Liputan6.com, Jakarta Harga emas mencapai rekor tertinggi untuk sesi perdaganagan keempat berturut-turut pada hari Kamis (Jumat waktu Jakarta). Logam kuning telah naik lebih dari 60% tahun ini, didorong oleh ketegangan geopolitik, taruhan penurunan suku bunga yang agresif, pembelian bank sentral, de-dolarisasi, dan arus masuk ETF yang kuat.
Artikel mengenai harga emas ini menjadi slah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada sejumlah artikel lain yang layak untuk disimak pada Sabtu ini.
Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Sabtu (18/10/2025):
Advertisement
1. Harga Emas Hari ini Cetak Rekor Termahal Lagi, Sekarang Tembus Segini
Harga emas mencapai rekor tertinggi untuk sesi perdaganagan keempat berturut-turut pada hari Kamis (Jumat waktu Jakarta). Harga emas melonjak melewati USD 4.300 per ons karena investor berbondong-bondong ke logam safe haven di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan Amerikas Serikat (AS)-Tiongkok dan penutupan pemerintah AS, dengan taruhan pemotongan suku bunga memicu momentum harga emas.
Dikutip dari CNBC, Jumat (17/10/2025), harga emas dunia di pasar spot naik 0,4% per ons menjadi USD 4.343,63 per ons pada Kamis malam, setelah harga emas batangan menyentuh rekor tertinggi USD 4.330,42.
Simak artikel selengkapnya di sini
Â
2. Menkeu Purbaya Bandingkan Pertumbuhan Ekonomi Era SBY dan Jokowi, Ini Hasilnya
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa membandingkan pertumbuhan ekonomi pada era pemerintahan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Dikutip dari Antara, Jumat (17/10/2025), Menkeu Purbaya mengatakan pertumbuhan ekonomi pada era SBY mampu mencetak angka 6 persen meski pembangunannya tak seagresif pemerintahan Jokowi. Sementara pada era Jokowi, pertumbuhan ekonomi berada pada level rata-rata 5 persen.
Menurut Purbaya, perbedaan itu disebabkan oleh sumber penggerak ekonomi, di mana Jokowi lebih memusatkan perhatian pada belanja pemerintah, sementara SBY lebih menggerakkan sektor swasta.
Simak artikel selengkapnya di sini
Â
Advertisement
3. BLT untuk 140 Juta Penerima Cair Mulai Pekan Depan
Paket stimulus ekonomi lanjutan berupa pencairan bantuan langsung tunai (BLT) dengan total nilai sekitar Rp 30 triliun akan segera direalisasikan kepada sekitar 140 juta orang penerima mulai pekan depan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, dirinya telah mendapat arahan dari Presiden Prabowo Subianto untuk menambah jumlah penerima BLT, yang akan disalurkan pada Oktober, November hingga Desember 2025.
Pemerintah memasukan 17,2 juta keluarga penerima manfaat (KPM) baru. Sehingga total penerima BLT lanjutan akan bertambah menjadi sebanyak 35.046.783 KPM.