KEMBAR78
Pakar Soroti Sinergi 2 Menteri dalam Pengalihan TKD - News Liputan6.com
Sukses

Pakar Soroti Sinergi 2 Menteri dalam Pengalihan TKD

Kemendagri memperkuat fungsi pembinaan dan pengawasan daerah, sementara Kemenkeu memastikan disiplin fiskal dan akuntabilitas berjalan konsisten di semua level pemerintahan.

Diterbitkan 12 Oktober 2025, 17:01 WIB
Jadi intinya...
  • Duet Mendagri-Menkeu penting untuk keseimbangan fiskal dan reformasi TKD.
  • Kebijakan TKD kolaboratif, dorong daerah mandiri, disiplin fiskal, dan kreatif PAD.
  • Alokasi TKD tetap Rp1.300 T, sebagian disalurkan via kementerian untuk efisiensi.

Liputan6.com, Jakarta - Analis politik dari Citra Institute Efriza menanggapi duet Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian dengan Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, menjadi fondasi penting strategi pemerintah pusat menjaga keseimbangan fiskal di tengah kebijakan pengalihan Transfer ke Daerah (TKD).

Kemendagri memperkuat fungsi pembinaan dan pengawasan daerah, sementara Kemenkeu memastikan disiplin fiskal dan akuntabilitas berjalan konsisten di semua level pemerintahan.

Efriza menilai, kekompakan Tito dan Purbaya menjadi sinyal kuat bahwa kebijakan efisiensi TKD dijalankan secara moderatif dan kolaboratif, bukan ekstrim.

“Kebijakan ini bukan bentuk lepas tangan pemerintah pusat. Justru Tito dan Purbaya memastikan daerah tetap mendapat pendampingan agar tidak terpuruk,” ujar Efriza dalam keterangannya, Minggu (12/10/2025).

Efriza melihat, langkah ini sekaligus menjadi ujian kepala daerah untuk lebih kreatif dalam menggali Pendapatan Asli Daerah (PAD) tanpa membebani masyarakat, serta menjaga stabilitas politik dan pelayanan publik. Sinergi antara Mendagri Tito Karnavian dan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan pengalihan TKD bukan ancaman, melainkan momentum reformasi fiskal daerah.

“Dengan pendekatan kolaboratif dan disiplin fiskal yang konsisten, pemerintah pusat menginginkan daerah mampu menjadi lebih mandiri, transparan, dan tangguh menghadapi tantangan ekonomi ke depan,” terang Efriza.

 

Promosi 1
2 dari 2 halaman

Kekompakan

Diketahui sebelumnya, Mendagri Tito dan Menkeu Purbaya, menegaskan kekompakan pemerintah pusat dalam mengawal kebijakan pengalihan TKD. Keduanya memastikan, langkah ini tidak menekan pemerintah daerah (Pemda), melainkan mendorong tata kelola keuangan yang lebih sehat dan mandiri.

Tito menegaskan, pemerintah pusat tidak akan tinggal diam, apabila terdapat Pemda kesulitan menghadapi tekanan fiskal akibat pengalihan TKD. Namun, bantuan dari pusat akan diberikan dengan catatan, daerah harus terlebih dahulu melakukan penataan ulang anggaran dan memastikan belanja daerah berjalan efisien.

“Kebijakan pengalihan TKD bukan pemangkasan membabi buta, melainkan dorongan agar daerah lebih disiplin secara fiskal dan fokus pada program prioritas yang langsung menyentuh masyarakat,” ujar Tito.

Tito turut meminta kepala daerah tidak reaktif terhadap angka transfer, namun menata ulang program kerja agar lebih berdampak bagi publik.

Hal yang sama turut dikatakan Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa. Purbaya meminta seluruh kepala daerah memperbaiki kualitas belanja dan tata kelola anggaran, agar dana transfer memberikan dampak optimal bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

“Semuanya tergantung pada kepala daerahnya nanti ke depan,” ujar Purbaya usai menerima Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) dalam pertemuan membahas sinergi fiskal melalui mekanisme TKD dan Dana Bagi Hasil (DBH).

Purbaya menekankan, total alokasi anggaran ke daerah tidak berkurang, yakni tetap sebesar Rp1.300 triliun, hanya saja sebagian dialirkan melalui mekanisme belanja kementerian untuk mendukung kebutuhan daerah secara lebih terukur.

Purbaya menambahkan, Kemenkeu akan terus memantau penyerapan anggaran hingga akhir tahun guna memastikan penggunaan dana benar-benar tepat sasaran dan bebas penyimpangan.

EnamPlus