KEMBAR78
Update Terbaru Demo DPR dan Pati 25 Agustus 2025 - News Liputan6.com
Sukses

Update Terbaru Demo DPR dan Pati 25 Agustus 2025

Dua aksi demonstrasi besar-besaran disebut bakal dilakukan di dua tempat hari ini, Senin (25/8/2025). Pertama, aksi di gedung DPR, Jakarta. Kedua, demonstrasi jilid II di Pati, Jawa Tengah. Simak update terbarunya di sini!

Diperbarui 26 Agustus 2025, 09:18 WIB
Jadi intinya...
  • Rencana demo di DPR 25 Agustus 2025 soal tunjangan DPR tidak didukung buruh/mahasiswa.
  • Aksi demo Pati Jilid II 25 Agustus 2025 dibatalkan inisiator karena dugaan politik.
  • Inisiator Pati dituduh terima imbalan setelah berdamai dengan Bupati Sudewo.

Liputan6.com, Jakarta - Demo besar yang terjadi di depan Gedung DPR RI pada 25 Agustus 2025 menjadi sorotan nasional karena memicu kericuhan antara massa dan aparat kepolisian. Aksi ini berawal dari ajakan yang viral di media sosial dengan nama “Revolusi Rakyat Indonesia”, menuntut transparansi serta menolak tunjangan perumahan anggota DPR yang dinilai terlalu besar. Kericuhan yang terjadi membuat polisi harus menurunkan ribuan personel dan menyiagakan kendaraan taktis di sekitar kawasan Senayan.

Latar Belakang Demo DPR 25 Agustus 2025

Rencana aksi demonstrasi besar di Gedung DPR, Jakarta, menggema di ruang media sosial. Seruan ini menyebar luas melalui platform X hingga pesan berantai WhatsApp. Pesan ini semakin luas karena akun-akun dengan pengikut ribuan turut menyebarkan ajakan tersebut.

Mereka menyerukan aksi pada Senin, 25 Agustus 2025. Dalam pesan yang disebarkan itu, aksi demo membawa pesan dan kritik atas beberapa persoalan. Salah satu persoalan yang hendak disuarakan adalah soal tunjangan perumahan sebesar Rp50 juta yang diterima setiap anggota DPR.

Inisiatornya mengatasnamakan ‘Revolusi Rakyat Indonesia’. Namun, belum ada satupun pihak yang mengonfirmasi rencana aksi demo ini. Baik dari gerakan mahasiswa maupun dari aliansi buruh. Bahkan, tokoh penggerak organisasi buruh Jumhur Hidayat melarang anggota Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) untuk ikut serta. Alasannya, tidak jelas penggerak aksi demo

“Karena tidak jelas siapa penanggung jawab dan juga apa isu yang dituntutnya, saya melarang semua anggota atau keluarga besar KSPSI di seluruh Indonesia khususnya di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) dalam aksi 25 Agustus," kata Jumhur, dilansir Antara, Sabtu (23/8/2025)

Begitu pula dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan yang memastikan tidak ada aksi mahasiswa pada 25 Agustus, karena mereka telah melakukan aksi pada 21 Agustus 2025.

 

Promosi 1
2 dari 5 halaman

Jalannya Aksi di Gedung DPR, Berakhir Ricuh

Polri menyiagakan sedikitnya 1.250 personel untuk mengamankan Gedung DPR/MPR RI. Pengamanan dilakukan dengan memasang pagar beton, melumuri pagar besi dengan oli, serta menyiapkan kendaraan taktis. Aparat menegaskan bahwa langkah persuasif akan dikedepankan dalam menghadapi massa.

Namun, aksi yang berlangsung di Kompleks Parlemen berujung ricuh. Massa dilaporkan membakar motor, merusak fasilitas, hingga melempar petugas dengan batu. Polisi kemudian menembakkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan kerumunan. Sebuah pos polisi di dekat lokasi porak-poranda akibat amukan massa, dengan jendela pecah dan coretan grafiti di dinding.

Sejumlah orang ditangkap oleh kepolisian, terutama dari kalangan pelajar dan kelompok anarko. Jumlah pasti belum dipublikasikan, namun polisi menegaskan bahwa mahasiswa tidak termasuk dalam kelompok yang diamankan.

3 dari 5 halaman

Respons DPR dan Pemerintah

Ketua DPR RI, Puan Maharani, menegaskan bahwa lembaganya tetap terbuka terhadap kritik publik. Ia menyampaikan bahwa DPR akan menampung aspirasi masyarakat terkait kinerja parlemen serta meninjau ulang kebijakan yang dianggap memberatkan rakyat.

Puan juga mengimbau agar aksi demonstrasi tetap berlangsung dalam koridor damai, tertib, dan saling menghormati, sehingga tidak menimbulkan kerugian baik bagi masyarakat maupun negara.

4 dari 5 halaman

Update Demo Pati Jilid II

Tak hanya di Jakarta, demo besar juga semula bakal dilakukan di Pati, Jawa Tengah, Senin 25 Agustus 2025. Demo ini sebagai kelanjutan dari aksi demonstrasi pertama yang menuntut Bupati Pati Sudewo mundur dari jabatannya lantaran mengeluarkan kebijakan kenaikan PBB hingga 250 persen.

Sosok Ahmad Husain Hafid, adalah sang inisiator unjuk rasa jilid II pada 25 Agustus 2025. Namun, aksi ini juga dimungkinkan batal digelar. Ahmad Husain Hafid mengaku telah sepakat berdamai dengan Bupati Sudewo. Keduanya tampak berfoto sambil tersenyum. 

“Aliansi Masyarakat Pati Timur Bersatu menyatakan demo pada 25 Agustus batal. Saya sudah tidak berkecimpung di situ lagi. Tadi masyarakat juga sudah saya kasih tahu kalau batal,” cetus Husain saat dihubungi wartawan, Selasa (19/8/205).

Husein mengaku keputusan itu diambil karena melihat pergerakan massa melenceng dari tuntutan awal yakni menolak kenaikan PBB-P2 hingga 250 persen. Husein menduga ada kepentingan politik yang menunggangi aksi tersebut.

“Kayak-kayak ditunggangi politik. Kalau saya dari awal real (nyata) dari masyarakat. Makanya saya memilih membatalkan, ketimbang saya hanya jadi jembatan dan ditunggangi politik,” ucapnya.

Aksi demo Pati Jilid II ini berubah menjadi aksi mengirimkan surat mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), memeriksa Bupati Sudewo dalam perkara dugaan korupsi di Direktorat Jenderal Kereta Api (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Itu bukan demo, itu aksi mengirim surat ke KPK melalui Kantor Pos serentak. Surat meminta KPK untuk memeriksa Pak Bupati terkait kasus DJKA," kata Kasi Humas Polresta Pati Ipda Hafid Amin saat dihubungi Liputan6.com, Senin (25/8).

 

5 dari 5 halaman

Tuduhan Terima Imbalan

Husain mengakui keputusan membatalkan aksi pada 25 Agustus mendatang, memicu tuduhan Dia telah menerima sejumlah imbalan dari Bupati Sudewo.

Namun, ia tidak mempermasalahkan tuduhan semacam itu. Dia bahkan tak segan memuji sang bupati yang sebelumnya menjadi sasaran kemarahan massa.

“Tetap damai saya. Aku lebih suka pemimpin yang benar-benar merangkul masyarakat dan Pak Sudewo tadi sudah membuktikan,” tutupnya.

EnamPlus