Liputan6.com, Jakarta - Kematian sering dianggap sebagai akhir kehidupan, padahal dalam pandangan Islam, ia hanyalah gerbang menuju fase berikutnya, alam kubur dan barzakh. Dalam fiqih Islam, pembahasan mengenai Kubur dan Barzakh: Apa yang Terjadi Setelah Kematian? menjadi topik penting yang mengajarkan umat tentang perjalanan ruh, nikmat, dan siksa setelah ajal menjemput.
Alam barzakh disebut sebagai fase perantara antara dunia dan akhirat. Setelah seseorang meninggal, ruhnya tidak langsung menuju surga atau neraka, tetapi melewati tahapan ujian dan ganjaran di alam kubur. Dalam fase inilah, amal perbuatan manusia mulai mendapatkan balasannya, sesuai dengan kebaikan atau keburukan selama hidup di dunia.
Konsep Kubur dan Barzakh: Apa yang Terjadi Setelah Kematian? didasarkan pada dalil Al-Qur’an dan hadis yang menggambarkan keadaan manusia setelah ruh berpisah dari jasad. Rasulullah SAW kerap memperingatkan umatnya untuk memohon perlindungan dari siksa kubur, karena apa yang terjadi di sana merupakan cerminan dari kehidupan manusia sebelumnya.
Advertisement
Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya kubur adalah taman dari taman-taman surga, atau lubang dari lubang-lubang neraka." (HR. Tirmidzi). Hadis ini menunjukkan bahwa kehidupan di alam kubur bukanlah tidur panjang, melainkan fase kesadaran ruh yang menerima akibat dari amalnya.
Fase Awal, Saat Ruh Meninggalkan Jasad
Ketika ajal tiba, malaikat maut datang menjemput ruh sesuai dengan keadaan seseorang.
Bagi orang beriman, malaikat datang dengan wajah yang lembut dan membawa wewangian dari surga. Ruhnya keluar dengan tenang, sebagaimana disebut dalam Al-Qur’an:
"Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan ridha dan diridhai." (QS. Al-Fajr: 27–28).
Namun bagi orang kafir atau pendosa, malaikat datang dengan wajah yang keras dan membawa kain dari neraka.
Ruh mereka ditarik dengan kasar, hingga menimbulkan rasa sakit yang luar biasa. Inilah perbedaan mendasar antara hamba beriman dan hamba yang menolak kebenaran.
Dalam hadis riwayat Abu Dawud disebutkan, Rasulullah memohon perlindungan dari siksa kubur sebanyak tiga kali. Ini menandakan betapa dahsyatnya kondisi yang menanti manusia setelah kematian, baik berupa nikmat maupun azab.
Advertisement
Proses di Alam Kubur
Setelah ruh keluar dari tubuh, ia dibawa para malaikat ke langit. Ruh orang beriman diterima dan dicatat di Illiyyin, sedangkan ruh orang kafir dilempar ke Sijjin — tempat paling rendah. Allah berfirman:
"Catatan orang beriman berada di Illiyyin, sedangkan catatan orang kafir di Sijjin." (QS. Al-Muthaffifin: 18–21).
Kemudian ruh dikembalikan ke jasad di dalam kubur. Saat itulah datang dua malaikat, Munkar dan Nakir, untuk menguji dengan pertanyaan: “Siapa Tuhanmu? Apa agamamu? Siapa nabimu?”
Bagi orang beriman, Allah meneguhkan hati mereka sehingga mampu menjawab dengan benar. Sedangkan bagi orang kafir, lidahnya kelu dan hatinya bingung, tak bisa menjawab dengan keyakinan.
Fitnah Kubur dan Nikmat bagi Mukmin
Rasulullah menggambarkan bahwa ketika seorang mukmin berhasil menjawab pertanyaan malaikat, pintu surga dibukakan baginya. Dari arah itu datang udara segar dan aroma wangi. Kuburnya dilapangkan sejauh mata memandang, dan amal salehnya menjelma menjadi sosok tampan yang menemaninya hingga hari kebangkitan.
Sementara itu, orang kafir justru disiksa dengan sempitnya kubur, hingga tulang-tulangnya saling bertaut. Panasnya api neraka masuk melalui celah-celah tanah, dan ia terus disiksa tanpa henti hingga datangnya hari kiamat.
Doa Rasulullah yang terkenal berbunyi:
اللهم إني أعوذ بك من عذاب القبر
Allāhumma innī a‘ūdzu bika min ‘adzābil-qabr
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur.”
Advertisement
Perjalanan Ruh Menuju Barzakh
Ketika ruh telah berpisah dari tubuh, ia mulai menapaki perjalanan menuju alam barzakh.
Alam ini menjadi tempat penantian sampai tibanya hari kebangkitan.
Ruh orang beriman berada dalam kenikmatan, sementara ruh orang kafir merasakan kesempitan dan penyesalan.
Dalam Tafsir Ibnu Katsir, disebutkan bahwa barzakh adalah “tempat antara dunia dan akhirat, di mana ruh menunggu sampai hari kiamat.” Artinya, kehidupan setelah kematian bukanlah ketiadaan, melainkan keberlanjutan dengan bentuk yang berbeda.
Para ulama sepakat bahwa azab kubur dan nikmatnya adalah hakikat yang nyata. Tidak ada satu pun manusia yang bisa menghindarinya, kecuali mereka yang mendapatkan rahmat Allah.
Perbedaan Ruh Mukmin dan Kafir
Ruh mukmin digambarkan ringan dan bercahaya. Saat dibawa malaikat, langit terbuka lebar untuk menyambutnya. Nama mereka disebut dengan sebutan paling indah, sebagaimana amal baik yang mereka lakukan semasa hidup.
Sebaliknya, ruh orang kafir berbau busuk dan ditolak oleh langit. Setiap lapisan langit menutup pintu bagi mereka, sebagaimana firman Allah:
"Tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit, dan mereka tidak akan masuk surga hingga unta masuk ke lubang jarum." (QS. Al-A’raf: 40).
Perbedaan ini menggambarkan betapa besar dampak amal dan keimanan terhadap perjalanan setelah kematian.
Advertisement
Tanda-Tanda Nikmat dan Siksa Kubur
Dalam banyak kisah, para sahabat pernah mencium aroma wangi dari kubur seorang mukmin, seperti kisah Siti Masyithah — perempuan yang setia mempertahankan iman di masa Firaun.
Sebaliknya, ada pula kubur yang mengeluarkan bau busuk karena penghuninya berdosa besar.
Rasulullah pernah bersabda:
“Kubur adalah tempat pertama dari tahapan akhirat. Jika seseorang selamat darinya, maka tahapan setelahnya akan lebih mudah. Namun jika tidak, maka yang setelahnya akan lebih berat.” (HR. Tirmidzi).
Alam Barzakh sebagai Cermin Kehidupan Dunia
Alam barzakh menjadi refleksi dari kehidupan dunia. Siapa yang berbuat baik akan mendapatkan ketenangan, sedangkan siapa yang lalai akan menanggung akibatnya. Inilah sebabnya mengapa Islam sangat menekankan amal jariyah, sedekah, dan doa anak saleh sebagai bekal setelah kematian.
Ketika seseorang meninggal, semua amal terputus kecuali tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang saleh. (HR. Muslim). Tiga amal ini terus mengalir di alam barzakh, menjadi cahaya bagi ruh di dalam kubur.
Kesadaran akan adanya Kubur dan Barzakh: Apa yang Terjadi Setelah Kematian? seharusnya menumbuhkan rasa takut sekaligus harapan. Takut akan siksa bagi yang lalai, dan harapan akan kenikmatan bagi yang taat.
Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak istighfar, membaca Al-Qur’an, dan berdoa agar diselamatkan dari fitnah kubur. Rasulullah SAW mencontohkan doa setiap kali tahiyat akhir dalam sholat:
"Ya Allah, lindungilah aku dari azab neraka Jahannam, dari fitnah kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian."
Kubur dan Barzakh: Apa yang Terjadi Setelah Kematian? bukan sekadar konsep ghaib, melainkan realitas yang pasti akan dihadapi setiap manusia. Alam itu menjadi pembuka nasib akhir kita — menuju surga atau neraka.
Semoga kita semua tergolong hamba yang mendapat rahmat Allah, dijauhkan dari azab kubur, dan dimudahkan dalam perjalanan menuju surga-Nya.
Advertisement
People Also Talk
1. Apa itu alam barzakh menurut Islam?Alam barzakh adalah tempat penantian antara kematian dan hari kebangkitan. Ruh menunggu di sana sesuai amalnya.
2. Apakah ruh sadar setelah mati?Ya, ruh tetap sadar dan merasakan nikmat atau azab sesuai dengan amal perbuatannya di dunia.
3. Apa tanda-tanda seseorang mendapat nikmat kubur?Di antaranya jasadnya mengeluarkan aroma wangi dan wajahnya terlihat tenang saat meninggal.
4. Apakah doa orang hidup bisa membantu ahli kubur?Bisa. Doa anak saleh dan sedekah jariyah menjadi amal yang terus mengalir bagi orang yang telah meninggal.
5. Bagaimana cara terhindar dari siksa kubur?Dengan memperbanyak taubat, membaca Al-Qur’an, sholat dengan khusyuk, dan menjaga lisan dari dosa.