KEMBAR78
Bank Mandiri Gelar RUPSLB 4 Agustus 2025, Ini Agendanya - Saham Liputan6.com
Sukses

Bank Mandiri Gelar RUPSLB 4 Agustus 2025, Ini Agendanya

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 4 Agustus 2025.

Diperbarui 03 Agustus 2025, 22:50 WIB

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin, 4 Agustus 2025.

Pada RUPSLB Bank Mandiri kali ini akan meminta persetujuan pemegang saham untuk perubahan pengurus Perseroan. Berdasarkan pasal 11 ayat 10 dan pasal 14 ayat 2 anggaran dasar Perseroan, anggota direksi dan dewan komisaris diangkat dan diberhentikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) harus dihadiri dan keputusannya harus disetujui oleh pemegang saham seri A Dwiwarna.

Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu, 3 Agustus 2025, perseroan mengumumkan perubahan waktu RUPSLB menjadi Senin, 4 Agustus 2025 pukul 09.00 WIB dari sebelumnya pukul 15.00 WIB.

Sebelumnya, pemegang saham yang berhak hadir atau diwakili dalam rapat adalah pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan dan/atau pemilik saham Perseroan dalam catatan saldo rekening efek di Penitipan Kolektif PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada penutupan perdagangan saham pada 11 Juli 2025 sampai dengan pukul 16.00 WIB.

Diketahui, sebelumnya Bank Mandiri telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Selasa, 25 Maret 2025. Dalam rapat tersebut, pemegang saham melakukan perombakan di jajaran komisaris dan direksi.

Berikut susunan Komisaris dan Direksi Bank Mandiri saat ini:

Dewan Komisaris

  • Komisaris Utama/Independen: Kuswiyoto
  • Wakil Komisaris Utama/Independen: Zainudin Amali
  • Komisaris: Muhammad Yusuf Ateh
  • Komisaris: Luky Alfirman
  • Komisaris: Yuliot
  • Komisaris Independen: Mia Amiati

Dewan Direksi

  • Direktur Utama: Darmawan Junaidi
  • Wakil Direktur Utama: Riduan
  • Direktur Operations: Toni E.B. Subari
  • Direktur Information Technology: Timothy Utama
  • Direktur Human Capital & Compliance : Eka Fitria
  • Direktur Risk Management: Danis Subyantoro
  • Direktur Commercial Banking: Totok Priyambodo
  • Direktur Corporate Banking: M. Rizaldi
  • Direktur Consumer Banking: Saptari
  • *Direktur Network & Retail Funding : Jan Winston Tambunan
  • Direktur Treasury & International Banking: Ari Rizaldi
  • Direktur Finance & Strategy: Novita Anggraini 

 

Promosi 1
2 dari 4 halaman

Kinerja Kuartal I 2025

Bank Mandiri (persero) Tbk (BMRI) mencatatkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.672 triliun pada kuartal I 2025. Raihan itu tumbuh 16,5% secara year-on-year (YoY), didorong oleh pertumbuhan positif baik di segmen wholesale maupun retail. Selain menjadi pendorong utama kinerja kredit, segmen wholesale juga menjadi bahan baku pertumbuhan segmen retail melalui ekosistemnya.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menuturkan, pertumbuhan kredit Bank Mandiri tersebar merata di seluruh Indonesia, menunjukkan efektivitas dari strategi ekspansi yang inklusif.

"Selama kuartal pertama 2025, pertumbuhan Bank Mandiri tersebar merata di seluruh wilayah Tanah Air dan juga mencatatkan pertumbuhan kredit dan DPK di atas rata-rata pertumbuhan industri,” ungkap Dermawan dalam Paparan Kinerja Triwulan I 2025 di Jakarta, Selasa (29/4/2025).

Penyaluran Kredit

Dalam penyaluran kredit, Bank Mandiri fokus membidik sektor-sektor prospektif dan resilien seperti konstruksi dan infrastruktur, energi, makanan dan minuman, serta sektor padat karya lainnya. Adapun, kredit corporate tumbuh sebesar 20% YoY atau bertambah Rp 102 triliun menjadi Rp 608 triliun.

Selain itu, kredit commercial tumbuh baik sepanjang kuartal I 2025 mencapai 21,4% yoy atau sebesar Rp 296 triliun. Di sisi lain, kredit kepada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) secara tahunan naik sebesar Rp 11 triliun menjadi Rp 136 triliun pada tiga bulan pertama 2025, realisasi ini mempertegas komitmen Bank Mandiri dalam memperkuat ekonomi berbasis kerakyatan.

Kinerja yang baik tersebut, juga diikuti oleh pertumbuhan yang berkualitas. Hal ini tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) secara bank only dapat dijaga di level 1,01% pada Maret 2025. Hal ini juga berdampak pada perbaikan dari sisi biaya kredit atau Cost of Credit (CoC) yang membaik ke level 0,71% per Maret 2025, dari periode tahun sebelumnya 0,99%.

 

 

3 dari 4 halaman

Penguatan Manajemen Risiko

"Kami terus memperkuat penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan kredit, sekaligus mengoptimalkan pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan seiring dengan percepatan ekspansi di berbagai sektor," tegas Darmawan.

Selanjutnya, penguatan manajemen risiko juga merupakan bagian penting dari strategi ekspansi, tercatat NPL coverage ratio Bank Mandiri secara bank only terjaga di level 299%, mencerminkan ketahanan finansial yang kuat dalam mengantisipasi risiko kredit.

"Penguatan manajemen risiko menjadi fondasi utama kami untuk memastikan pertumbuhan Bank Mandiri tetap berkelanjutan dalam jangka panjang. Kami optimis, dengan manajemen risiko yang kuat, Bank Mandiri tidak hanya mampu menjaga ketahanan bisnis di tengah berbagai dinamika, sekaligus membuka banyak peluang untuk tumbuh lebih optimal dalam mendukung kemajuan ekonomi Indonesia ke depan," ujar Darmawan.

 

4 dari 4 halaman

Laba Bersih Kuartal I 2025

Bank Mandiri mencatat laba bersih konsolidasi sebesar Rp 13,2 triliun hingga Maret 2025, tumbuh 3,9% YoY, hal ini menunjukkan efektivitas strategi transformasi digital dan efisiensi operasional. Pada sisi rasio profitabilitas, Return on Equity (ROE) Bank Mandiri juga mampu terjaga solid di level 20,8% secara bank only.

"Ke depan, Bank Mandiri akan konsisten melanjutkan strategi pertumbuhan yang berkelanjutan melalui akselerasi segmen wholesale dan penguatan ekosistem ritel, sambil tetap mengedepankan manajemen risiko secara disiplin.

"Dengan fokus pada peningkatan dana murah berbasis transaksi serta pembiayaan ke sektor-sektor unggulan, kami optimistis dapat menjaga efisiensi biaya dana dan mendukung ekspansi bisnis secara sehat dan berkesinambungan," tegas Darmawan.

Akselerasi Dana Murah dan Komitmen Berkelanjutan

Bank Mandiri juga mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang solid. Hingga akhir Maret 2025, total DPK secara konsolidasi tercatat Rp 1.748 triliun, meningkat 11,2% secara YoY. Pertumbuhan DPK didorong oleh peningkatan dana murah mencapai 8,89% YoY dengan komposisi dana murah secara bank only mencapai 77,1%.

Optimalisasi platform digital Livin’ dan Kopra mempercepat pertumbuhan CASA, memperkuat pondasi pendanaan berbasis dana murah yang efisien dan berkelanjutan. “Kami memanfaatkan digitalisasi untuk mengoptimalkan akuisisi dana murah dan meningkatkan efisiensi biaya dana,” ujar Darmawan.

 

EnamPlus