KEMBAR78
Bos Bapanas Masih Kaji Beras SPHP Buat Dapur MBG - Bisnis Liputan6.com
Sukses

Bos Bapanas Masih Kaji Beras SPHP Buat Dapur MBG

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menuturkan, Bulog memiliki dua skema yakni cadangan pangan pemerintah dan komersial.

Diterbitkan 04 Oktober 2025, 20:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi buka suara soal rencana penyaluran beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Mengingat ada unsur subsidi dalam beras SPHP yang dikeluarkan Perum Bulog.

Arief membolehkan jika Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) menggunakan beras Bulog. Baik itu produk komersialnya maupun produk SPHP bersubsidinya.

"Bulog itu punya dua skema, yang pertama, CPP (Cadangan Pangan Pemerintah), ini beras medium. Satu lagi komersial, ini premium. Keduanya bisa menjadi opsi untuk MBG," kata Arief dalam keterangan resmi, Sabtu (4/10/2025).

"Setiap SPPG berhak mengadakan ini sendiri, dipersilahkan saja. Bisa dari sumber setempat, private, atau Bulog," ia menambahkan.

Hanya saja, soal penyaluran beras SPHP langsung ke Dapur MBG, Arief masih perlu membahas dalam rapat koordinasi terbatas (Rakortas). Lantaran, penggunaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) harus diputusan dalam rapat tingkat menteri yang biasanya dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan.

"Tapi tetap nanti saya mungkin akan minta Rakortas terkait SPHP beras memasok ke SPPG, karena kalau yang CPP ini barang subsidi. Kalau subsidi pemerintah itu perlu Rakortas untuk diputuskan detailnya seperti apa dan bagaimana," tutur Arief.

 

Promosi 1
2 dari 4 halaman

Ekosistem Pangan

Arief memandang program MBG bisa menjadi satu ekosistem pangan yang baik. Misalnya, mendapat pasokan dari Koperasi Desa Merah Putih (KDMP), termasuk keterlibatan Perum Bulog soal pemasoknya.

"Misal kalau harga jatuh di petani, berarti Kopdes Merah Putih yang ambil. Berikutnya stok itu bisa disalurkan ke MBG," ucapnya.

"Jadi program stabilisasi pangan dan intervensi itu bisa jadi satu. Tidak terpisah-pisah. Kalau dulu yang produksi, habis produksi, sudah selesai. Nah sekarang perlu ada ekosistemnya supaya tersambung," Arief menambahkan.

3 dari 4 halaman

Fokus Perbaikan

Sebelumnya, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap dilanjutkan meski sempat muncul kasus keracunan massal di sejumlah daerah. Menurutnya, pemerintah sudah melakukan evaluasi menyeluruh untuk memperbaiki kelemahan dalam pelaksanaannya.

"Yang penting prosesnya kita lihat bagus, jalan. Kalau kurang di sana-sini, kita perbaiki. Kita jangan juga terus pesimis kalau ada yang kurang. Kita tentu sangat berhati-hati dengan kejadian keracunan kemarin. Tapi proses perbaikan semua sekarang berjalan," kata Luhut dikutip dari Antara, Jumat (3/10/2025). 

Pernyataan itu menanggapi desakan Aliansi Ekonom Indonesia (AEI) yang meminta pemerintah menghentikan sementara program MBG, karena dianggap menyedot anggaran besar dan telah menyebabkan lebih dari 5.000 siswa keracunan.

4 dari 4 halaman

Bawa Manfaat

Luhut menilai MBG justru membawa manfaat jangka panjang karena mendorong terbentuknya rantai pasok pangan lokal, mulai dari telur, ikan, hingga pisang. Ia menekankan perlunya memperluas peran pemerintah daerah agar distribusi makanan lebih tepat sasaran.

"Ini baru sembilan bulan berjalan. Jadi kita jangan buru-buru kritik. Kritik boleh, tapi jangan menutup mata bahwa ini membangun simpul-simpul ekonomi baru," ujarnya.

Luhut optimistis dalam tiga bulan ke depan, dengan perbaikan data dan sistem, pelaksanaan MBG akan lebih baik. Ia menyebut DEN turut membentuk tim untuk memantau langsung di lapangan, sehingga Presiden bisa menerima laporan berbasis data akurat.

 

EnamPlus