KEMBAR78
OPM Tembak 2 Warga Sipil di Papua - News Liputan6.com
Sukses

OPM Tembak 2 Warga Sipil di Papua

Kejadian pilu ini langsung menuai kecaman dari para pemuka agama, tokoh masyarakat, dan pemerintah daerah.

Diperbarui 05 Juni 2025, 20:33 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Dua warga sipil ditembak mati Kelompok sparatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Egianus Kogoya. Keduanya ditembak saat sedang membangun Gereja GKI Imanuel Air Garam di Distrik Asotipo, Kabupaten Jayawijaya.

Salah seorang warga asli Papua, Markus Murib berhasil selamat. Dia mengaku sempat melihat keberutalan anggota OPM saat menembaki warga dengan senapan mesin.

“Kami hanya rakyat kecil yang ingin hidup damai. Kami tidak ingin jadi korban dari konflik yang bukan milik kami,” kata Markus Murib dalam keterangannya kepada media, Kamis (5/6/2025).

Murib mengaku tidak menyangka OPM menargetkan gereja sebagai sasaran teror dan menghilangkan nyawa sesama.

“Keji sekali, orang-orang OPM membabi buta menembaki gereja tempat kita orang Papua beribadah, tempat kami berkomunikasi dengan tuhan dan mereka membunuh dua warga kami yang sedang membangun rumah tuhan,” ungkap Murib.

Kejadian pilu ini langsung menuai kecaman dari para pemuka agama, tokoh masyarakat, dan pemerintah daerah. Ketua Klasis Baliem Yalimo, Pendeta Eduard Su, mengatakan jika serangan OPM ke gereja, bukan hanya serangan terhadap manusia, tetapi juga penghinaan terhadap tempat suci.

Mewakili masyarakat khususnya orang asli Papua, Edward mengecam tindakan OPM. Dia menegaskan hal itu tidak lagi bisa ditoleransi karena telah melampaui batas kemanusiaan dan norma keagamaan.

“Gereja adalah tempat mencari kedamaian, bukan medan darah. Tindakan OPM ini jelas melecehkan dan menghina gereja, apalagi mereka tak segan-segan membunuh 2 warga kita yang sedang membangun rumah tuhan,” kecam Eduard.

Eduard mencatat, insiden tersebut menambah panjang daftar kekejaman OPM terhadap warga sipil, khususnya orang Papua asli.

“Sudah cukup penderitaan yang mereka (OPM) timbulkan. Saatnya kita bersatu, menolak kekerasan dan berdiri teguh untuk perdamaian, ” tegas Eduard.

 

Promosi 1
2 dari 2 halaman

Bentuk Terorisme

Sementara itu Wakil Bupati Jayawijaya Papua, Ronny Elopere, memastikan aksi OPM tersebut sebagai bentuk nyata terorisme dan pelanggaran berat terhadap nilai-nilai agama dan kemanusiaan.

Ronny memastikan apa yang dilakukan OPM bukan sebuah perjuangan melainkan pembunuhan terhadap orang asli Papua, sehingga masyarakat hidup dalam bayang-bayang ketakutan.

“Banyak yang khawatir kelompok separatis akan kembali melakukan serangan serupa. Namun, seruan untuk tidak menyerah dan tetap bersatu menggema dari para tokoh,” ujar Ronny.

“Namun kami, orang asli Papua tidak akan diam. Sekali lagi tindakan OPM ini bukan perjuangan melainkan pembunuhan. Kami akan bersinergi dengan TNI-Polri untuk mengusut tuntas,” imbuhnya menutup.

  • opm
    <p style="text-align: justify;"><span style="font-size:14px"><span style="font-family:arial,helvetica,sans-serif">OPM mengandung Omeprazole.&nbsp;OPM merupakan obat yang digunakan untuk mengobati masalah perut tertentu dan masalah kerongkongan.&nbsp

    OPM

  • Papua

EnamPlus