Liputan6.com, Jakarta Bagi banyak wanita, keterlambatan haid sering menjadi sinyal pertama kemungkinan kehamilan. Terlebih jika memiliki siklus menstruasi yang teratur, keterlambatan beberapa hari saja bisa langsung menimbulkan pertanyaan. Namun, benarkah telat haid selalu menandakan kehamilan?
Nyatanya, telat datang bulan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari stres, pola makan, hingga gangguan hormon. Namun jika keterlambatan tersebut disertai dengan gejala tertentu, maka kemungkinan hamil patut dipertimbangkan. Apalagi jika Anda aktif secara seksual tanpa kontrasepsi.
Liputan6.com akan membahas secara lengkap tentang tanda-tanda haid telat yang mungkin menandakan kehamilan, Rabu (23/7/2025).
Advertisement
1. Telat Haid Lebih dari 5 Hari
Menurut laman NHS UK, siklus haid umumnya berlangsung antara 21–35 hari. Jika Anda telat haid lebih dari 5 hari sejak tanggal yang biasa, dan sebelumnya berhubungan intim tanpa kontrasepsi, kemungkinan kehamilan perlu dipertimbangkan. Pada kasus tertentu, test pack dapat mulai digunakan setelah hari ke-5 keterlambatan.
Namun, untuk wanita dengan siklus haid tidak teratur, sebaiknya melakukan tes kehamilan setelah 5 hari dari siklus terpanjangnya.
2. Mual dan Muntah (Morning Sickness)
Dikutip dari Better Health Channel Australia, mual dan muntah, yang disebut morning sickness, merupakan salah satu gejala awal kehamilan yang paling umum. Meskipun disebut “morning”, gejala ini bisa terjadi kapan saja sepanjang hari. Biasanya mulai terasa pada minggu ke-4 hingga ke-6, dan membaik saat memasuki minggu ke-12 kehamilan.
3. Payudara Terasa Kencang dan Nyeri
Perubahan hormon menyebabkan payudara terasa lebih penuh, sensitif, dan nyeri. Areola (bagian sekitar puting) biasanya akan tampak lebih gelap dan pembuluh darah pada payudara tampak lebih jelas. Gejala ini sering disalahartikan sebagai tanda PMS, padahal bisa juga menjadi indikasi awal kehamilan.
Advertisement
4. Sering Buang Air Kecil
Frekuensi buang air kecil yang meningkat disebabkan oleh peningkatan volume cairan tubuh dan kerja ginjal yang lebih efisien. Selain itu, rahim yang membesar mulai menekan kandung kemih. Gejala ini bisa muncul sejak minggu-minggu awal kehamilan.
5. Kram Perut Ringan
Banyak wanita merasakan kram perut di awal kehamilan yang mirip dengan nyeri menstruasi. Hal ini disebabkan oleh proses implantasi, saat embrio menempel pada dinding rahim. Jika kram berlangsung bersamaan dengan telat haid, sebaiknya segera lakukan tes kehamilan.
6. Lelah dan Mengantuk Berlebihan
Hormon progesteron yang meningkat tajam di awal kehamilan bisa membuat tubuh terasa sangat lelah dan mengantuk. Ini adalah mekanisme alami tubuh dalam mendukung perkembangan janin. Jika Anda merasakan kelelahan ekstrem meski tidak melakukan aktivitas berat, itu bisa jadi salah satu gejala kehamilan.
7. Perubahan Nafsu Makan dan Penciuman
Banyak wanita hamil mengalami perubahan terhadap makanan tertentu, baik berupa ngidam (craving) maupun keengganan terhadap makanan yang biasanya disukai. Bahkan beberapa mengalami kondisi dysgeusia, yaitu rasa metalik di mulut.
8. Perubahan Suasana Hati (Mood Swing)
Hormon estrogen dan progesteron yang melonjak bisa memengaruhi senyawa kimia di otak, sehingga menyebabkan perubahan suasana hati secara tiba-tiba. Ibu hamil awal bisa mudah menangis, marah, atau merasa cemas tanpa alasan jelas.
9. Peningkatan Keputihan
Keputihan yang meningkat dan tidak berbau dapat menjadi hal normal dalam kehamilan karena peningkatan aliran darah ke area vagina. Namun, jika disertai bau atau gatal, kemungkinan infeksi harus diperiksa lebih lanjut.
Advertisement
10. Perdarahan Ringan (Implantation Bleeding)
Beberapa wanita mengalami bercak darah ringan sekitar waktu haid seharusnya terjadi, yang bisa disalahartikan sebagai menstruasi. Namun, ini justru bisa menjadi tanda implantasi, yakni saat sel telur yang telah dibuahi menempel ke rahim. Perdarahan implantasi biasanya lebih ringan dan lebih singkat dari haid biasa.
Kapan Harus Melakukan Tes Kehamilan?
Jika Anda mengalami keterlambatan haid lebih dari lima hari dan disertai beberapa gejala di atas, sebaiknya lakukan tes kehamilan. Tes bisa dilakukan di rumah dengan test pack yang mengukur kadar hormon hCG (human chorionic gonadotropin) dalam urin, yang mulai meningkat setelah implantasi terjadi.
Jika hasil test pack positif, Anda disarankan untuk mengunjungi dokter untuk konfirmasi melalui pemeriksaan darah atau USG.
FAQ Seputar Telat Haid dan Kehamilan
1. Berapa lama telat haid yang bisa dianggap tanda hamil?
Umumnya, keterlambatan haid lebih dari 5 hari dari jadwal biasa bisa menjadi tanda kehamilan, terutama jika disertai gejala lain seperti mual, nyeri payudara, dan sering buang air kecil.
2. Apakah semua telat haid menandakan kehamilan?
Tidak. Telat haid bisa disebabkan oleh stres, penurunan berat badan drastis, olahraga berlebihan, atau gangguan hormon. Jika ragu, lakukan tes kehamilan atau konsultasi ke dokter.
3. Kapan waktu terbaik untuk melakukan tes kehamilan?
Waktu terbaik adalah 1 minggu setelah telat haid untuk hasil yang lebih akurat. Beberapa test pack sensitif bisa digunakan lebih awal, tapi hasilnya bisa lebih akurat jika digunakan pagi hari saat urin lebih pekat.
4. Apakah bisa hamil tanpa mengalami gejala apapun?
Ya. Beberapa wanita tidak mengalami gejala khas seperti mual atau nyeri payudara di awal kehamilan. Oleh karena itu, hanya mengandalkan gejala bisa menyesatkan. Tes kehamilan tetap diperlukan.
5. Apa yang harus dilakukan setelah mengetahui diri hamil?
Langkah pertama adalah menghubungi dokter atau bidan untuk memastikan kehamilan dan mulai pemantauan prenatal. Disarankan juga menghindari alkohol, rokok, dan mulai mengonsumsi asam folat.
Sumber Rujukan:
- Better Health Channel, Pregnancy - Signs and Symptoms, betterhealth.vic.gov.au
- NHS UK, Pregnancy and Baby Guide, nhs.uk
- American Pregnancy Association, Early Signs of Pregnancy, americanpregnancy.org