Liputan6.com, Beijing - Ilmuwan dari universitas Zhejiang, China, telah mengembangkan jenis kaca transparan supertipis dengan ketebalan hanya 0.62mm. Serta mempunyai fitur self-cleaning hingga membersihkan dirinya sendiri.
Tanpa perlu disemprot air atau cairan kimia, cukup dialiri listrik lewat elektroda di dalamnya, debu pun hilang dalam hitungan detik.
Perkara debu dan kotoran di permukaan kaca memang sudah lama menjadi masalah, apalagi di tempat tinggi yang sulit dijangkau atau di padang pasir tempat panel surya bekerja. Membersihkannya tak hanya makan waktu, tapi juga biaya, dilansir dari Odditycentral, Jumat (8/8/2025).
Advertisement
Namun, bagaimana jika ada kaca yang bisa bersih sendiri secara rutin?
Inovasi Canggih
Terdengar seperti teknologi dari film sci-fi, tapi ilmuwan di China berhasil menciptakan kaca self-cleaning yang mampu membersihkan 98 persen debu, hilang sekejap tanpa basah.
Para ilmuwan menemukan bahwa saat terkena medan listrik yang berubah-ubah, partikel debu tidak bergerak menyamping seperti yang diperkirakan sebelumnya. Justru, partikel-partikel itu bisa berputar arah sendiri, bahkan terpental dari permukaan kaca.
Dari temuan ini, mereka mengembangkan kaca transparan yang bisa membersihkan diri sendiri dengan bantuan medan listrik.
Dalam studi yang dimuat di jurnal Advanced Science bulan lalu, kaca ini mampu menghilangkan partikel organik maupun anorganik secara otomatis.
Advertisement
Keunggulan Lain
Karena bening dan tetap bisa meneruskan cahaya dengan baik, kaca ini cocok digunakan untuk panel surya, kaca mobil, rumah kaca, dan gedung tinggi yang butuh visibilitas sekaligus efisiensi energi.
Dan hebatnya lagi, bukan cuman fitur self-cleaning yang menakjubkan, tapi juga mencegah debu menempel kembali.
Saat dialiri medan listrik, partikel bermuatan di udara justru dijauhkan dari permukaan kaca. Efek ini disebut “perlindungan partikel”, bisa mengurangi penumpukan debu hingga 90%, bahkan di kondisi ekstrem seperti badai pasir atau lingkungan berdebu.
Karena hanya butuh bahan umum dan cara produksi yang sederhana, teknologi ini diperkirakan bisa memangkas biaya dan risiko pembersihan kaca di tempat yang sulit dijangkau, sekaligus meningkatkan efisiensi panel surya.