari 3 halaman

Penyebab Koreksi IHSG Menurut Analis

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, penurunan IHSG ini mengindikasikan bahwa indeks sedang berada pada awal fase downtrend.

Kekhawatiran investor dipicu oleh ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang kembali memanas sejak akhir pekan lalu. Menurut Herditya, kondisi ini mendorong investor untuk mengalihkan dananya ke instrumen yang minim risiko.

Adapun di ASEAN, koreksi IHSG pada Selasa, 14 Oktober 2025 menunjukkan koreksi terbesar yang mencapai 1,95%. Kemudian disusul indeks Thailand melemah 1,6% dan indeks Malaysia terpangkas 0,23%. Lalu indeks saham Singapura merosot 0,80%. Selain itu, indeks Vietnam naik 1,01% dan indeks Filipina bertambah 0,39%.

3 dari 3 halaman

Bursa Saham Asia Melemah

Bursa saham Asia Pasifik cenderung lesu pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

Mengutip CNBC, di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,63% ke posisi 3.561,81 setelah menyentuh level tertinggi di 3.646,67. Sektor saham konstrusi dan tambang catat penguatan terbesar. Saham Korea Zinc naik lebih dari 20% dan saham Tongyang Inc melonjak hampir 30%. Sementara itu, saham LG Energy Solution ditutup melompat 6,94%.

Indeks Kosdaq melemah 1,46% ke posisi 847,96. Sementara itu, indeks Nikkei 225 di Jepang merosot 2,58% ke posisi 46.847,32. Sementara itu, indeks Topix terpangask 1,99% ke posisi 3.133,99.

Indeks ASX 200 menguat 0,19% ke posisi 8.899,4. Indeks Hang Seng di Hong Kong susut 1,74% dan indeks Hang Seng teknologi merosot 3,7%. Indeks CSI 300 di China melemah 1,2%.

EnamPlus