KEMBAR78
Ali Bagente, Olahan Kerak Nasi Khas Betawi - Regional Liputan6.com
Sukses

Ali Bagente, Olahan Kerak Nasi Khas Betawi

Awalnya, ali bagente merupakan hidangan ringan yang selalu hadir saat Ramadan. Masyarakat setempat memanfaatkan sisa nasi yang tak habis dimakan untuk diolah menjadi camilan.

Diterbitkan 02 Juni 2025, 11:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Nama ali bagente memang tak sepopuler kuliner khas Betawi lainnya. Namun, jajanan ini ternyata merupakan salah satu kuliner legendaris yang banyak ditemukan di kawasan Condet, Jakarta Timur.

Mengutip dari laman Seni & Budaya Betawi, jajanan ini merupakan makanan campuran dari China, Arab, Jawa, dan Betawi. Dahulu, komunitas Arab-Betawi banyak yang bermukim di daerah Kebon Pala (kawasan Tanah Abang) dan Kebon Nanas (kawasan Jatinegara).

Sementara itu, banyak juga etnis Arab dari Pekalongan yang pindah dan bermukim di kawasan Condet Batuampar. Dari sanalah, terdapat percampuran budaya yang juga tampak pada ragam kulinernya.

Awalnya, ali bagente merupakan hidangan ringan yang selalu hadir saat Ramadan. Masyarakat setempat memanfaatkan sisa nasi yang tak habis dimakan untuk diolah menjadi camilan.

Kebiasaan ini sejalan dengan kehidupan masyarakat Betawi yang dekat dengan ajaran Islam. Mereka diajarkan untuk tak menyia-nyiakan makanan.

Masyarakat Betawi tempo dulu kerap memasak nasi dengan menggunakan kuali. Hal ini membuat nasi berwarna kecoklatan dengan beberapa bagiannya yang cukup keras. Sementara itu, bagian bawahnya gosong karena menjadi bagian yang langsung terkena panas api.

 

Promosi 1
2 dari 2 halaman

Keras dan Kecoklatan

Nasi yang keras dan berwarna kecokelatan itulah yang dijadikan ali bagente. Orang-orang menyebut nasi tersebut tak layak disajikan di atas meja makan, sehingga diubah menjadi camilan sederhana.

Ali bagente dibuat dengan cara menjemur nasi gosong hingga kering atau mengeras. Selanjutnya, nasi digoreng hingga matang.

Untuk menambah rasa, mereka menambahkan gula yang telah diolah dengan air hingga mengental. Ali begante dimasukkan ke dalam gula dan didiamkan hingga dingin sebelum disantap.

Penulis: Resla

EnamPlus