KEMBAR78
Harga Minyak Menguat, Pasar Menanti Keputusan OPEC+ - Bisnis Liputan6.com
Sukses

Harga Minyak Menguat, Pasar Menanti Keputusan OPEC+

Analis menilai, pemulihan harga minyak yang moderat pada Jumat kemungkinan besar disebabkan oleh sentimen risiko yang positif.

Diterbitkan 04 Oktober 2025, 09:32 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak sedikit menguat pada perdagangan Jumat, 3 Oktober 2025. Namun, harga minyak masih berpotensi mengalami koreksi mingguan sekitar 7-8% setelah kabar potensi peningkatan pasokan OPEC+.

Mengutip CNBC, Sabtu (4/10/2025), harga minyak Brent naik 52 sen atau 0,81% menjadi USD 64,63 per barel pada pukul 11.25 ET. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) menguat 56 sen atau 0,93% menjadi USD 61,04.

Selama sepekan ini, harga minyak Brent turun 7,7% dan harga minyak WTI terpangkas 6,97%.

"Kami berada dalam mode tunggu dan lihat untuk apa yang akan diputuskan oleh kelompok delapan OPEC+ selama akhir pekan," ujar analis UBS Giovanni Staunovo.

Ia menambahkan, pemulihan harga yang moderat pada Jumat kemungkinan besar disebabkan oleh sentimen risiko yang positif.

Sejumlah sumber kepada Reuters menyebutkan, delapan anggota OPEC+ kemungkinan akan menyepakati peningkatan produksi pada November sebesar 274.000-411.000 barel per hari (bph) dalam pertemuan daring Minggu, atau dua atau tiga kali lipat lebih tinggi dari peningkatan pada Oktobe. Hal ini seiring upaya Arab Saudi untuk merebut kembali pangsa pasar.

 

 

 

Promosi 1
2 dari 4 halaman

Potensi Peningkatan Pasokan OPEC+

Analis menilai, potensi peningkatan pasokan OPEC+, perlambatan operasional kilang minyak mentah global akibat pemeliharaan, dan penurunan permintaan musiman dalam beberapa bulan mendatang akan membebani sentimen pasar.

"Indikator permintaan telah sedikit menurun di Cekungan Atlantik seiring berakhirnya permintaan musim panas. Saldo tersirat kelebihan pasokan dari perspektif fundamental yang dimulai pada bulan Oktober semakin menguat," ujar analis Rystad Energy, Janiv Shah.

Sementara itu, analis JPMorgan mengatakan mereka yakin September menandai titik balik, dengan pasar minyak menuju surplus yang cukup besar pada kuartal keempat dan tahun depan.

 

 

3 dari 4 halaman

Kebakaran Kilang Chevron

Di tempat lain pada Jumat, kebakaran terjadi di kilang Chevron El Segundo semalam, meskipun seorang pejabat daerah mengatakan api telah terbatas pada satu area. Kilang tersebut merupakan salah satu yang terbesar di Pantai Barat AS, dengan kapasitas 290.000 barel per hari.

Analis menuturkan, belum jelas apakah ada dampak pada produksi, tetapi dampaknya terhadap harga minyak kemungkinan terbatas.

"Kilang El Segundo berada di Pantai Barat, yang terisolasi dari wilayah AS lainnya dalam hal aliran minyak domestik; oleh karena itu, dampaknya kemungkinan besar dapat diabaikan,” kata analis PVM, Tamas Varga.

Analis Saxo Bank, Ole Hansen menuturkan, selain mengangkat harga bensin yang sudah tinggi di California, kebakaran ini seharusnya tidak berdampak lebih luas pada pasar.

4 dari 4 halaman

Harga Minyak Turun ke Posisi Terendah

Sebelumnya, harga minyak anjlok sekitar 2% ke level terendah dalam empat bulan pada perdagangan Kamis, 2 Oktober 2025. Koreksi harga minyak ini memperpanjang penurunan hingga hari keempat akibat kekhawatiran kelebihan pasokan di pasar menjelang pertemuan OPEC+ pada akhir pekan lalu.

Mengutip CNBC, Jumat (3/10/2025), harga minyak Brent turun USD 1,24 atau 1,9% dan ditutup ke posisi USD 64,11, yang merupakan level terendah sejak Juni. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) susut USD 1,30 atau 2,1%, dan ditutup ke posisi USD 60,48 per barel, level terendah sejak 30 Mei.

OPEC+ kemungkinan akan menyepakati peningkatan produksi minyak hingga 500.000 barel per hari pada November, tiga kali lipat dari peningkatan pada Oktober, seiring upaya Arab Saudi untuk merebut kembali pangsa pasar, menurut tiga sumber yang mengetahui perundingan tersebut.

Direktur pelaksana di Onyx Capital Group, Jorge Montepeque mengatakan beberapa bank, seperti Macquarie, telah memprediksi kelebihan pasokan super di pasar minyak, yang telah membebani sentimen.

"Tanda-tandanya sudah jelas," tulis firma riset investasi HFI Research dalam sebuah blogpost.

"Persediaan minyak AS akan meningkat hingga akhir tahun, dan peningkatan persediaan global yang terlihat akan semakin besar. Ditambah lagi dengan peningkatan ekspor minyak mentah OPEC+, hasilnya adalah kondisi pasar minyak yang terus melemah," tulis mereka.

 

EnamPlus