Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Jumat (2/5/2025). Pergerakan bursa saham Asia Pasifik itu terjadi saat tiga indeks acuan di wall street menguat seiring optimisme kalau perlambatan ekonomi global tidak akan hambat kemajuan pengembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Mengutip CNBC, Jumat pekan ini, indeks ASX 200 di Australia turun 0,12%. Indeks Nikkei 225 di Jepang menguat 0,99% dan indeks Topix bertambah 0,62% pada awal perdagangan.
Di Korea Selatan, indeks Kospi melemah 0,54% dan indeks Kosdaq yang berisi saham kapitalisasi kecil cenderung mendatar.
Advertisement
Kontrak berjangka yang terkait dengan Indeks Hang Seng di Hong Kong berada di posii 21.935. Ini menunjukkan pembukaan lebih lemah dibandingkan penutupan terakhi di 22.119,41 pada Rabu. Bursa saham China libur untuk peringati Hari Buruh.
Di wall street, indeks Dow Jones ditutup naik 83,60 poin atau 0,21% ke posisi 40.752,96. Indeks S&P 500 menguat 0,63% ke posisi 5.604,14 masih sedikit di bawah level sebelum pengumuman tarif oleh Presiden AS Donald Trump pada awal April. Indeks Nasdaq naik 1,52% ke posisi 17.710,74.
Sementara itu, dari data ekonomi Jepang menunjukkan tingkat pengangguran Jepang pada Maret naik tipis menjadi 2,5%, menurut data pemerintah pada Jumat, karena negara tersebut menghadapi ketidakpastian yang meningkat seputar tarif AS dan menyusutnya laba perusahaan.
Tingkat pengangguran lebih tinggi dari level Februari dan perkiraan analis yang disurvei Reuters sebesar 2,4%, menurut data LSEG.
Rasio pekerjaan terhadap pelamar melebar menjadi 1,26 pada Maret dari 1,24 pada Februari, menurut data kementerian ketenagakerjaan yang terpisah, dibandingkan dengan perkiraan 1,25 dalam jajak pendapat Reuters.
Bank of Japan mempertahankan suku bunga kebijakan utamanya tidak berubah dalam sebuah keputusan pada hari Kamis dan secara tajam memangkas perkiraan pertumbuhannya dengan alasan hambatan tarif.
Wall Street Bervariasi Usai Pertumbuhan Ekonomi AS Lesu
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street beragam pada perdagangan Rabu, 30 April 2025. Indeks S&P 500 naik tipis di tengah serangkaian perdagangan yang bergejolak. Hal ini setelah data menunjukkan ekonomi Amerika Serikat (AS) berkontraksi pada kuartal pertama dan kekhawatiran investor terhadap resesi yang meningkat.
Mengutip CNBC, Kamis (1/5/2025), indeks S&P 500 naik 0,15% ke posisi 5.569,06. Indeks Nasdaq susut 0,09% hingga ditutup ke posisi 17.446,34. Indeks Dow Jones bertambah 141,74 poin atau 0,35% ke posisi 40.669,36.
Sementara S&P 500 dan Dow akhirnya mencatatkan hari kemenangan ketujuh berturut-turut, investor mengalami sesi yang sulit. Pada titik terendahnya, S&P 500 turun hampir 2,3%, sementara Dow turun lebih dari 780 poin.
Sepanjang April 2025, indeks acuan di wall street cenderung tertekan. Indeks S&P 500 melemah 0,8%. Indeks Dow Jones terpangkas 3,2% selama April 2025. Â Indeks acuan tersebut alami penurunan dalam tiga bulan berturut-turut. Indeks Nasdaq naik hampir 0,9%.
Â
Â
Advertisement
PDB AS
Produk Domestik Bruto (PDB) AS pada kuartal pertama menurun 0,3%, Departemen Perdagangan mengatakan pada Rabu, realisasi pertumbuhan ekonomi AS itu berbeda dari sebelumnya catat pertumbuhan 2,4% pada kuartal keempat.
Beberapa pelaku pasar mencatat angka pertumbuhan ekonomi condong oleh lonjakan impor sebesar 41% pada kuartal terakhir karena perusahaan berusaha untuk mendahului tarif Presiden AS Donald Trump. Laporan tersebut juga menunjukkan perlambatan besar dalam belanja konsumen dan penurunan belanja pemerintah di tengah pemotongan DOGE oleh Elon Musk.
Data lain menunjukkan ekonomi yang masih bertahan. Belanja konsumen pada kuartal pertama tumbuh pada kecepatan kuartalan paling lambat sejak 2023. Laporan terpisah menunjukkan bahwa belanja naik 0,7% pada bulan Maret, melampaui 0,5% yang diharapkan para ekonom.