Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 26 kontainer berisi udang beku yang semula diekspor ke Amerika Serikat (AS) dikembalikan ke Indonesia. Lantas, bagaimana nasib ribuan ton udang beku yang diduga terkontaminasi radiasi Cesium-137 (Cs-137)?
Staf Ahli Bidang Transformasi Digital dan Hubungan Antar Lembaga, Kemenko Pangan, Bara Krishna Hasibuan puluhan kontainer yang dikembalikan itu akan dicek oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
"Nah itu nanti kontainer yang suspect terkontaminasi begitu kembali ke Indonesia akan kita inspeksi juga dilakukan oleh BRIN," kata Bara, di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Selasa (30/9/2025).
Advertisement
Menurutnya, 18 dari 26 kontainer itu diketahui terkontaminasi Cs-137 dengan kadar yang sangat minim. Sehingga dinilai masih aman untuk dikonsumsi. Terkait kelanjutannya, dia menyerahkan produk udang beku itu ke pemiliknya, PT Bahari Makmur Sejahtera (BMS).
"Kalau itu kesimpulan kita aman untuk dikonsumsi ya kita kembalikan ke BMS, terserah mereka (untuk diekspor lagi)," ujarnya.
Bara menegaskan lagi, pemerintah melihat kontaminasi radioaktif ini sebagai persoalan yang serius. "Kita tidak mau produk makanan itu terkontaminasi, walaupun minimum walaupun kecil, sehingga kita melakukan hal-hal untuk ini tidak terjadi lagi di kemudian hari," tegasnya.
Langkah Menko Pangan
Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan akan mengecek 26 kontainer berisi udang beku diduga terkontaminasi radioaktif Cesium-137 (Cs-137). Jika ditemukan hasil diatas batas aman, maka akan dimusnahkan.
Dia mengatakan, produk yang semula dikirim ke Amerika Serikat (AS) telah dikembalikan ke Indonesia. Nantinya, tim dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan melakukan pengecekan kandungan radioaktif dalam udang beku tersebut.
"Ini kan ada beberapa kontainer yang dikembalikan, nanti yang punya kewenangan ngecek BRIN," kata Zulkifli usai rapat koordinasi di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Selasa (30/9/2025).
Â
Advertisement
Aman Dikonsumsi
Jika tes menunjukkan hasil kontaminasi di atas batas aman, maka akan dimusnahkan. Namun, jika masih minim, masih bisa dikonsumsi. "Jadi yang di atas ambang baku kita musnahkan, tapi yang di bawah ambang baku (masih) layak untuk dikonsumsi," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Satgas Penanganan Dugaan Kontaminasi Cs-137, Bara Krishna Hasibuan mengatakan ada 26 kontainer yang sudah dikembalikan AS. 18 diantaranya ditemukan cemaran radioaktif dengan kadar sangat minim.
"18 ditemukan memang ada kontaminasi, tapi jauh-jauh di bawah (ambang baku), sangat-sangat minim Itu tidak sampai satu," jelas Bara.
Â
Kronologi
Bara menjelaskan kronologi ditemukannya kandungan Cs-137 dalam produk udang beku yang masuk ke AS. Temuan itu dirilis Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) di pelabuhan setempat.
Alhasil, produk itu ditahan masuk ke kawasan dan otoritas setempat menarik produk serupa yang telah beredar. Sebagian produk yang masih dalam pengapalan ke AS pun langsung ditolak dan dikembalikan ke Indonesia.
"Begitu kembali (ke Indonesia) disimpan di fasilitas Badan Karantina Indonesia di pelabuhan Tanjung Priok untuk kemudian diteliti oleh BRIN, BRIN sebagai Institusi yang memiliki otoritas untuk melakukan deteksi apakah ada kontaminasi," paparnya.
Â
Advertisement