KEMBAR78
Libatkan UMKM, KKP Makin Gencar Kampanye Makan Ikan - Bisnis Liputan6.com
Sukses

Libatkan UMKM, KKP Makin Gencar Kampanye Makan Ikan

KKP memberdayakan UMKM perikanan di berbagai daerah Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan).

Diterbitkan 07 Oktober 2025, 10:45 WIB

 

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Komisi IV DPR RI berkomitmen memberdayakan UMKM perikanan di berbagai daerah. Salah satunya melalui Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) di Yogyakarta, yang mendorong masyarakat gemar mengkonsumsi ikan sekaligus mendukung produk UMKM perikanan setempat.

Menurut Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Kemasyarakatan dan Hubungan Antar Lembaga, Victor Gustaf Manoppo, pemberdayaan UMKM menjadi bagian integral dari desain program Gemarikan. Kampanye Gemarikan di Provinsi DIY bersama Ketua Komisi IV DPR RI berlangsung pekan lalu.

“Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, khususnya bagi UMKM perikanan melalui penyerapan produk yang kemudian didistribusikan kepada penerima manfaat di Bantul dan Gunungkidul,” ujar Victor dalam siaran di Jakarta, Jumat (3/10).

Victor juga menekankan pentingnya sinergi dengan Komisi IV DPR RI untuk memastikan program pemerintah efektif menggerakkan roda perekonomian dari level paling bawah.

Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto (Titiek Soeharto) menegaskan bahwa kebiasaan makan ikan adalah pondasi ekonomi desa yang mandiri. Program yang dinilainya memiliki manfaat nyata itu, tidak hanya menumbuhkan kesadaran pentingnya makan ikan, tetapi juga membantu perekonomian nelayan dan pelaku usaha di desa agar hidup lebih sejahtera.

“Semakin banyak kita makan ikan, semakin banyak nelayan dan penjual ikan mendapatkan penghasilan. Artinya, kebiasaan sehat dan sederhana ini mendukung kesejahteraan keluarga dan masyarakat desa,” ujarnya.

 

Promosi 1
2 dari 4 halaman

Hidupkan Usaha Kecil

Dia juga mengajak masyarakat menghidupkan usaha kecil pengolahan ikan. “Mari kita hidupkan usaha kecil pengolahan ikan, supaya ekonomi masyarakat naik dan anak-anak terbiasa makan ikan. Kita harus bersatu, mengolah hasil laut dan hasil bumi bersama untuk kesehatan dan kesejahteraan,” tegasnya saat kegiatan di Gunungkidul.

Kegiatan Gemarikan di Yogyakarta digelar di tiga titik, yakni Desa Kelor (Kabupaten Bantul), serta Desa Srimulyo dan Desa Selang (Kabupaten Gunungkidul) pada 26 September 2025. Di setiap lokasi, masyarakat menerima 500 paket Gemarikan berisi ikan segar dan produk olahan ikan. Secara keseluruhan, 1.500 paket dibagikan dengan prioritas penerima manfaat ibu hamil, ibu menyusui, balita, remaja putri, dan kelompok masyarakat rawan stunting. Produk perikanan tersebut diperoleh dari UMKM di Yogyakarta.

Kegiatan Gemarikan ini juga menjadi bagian dari rangkaian puncak peringatan Bulan Bakti Kelautan dan Perikanan yang puncaknya akan jatuh pada 26 Oktober 2025, sebagai momentum meningkatkan kepedulian dan partisipasi masyarakat terhadap pembangunan sektor kelautan dan perikanan.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa peningkatan konsumsi ikan erat kaitannya dengan pemenuhan gizi masyarakat sekaligus kesejahteraan pelaku utama perikanan.

3 dari 4 halaman

KKP Inisiasi Rancangan Perpres Gemarikan, Ini Tujuannya

Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menginisiasi penyusunan Rancangan Peraturan Presiden (RPerpres) tentang Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) untuk mengimplementasikan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya swasembada pangan sebagai bagian dari sistem pertahanan keamanan negara.

"Gemarikan menjadi solusi peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia sekaligus menjadi penghela bisnis perikanan yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelas Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDPSKP), Tornanda Syaifullah, Sabtu (27/9/2025).

Gemarikan membutuhkan keterlibatan seluruh elemen bangsa baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku usaha/swasta terkait, perguruan tinggi, organisasi masyarakat, serta profesional untuk bergerak bersama membangun kesadaran gizi individu maupun kolektif masyarakat dalam mengkonsumsi ikan lebih sering.

Adapun terkait RPerpres Gemarikan, KKP telah melaksanakan konsultasi publik sebagai bagian dari meaningful participation. Tornanda menjelaskan bahwa isi RPerpres akan memuat sejumlah poin, antara lain penyediaan ikan bermutu dan aman dikonsumsi, kemudahan akses, serta peningkatan minat masyarakat untuk mengonsumsi ikan.

“Akan diatur pula rencana aksi lima tahunan melalui pembentukan Tim Koordinasi Nasional Gemarikan, mekanisme dan tata kerja, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan. Termasuk juga pengaturan pendanaan yang bersumber dari APBN, APBD, dan sumber lainnya,” terang Tornanda

 

4 dari 4 halaman

Jawab Kebutuhan Protein

Sekretaris Ditjen PDSPKP, Machmud menyebut kebutuhan protein hewani dari ikan secara global kian meningkat. Saat ini kebutuhan tersebut banyak dipenuhi dari hasil perikanan budi daya. Merujuk data Food and Agriculture Organization (FAO), produksi perikanan budi daya dunia (di luar rumput laut) mencapai 98,5 juta ton pada 2023, melampaui perikanan tangkap yang sekitar 91,4 juta ton.

"Masyarakat global semakin memahami bahwa ikan merupakan makanan sehat dan ramah terhadap lingkungan. Hal ini dapat dilihat dari kandungan nutrisi ikan yang sangat tinggi dan lengkap, di sisi lain jejak karbon dan Feed Conversion Ratio (FCR) yang lebih rendah dibanding sumber protein hewani lainnya. Selain itu, dengan 70% wilayah dunia adalah perairan, maka masa depan sumber pangan global ada di perairan. Jangan sampai kita (bangsa Indonesia) kekurangan protein di lumbung ikan ," jelas Machmud

 

EnamPlus