Liputan6.com, Jakarta - PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), emiten petrokimia milik Prajogo Pangestu mengumumkan langkah strategis dalam portofolio investasinya.
Perusahaan telah melepas atas saham anak usahanya, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA). Perseroan melepas sebanyak 29,54 juta lembar saham CDIA.
Keputusan untuk melepas sebagian kepemilikan saham CDIA ini diambil setelah harga saham perusahaan tersebut mengalami lonjakan luar biasa.
Advertisement
Seiring aksi jual saham CDIA itu, berdasarkan data pemegang saham di atas 5% di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), ditulis Kamis (24/7/2025), Chandra Asri Pacific mengenggam 11.234.643.100 saham CDIA atau setara 9% per 21 Juli 2025. Sebelumnya Chandra Asri Pacific memiliki 11.264.189.500 saham CDIA atau 9,02%. Namun, belum disebutkan harga dan tujuan dari transaksi melepas saham CDIA tersebut.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pemegang saham CDIA antara lain PT Chandra Asrri Pacific Tbk sebesar 60%, Phoenix Power B.V sebesar 30% dan masyarakat sebesar 10%.
Di sisi lain, dua direktur PT Chandra Daya Investasi Tbk membeli 10 juta saham CDIA. Dua direksi itu antara lain Presiden Direktur (Presdir) CDIA, Fransiskus Ruly Aryawan dan Direktur CDIA Jonathan Kandinata, masing-masing membeli sebanyak 5 juta lembar saham.
Hal ini berarti pembelian tersebut dilakukan pada 17 Juli 2025, dengan harga beli Rp 800 per saham. Artinya, masing-masing bos CDIA merogoh kocek sekitar Rp 4 miliar.
Sebelum transaksi tersebut, Ruly dan Jonathan tidak memiliki saham CDIA. Setelah transaksi, kepemilikan masing-masing daripadanya setara dengan 0,004 persen.
Posisi Chandra Daya Investasi di Pasar Modal
PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) bukan sekadar anak usaha biasa bagi PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA). Sebagai bagian dari konglomerasi Prajogo Pangestu, CDIA memiliki peran penting dalam diversifikasi bisnis dan strategi investasi grup. Keberadaannya sebagai emiten di bursa juga menunjukkan komitmen terhadap tata kelola perusahaan yang baik dan transparansi.
CDIA mencatatkan sejarah penting di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten ke-17 yang tercatat pada 2025. Pencatatan ini membuka jalan bagi CDIA untuk mendapatkan akses permodalan yang lebih luas dari publik. Ini juga meningkatkan visibilitas perusahaan di mata investor, baik domestik maupun internasional, yang tertarik pada saham CDIA.
Meskipun TPIA telah melepas sebagian kepemilikan saham CDIA, PT Chandra Daya Investasi Tbk tetap menjadi entitas yang strategis.
Advertisement
Chandra Daya Investasi Siap Jadi Pemain Kunci Infrastruktur di Asia Tenggara
Sebelumnya, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) atau CDI Group resmi mencatatkan saham perdana di Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham CDIA. Dalam proses penawaran umum perdana (IPO), perusahaan berhasil meraih dana sebesar Rp2,37 triliun dari penerbitan 12,48 miliar lembar saham baru dengan harga Rp190 per saham.
IPO CDI Group disambut antusias investor dengan tingkat oversubscription yang luar biasa, mencapai 563,64 kali dari total alokasi. Tercatat sebanyak 400.126 investor berpartisipasi dalam masa penawaran yang berlangsung pada 2–7 Juli 2025, setelah sebelumnya melalui masa penawaran awal pada 19–24 Juni 2025.
Presiden Direktur CDI Group, Fransiskus Ruly Aryawan, menyampaikan apresiasinya atas dukungan investor. Fransiskus menyebut saham perdana hari ini menjadi momen penting bagi CDI Group dalam membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang.
“Kami menyampaikan apresiasi atas kepercayaan investor yang mendukung kesuksesan proses IPO ini,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Posisi Strategis di Asia Tenggara
Ruly menekankan pentingnya posisi strategis CDI Group dalam sektor infrastruktur, terutama di tengah kebutuhan industri yang semakin berkembang di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Menurutnya, Asia Tenggara, termasuk Indonesia, saat ini berada dalam fase pertumbuhan industri yang sangat dinamis dan menuntut dukungan infrastruktur yang andal dan efisien.
Kebutuhan akan layanan logistik, kepelabuhanan dan penyimpanan, jaringan energi serta pengelolaan air menjadi potensi yang besar dalam pengembangan Perseroan.
“CDI Group melihat peluang strategis untuk terus memperluas layanan dan memperkuat peran kami sebagai penyedia solusi infrastruktur yang relevan dan terintegrasi.” tuturnya