KEMBAR78
Alzheimer Bukan Cuma Pikun, Kenali Tanda-Tanda Awalnya - Health Liputan6.com
Sukses

Alzheimer Bukan Cuma Pikun, Kenali Tanda-Tanda Awalnya

Gejala Alzheimer meliputi penurunan fungsi kognitif yang didahului oleh penurunan daya ingat berat. Cek selengapnya di sini.

Diterbitkan 15 Oktober 2025, 07:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta Alzheimer bagi sebagian orang masih terasa asing. Alzheimer merupakan jenis demensia terbanyak secara global. Bisa mencapai 60–80 persen dari seluruh kasus demensia.

“Demensia sendiri merupakan kumpulan gejala penurunan kognitif yang cukup berat sehingga mengganggu aktivitas kesehariannya,” kata dokter Yeni Quinta yang juga dosen Fakultas Kedokteran IPB University.

Yeni mengatakan fungsi kognitif di sini tidak hanya mencakup memori, tetapi juga atensi, kemampuan visuospatial (mengenali bagian tubuh), bahasa, hingga fungsi eksekutif yang berhubungan dengan pengambilan keputusan.

Terkait demensia jenis Alzheimer, Yeni mengatakan penyebab utamanya adalah penumpukan protein abnormal di otak, yaitu beta amyloid.

Pada kasus tertentu, mutasi gen dapat memicu early onset Alzheimer atau demensia dini sebelum usia 65 tahun.

“Gejalanya meliputi penurunan fungsi kognitif yang didahului oleh penurunan daya ingat berat," tuturnya mengutip laman IPB University.

Pada akhirnya, seluruh fungsi intelektual pasien Alzheimer terganggu hingga kesulitan melakukan kegiatan sehari-hari.

"Alzheimer umumnya muncul perlahan dan bertambah berat seiring usia," kata Yeni.

 

Promosi 1
2 dari 3 halaman

Belum Ada Obat untuk Alzheimer

Sayangnya, belum ada obat atau terapi untuk menyembuhkan Alzheimer.

Namun, Yeni menekankan bahwa risiko Alzheimer bisa ditekan dengan pola hidup sehat. Diantaranya tetap aktif bergerak, mengelola stres, menghindari rokok dan alkohol, serta mengontrol faktor risiko vaskular seperti diabetes dan hipertensi.

“Gaya hidup sehat adalah langkah nyata untuk menurunkan risiko demensia Alzheimer. Pencegahan jauh lebih baik daripada menunggu saat fungsi kognitif sudah menurun,” pungkasnya.

3 dari 3 halaman

Kasus Alzheimer di Indonesia

Mengutip laman Kemenkes RI, di Tanah Air kasus Alzheimer yang ada datanya itu di Pulau Jawa dan Bali dengan prevalensi tinggi lebih dari 20%. Sementara, prevalensi penyakit demensia Alzheimer di Indonesia sekitar 27.9%.

Faktor risiko penderita demensia Alzheimer, yaitu:

1. Usia di atas 65 tahun

2. Demensia Alzheimer dapat diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.

3. Merokok, hipertensi, kadar kolesterol tinggi, diabetes, depresi dan riwayat cedera kepala.

4. Riwayat gangguan kromosom seperti pada down syndrome .

EnamPlus