KEMBAR78
Sekjen NATO Sindir Kondisi Kapal Selam Rusia - Global Liputan6.com
Sukses

Sekjen NATO Sindir Kondisi Kapal Selam Rusia

Sindiran seperti apa yang disampaikan Sekjen NATO soal kapal selam Rusia? Simak selengkapnya berikut ini.

Diterbitkan 15 Oktober 2025, 09:00 WIB

Liputan6.com, London - Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte pada hari Senin (13/10/2025), melontarkan candaan tentang kondisi armada laut Rusia, di tengah bantahan Moskow bahwa salah satu kapal selamnya harus muncul ke permukaan karena masalah teknis.

Armada Laut Hitam Rusia menyatakan bahwa kapal selam bertenaga diesel Novorossiysk muncul ke permukaan di lepas pantai Prancis untuk mematuhi aturan navigasi di Selat Inggris. Saat melintas, kapal tersebut dibayangi oleh kapal perang dan helikopter Inggris.

Sebelumnya pada hari Sabtu (10/10), pihak berwenang Belanda melaporkan bahwa kapal selam itu terlihat sedang ditarik di Laut Utara.

Dalam pidatonya di Slovenia, Rutte menyindir situasi tersebut. Seperti dikutip BBC, dia mengatakan, "Betapa berubahnya keadaan sejak novel Tom Clancy tahun 1984 'The Hunt for Red October'. Hari ini, rasanya lebih seperti 'perburuan terhadap montir terdekat'."

Dia menyebut pula kapal itu sebagai kapal yang rusak yang sedang "terpincang-pincang pulang", serta menambahkan bahwa hampir tidak ada lagi kehadiran Angkatan Laut Rusia di Laut Tengah.

"The Hunt for Red October" adalah novel thriller militer yang berlatar masa Perang Dingin. Ceritanya menggambarkan pelarian dramatis sebuah kapal selam nuklir Soviet yang canggih dan diburu oleh Amerika Serikat di tengah ketegangan geopolitik antara kedua negara.

 

Promosi 1
2 dari 2 halaman

Ketegangan di Perairan Eropa

Sementara itu, saluran Telegram VChK-OGPU, yang dikenal kerap menerbitkan bocoran informasi keamanan Rusia, melaporkan pada 27 September bahwa bahan bakar bocor ke ruang dalam kapal Novorossiysk saat berada di Selat Gibraltar, sehingga menimbulkan risiko ledakan.

Menurut Angkatan Laut Kerajaan Inggris, kapal selam tersebut dilacak selama tiga hari, dari 7 hingga 9 Oktober, saat kembali dari penugasan di Laut Tengah. Sebagai bagian dari operasi gabungan NATO, kapal HMS Iron Duke memantau kapal selam kelas Kilo yang sedang berada di permukaan, bersama kapal penariknya, ketika keduanya melewati Selat Inggris menuju Laut Utara.

Pada Sabtu, Kementerian Pertahanan Belanda menyebut bahwa angkatan lautnya kemudian mengawal Novorossiysk beserta kapal penarik tersebut.

Menanggapi laporan-laporan tentang kerusakan, Armada Laut Hitam Rusia menegaskan pada Senin bahwa kapal selam tersebut merupakan bagian dari kelompok pembawa rudal jelajah Kalibr dan tengah melakukan perjalanan antararmada yang telah dijadwalkan, yaitu pemindahan kapal dari satu wilayah operasi ke wilayah lainnya.

"Informasi yang disebarkan sejumlah media tentang dugaan kerusakan kapal selam diesel-listrik Novorossiysk dan kemunculannya secara darurat di lepas pantai Prancis tidak sesuai dengan kenyataan," ujar Armada Laut Hitam Rusia. 

Mereka menambahkan, "Sesuai dengan peraturan navigasi internasional, kapal selam harus berlayar di Selat Inggris hanya dalam keadaan berada di permukaan."

Insiden ini terjadi hanya dua minggu setelah Angkatan Laut Kerajaan Inggris melacak fregat dan kapal kargo Rusia yang juga melintasi Selat Inggris.

Menteri Angkatan Bersenjata Inggris Al Carns mengatakan bahwa operasi ini merupakan tanda jelas bagaimana Inggris berdiri teguh bersama sekutu-sekutu NATO untuk melawan agresi Rusia.

Sebelumnya, pada bulan Juni, investigasi BBC Verify mengungkap bahwa sebuah kapal perang Rusia menyiarkan sinyal identitas palsu (AIS) untuk menyamar saat melintasi Selat Inggris bersama dua kapal tanker minyak yang sedang dikenai sanksi. 

 

EnamPlus