Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi naik pada perdagangan Selasa, (20/5/2025). IHSG akan menguji potensi 7.300.
Founder Traderindo.com Wahyu Tribowo Laksono menuturkan, pergerakan IHSG berpotensi menguat. IHSG akan menguji posisi 7.300 dengan catatan level support dapat bertahan di 6.800.
"Secara teknikal masih potensial testing 7.300. Syarat support 6.800 bertahan,” kata Wahyu saat dihubungi Liputan6.com.
Advertisement
Adapun sentimen yang akan pengaruhi IHSG yakni pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia terkait suku bunga acuan pada 20-21 Mei 2025.
Hal senada disampaikan Head of Research Kiwoom Sekuritas, Liza Camelia Suryanata. Ia menuturkan, saat ini, BI7DRRR berada di posisi 5,75%. Pasar juga tengah berspekulasi apakah Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga acuan atau memberikan kejutan dengan pemangkasan 25 basis poin (bps).
"BI akan memangkas BI7DRR ke 5,5% dalam RDG pada Rabu, 21 Mei 2025, memanfaatkan momentum menyusul aksi pre-emptive sebelumnya yang pernah terjadi, mengindikasikan BI sekarang lebih condong pro-growth,” kata Liza.
Ia mengatakan, probabilitas pemangkasan suku bunga 25 basis poin (bps) ini dapat terus terbuka apabila penguatan rupiah stabil dan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) menguat secara konsisten dalam beberapa hari ke depan.
Prediksi Saham ASII-ADRO
Di tengah sentimen suku bunga acuan oleh BI tersebut, bagaimana prediksi harga saham PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) pada Selasa, 20 Mei 2025?
Wahyu memprediksi, harga saham ASII berpotensi menguat pada perdagangan Selasa, 20 Mei 2025. Hal ini didukung membaiknya sentimen positif baik domestik dan global. Sentimen positif global didukung meredanya ketidakpastian ekonomi global terkait isu perang tarif Amerika Serikat (AS) dan China yang mendapat kabar baik dengan Presiden AS Donald Trump menetapkan penundaan tarif terhadap China.Sedangkan dari sentimen domestik, Wahyu menuturkan, didukung dari kinerja ASII cukup baik pada kuartal pertama 2025.
"Jadi untuk besok, masih ada potensi kelanjutan rebound. Kenaikan ke level 5.000 masih terbuka untuk besok. Resistance selanjutnya berada di 5.050-5.100-5.200,” kata Wahyu.
Ia menuturkan, kenaikan lanjutan saham ASII akan terancam koreksi jenuh beli atau overbought jangka pendek di dekat dan atau di atas 5.300. “Karena secara medium term, ASII masih mengalami trend bearish sejak puncak 7.700 pada April 2022. ASII rebound belakangan ini masih dalam konteks konsolidatif di level bawha sekitar 4.300-5.300,” ujar Wahyu.
Pada penutupan perdagangan saham Senin, 19 Mei 2025, saham ASII ditutup naik 1,23% ke posisi Rp 4.940 per saham. Harga saham ASII dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 4.890 per saham. Saham ASII berada di level tertinggi Rp 4.960 dan level terendah Rp 4.880 per saham. Total frekuensi perdagangan 17.708 kali dengan volume perdagangan 977.824 saham. Nilai transaksi Rp 481,1 miliar.
Prediksi Saham ADRO
Lalu bagaimana dengan prediksi saham ADRO?
Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta menuturkan, kenaikan harga saham ADRO didorong sentimen aksi pembelian kembali atau buyback saham. Hal ini seiring kinerja saham ADRO di bawah undervalued.
”Sebenarnya ADRO memiliki peluang prospek progesif karena fokus ke energi baru terbarukan (EBT). EBT akan demanding ke depan. Wajar saja tujuannya untuk menarik minat pelaku pasar dan investor untuk akumulasi saham ADRO,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Nafan mengatakan, saham ADRO memilih tiga target price (TP) yakni:
-TP 1 pada Rp 1.950 per saham
-TP 2 pada Rp 2.130 per saham
- TP 3 pada Rp 2.410 per saham
Level support: Rp 1.800.
"Saran saya sell on strength saja untuk ADRO, mengingat berdasarkan analisis teknikal sudah extremely overbought,” kata Nafan.
Pada penutupan perdagangan saham Senin, 19 Mei 2025, harga saham ADRO ditutup naik 7,91% ke posisi Rp 2.320 per saham. Harga saham ADRO ditutup naik 20 poin ke posisi Rp 2.170 per saham. Saham ADRO berada di level tertinggi Rp 2.400 dan level terendah Rp 2.160 per saham. Total frekuensi perdagangan 68.320 dan volume perdagangan 3.625.060 saham. Nilai transaksi Rp 843,3 miliar.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 19 Mei 2025
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,49% ke posisi 7.141,09 pada perdagangan Senin, 19 Mei 2025. Penguatan IHSG didukung mayoritas sektor saham yang menghijau.
Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.160,65 dan level terendah 7.085,97. Sebanyak 409 saham menghijau sehingga angkat IHSG. 225 saham melemah dan 173 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.432.169 kali dengan volume perdagangan 25,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 14,8 triliun.
Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham properti turun 0,11% dan sektor saham teknologi susut 1,06%.
Sementara itu, sektor saham transportasi bertambah 3,09%, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham basic menguat 1,99%, sektor saham energi menguat 1,97%, dan sektor sanam industri mendaki 0,80%. Lalu sektor saham consumer nonsiklikal naik 0,08%, sektor saham consumer siklikal menanjak 0,37%.
Kemudian sektor saham kesehatan naik 0,05%, sektor saham keuangan bertambah 0,40%, dan sektor saham infrastruktur naik 0,54%. Sedangkan sektor saham teknologi turun 1,06% dan sektor saham properti melemah 0,11%.