Liputan6.com, Jakarta - Harga emas batangan yang dijual PT Aneka Tambang Tbk (Antam) terperosok pada perdagangan Rabu, (22/10/2025).
Harga emas Antam anjlol Rp 177.000 menjadi Rp 2.310.000 per gram pada Rabu pekan ini. Pada perdagangan kemarin, harga emas Antam dipatok Rp 2.487.000 per gram.
Demikian juga harga buyback emas Antam merosot tajam. Harga buyback emas Antam susut Rp 172.000 menjadi Rp 2.164.000. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 2.164.000 per gram. Harga buyback ini juga merupakan harga termahal.
Advertisement
Pengamat mata uang dan komoditas Ibrahim Assuaibi mengatakan, harga emas Antam turun tajam dipicu koreksi harga emas dunia. Hal itu didorong sejumlah faktor.
Pertama, rencana pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan, menurut Ibrahim akan meredakan ketegangan perdagangan. Kedua, pertemuan Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin yang akan membahas perdamaian di Ukraina juga berdampak terhadap harga emas.
"Geopolitik dan perang dagang mendorong investor dan fund besar mengambil profit taking,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Selain itu, Ibrahim menuturkan, pelaku pasar menantikan pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) pada 28-29 Oktober 2025. The Fed akan memangkas suku bunga acuan 25 basis poin.
Ibrahim menambahkan, pemerintah federal AS yang masih alami penutupan sementara atau shutdown juga menambah ketidakpastian.
Di tengah koreksi harga emas Antam, Ibrahim menilai masih wajar. Ia mengatakan, harga emas dunia juga pernah alami penurunan tajam sekitar USD 350 hingga mencapai di bawah USD 4.000 per ounce. “Harga emas turun imbas profit taking,” ujar dia.
Prediksi Harga Emas
Ibrahim masih optimistis harga emas dunia akan mencapai USD 4.500 pada akhir 2025. Sedangkan harga emas di Indonesia akan tembus Rp 3 juta per gram.
Harga Emas Dunia
Sebelumnya, harga emas dunia merosot ke level terendah dalam satu minggu pada Selasa, 21 Oktober 2025. Bahkan, harga emas berada di jalur penurunan harian tertajam dalam lima tahun.
Koreksi harga emas yang terjadi seiring investor merealisasikan keuntungan setelah harapan penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS) dan permintaan safe haven yang berkelanjutan mendorong logam mulia ke rekor tertinggi pada sesi sebelumnya.
Mengutip CNBC, Rabu (22/10/2025), harga emas di pasar spot turun 5,5% ke posisi USD 4.115,26 per ounce. Penurunan harga emas itu termasuk tertajam sejak Agustus 2020.
Di sisi lain, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup melemah 5,7% ke posisi USD 4.109,10 per ounce.
Advertisement
Indeks Dolar AS Menguat
Harga emas mencapai puncak tertinggi sepanjang masa di posisi USD 4.381,21 pada Senin, 20 Oktober 2025. Sepanjang 2025, harga emas telah naik 60%. Lonjakan harga emas itu didorong ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, spekulasi penurunan suku bunga dan pembelian berkelanjutan oleh bank sentral.
"Penurunan harga emas masih terjadi hingga kemarin, tetapi lonjakan volatilitas yang tajam di level tertinggi selama seminggu terakhir menunjukkan kehati-hatian dan mungkin mendorong setidaknya aksi ambil untung jangka pendek,” ujar Independent Metals Trader, Tai Wong.
Indeks dolar AS juga menguat 0,4%. Hal ini membuat emas batangan lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
“Risiko yang lebih baik di pasar umum awal pekan ini berdampak bearish bagi logam safe haven,” ujar Analis Kitco Metals, Jim Wyckoff.
Analis Citi prediksi berakhirnya penutupan pemerintah AS yang sedang berlangsung, serta pengumuman kesepakatan perdagangan AS-China dapat berkontribusi pada konsolidasi harga emas selama 2-3 minggu ke depan.
Harga Perak
Di sisi lain, harga perak di pasar spot turun 7,6% menjadi USD 48,49 per ounce.
“Perak sedang terpuruk hari ini dan telah menyeret seluruhnya lebih rendha,” kata Wong.
Ia mengatakan, harga perak di posisi puncak dalam jangka pendek di USD 54, dan meskipun sentimen berfluktuasi di bawah USD 50. “Perak kemungkinan akan diperdagangkan sideways dengan volatilitas yang substansial selama emas tetap relatif stabil,” kata dia.
Selain itu, harga platinum turun 5,9% menjadi USD 1.541,85 dan paladium merosot 5,3% menjadi USD 1.417,25.
Adapun pelaku pasar menantikan rilis laporan indeks harga konsumen AS untuk September pada Jumat, yang tertunda akibat penutupan pemerintah AS.
Laporan tersebut diperkirakan akan menunjukkan kenaikan tahunan sebesar 3,1%. Pasar memperkirakan Federal Reserve akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan minggu depan. Emas, aset yang tidak memberikan imbal hasil, cenderung diuntungkan dalam kondisi suku bunga rendah.
Advertisement