Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, memasuki masa si kecil mulai belajar makan, rasanya sangat campur aduk. Ada rasa bahagia melihat perkembangan baru, tapi juga sedikit bingung harus mulai dari mana. Memberikan MPASI (Makanan Pendamping ASI) memang jadi momen penting dalam tumbuh kembang bayi.
Di tahap ini, si kecil mulai mengenal rasa, tekstur, dan cara mengunyah yang berbeda dari ASI. Peran orang tua jadi krusial untuk memastikan nutrisi yang diberikan seimbang dan aman. Tidak sedikit ibu yang bingung memilih antara MPASI homemade yang dibuat sendiri atau MPASI instan yang lebih praktis.
Keduanya punya kelebihan masing-masing, sehingga penting untuk menyesuaikan pilihan dengan kebutuhan si kecil dan rutinitas keluarga. Tekstur dan jenis makanan yang diberikan juga harus sesuai agar si kecil tidak kesulitan menelan dan bisa menikmati proses belajar makan dengan nyaman. Nah, berikut ide 5 MPASI yang bisa bikin anak lahap makan.
Advertisement
Advertisement
1. Puree Sederhana (Usia 6-8 Bulan)
Di usia 6 bulan, bayi baru mulai mengenal makanan padat sehingga tekstur puree yang halus menjadi pilihan paling aman. Puree bisa dibuat dari bahan tunggal seperti wortel, kentang, ubi, labu kuning, atau buah-buahan yang matang seperti alpukat dan pisang.
Kamu bisa menambahkan sedikit ASI atau air matang untuk mengencerkan puree agar bayi lebih mudah menelan. Hindari menambahkan garam, gula, atau penyedap rasa karena sistem pencernaan bayi masih sensitif.
2. Bubur Tim Saring Kasar (Usia 8-10 Bulan)
Saat bayi berusia sekitar 8 bulan, tekstur MPASI bisa dinaikkan sedikit menjadi bubur tim saring kasar. Ini membantu melatih gusi dan lidah bayi agar terbiasa mengolah makanan yang lebih bertekstur.
Bubur tim bisa dibuat dari nasi yang dimasak lembut, dicampur dengan sayuran seperti bayam, wortel, atau brokoli. Protein hewani juga bisa mulai diperkenalkan, misalnya ayam yang dihaluskan, hati ayam, ikan tanpa duri, atau telur rebus. Potong atau cincang bahan makanan dengan ukuran kecil agar tetap aman untuk ditelan bayi.
Advertisement
3. Finger Food (Usia 10-12 Bulan)
Memasuki usia 10–12 bulan, bayi biasanya mulai menunjukkan ketertarikan untuk makan sendiri. Finger food, atau makanan yang bisa digenggam, bisa membantu bayi melatih motorik halus sekaligus membuat waktu makan jadi lebih menyenangkan.
Memberikan finger food juga membantu bayi belajar mengontrol jumlah makanan yang masuk ke mulutnya, sehingga mengurangi risiko tersedak. Selain itu, biarkan bayi bereksplorasi dengan makanannya. Memang akan sedikit berantakan, tetapi ini adalah bagian penting dari proses belajar makan mandiri.
4. Nasi Lembek dan Sayur Rebus (Usia 12-18 Bulan)
Setelah usia 1 tahun, si kecil sudah bisa mulai mengikuti pola makan keluarga dengan menu yang disesuaikan. Nasi lembek yang dipadukan dengan sayuran rebus, tempe, tahu, atau lauk hewani yang dipotong kecil adalah pilihan tepat.
Pada tahap ini, bayi belajar menikmati rasa asli masakan keluarga. Kebiasaan ini akan membantu si kecil memiliki pola makan yang sehat dan mencegah kecenderungan picky eater.
Advertisement
5. Makanan dengan Tekstur Keras dan Bumbu Tidak Terlalu Tajam (Usia 18 Bulan ke Atas)
Di atas usia 18 bulan, bayi sudah siap mencoba tekstur makanan yang lebih padat. Kamu bisa memperkenalkan potongan daging yang empuk, ikan panggang, atau sayuran dengan tingkat kematangan sempurna.
Bumbu masakan bisa lebih bervariasi, misalnya dengan menambahkan rempah-rempah ringan seperti bawang putih, daun salam, atau sedikit lada untuk memperkaya rasa. Memberikan variasi menu penting agar anak terbiasa dengan berbagai rasa dan tekstur.
Sahabat Fimela, demikian 5 ide MPASI sesuai kategori umur anak. Dengan pola makan yang tepat sejak dini, si kecil akan tumbuh sehat, ceria dan aktif.