Liputan6.com, Jakarta - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk akan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Selasa (16/9/2025) pukul 15.00 WIB. Perseroan mengubah waktu pelaksanaan rapat yang sebelumnya dijadwalkan pukul 11.00 WIB.
Berdasarkan keterbukaan informasi, lokasi rapat tetap melalui fasilitas Electronic General Meeting System KSEI (eASY.KSEI) pada tautan https://akses.ksei.co.id yang disediakan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
Telkom menegaskan bahwa mata acara dan ketentuan penyelenggaraan RUPSLB tidak mengalami perubahan dan tetap mengacu pada ralat pemanggilan rapat yang telah disampaikan pada 4 September 2025.
Advertisement
Pemberitahuan ini disampaikan oleh Direksi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk pada 15 September 2025 sebagai informasi bagi seluruh pemegang saham perseroan.
Pada perdagangan Senin, TLKM menguat 0,61 persen atau 20 poin menjadi Rp 3.280. Saham TLKM diperdagangkan pada harga tertinggi di level Rp 3.300 dan terendah di level Rp 3.270.
Sedangkan pada hari ini pukul 10.25 WIB, saham TLKM sempat menyentuh posisi Rp 3.300, naik 20 poin atau 0,61%.
Telkom Siap Spin Off Bisnis Fiber Optik, Ini Rencana Lengkapnya
Sebelumnya, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) tengah mempersiapkan pemisahan unit bisnis infrastruktur fiber optik menjadi entitas baru, PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF) , dengan nilai aset mencapai Rp 150 triliun.
Proses spin-off ini disebut akan dilakukan secara bertahap dan diharapkan dapat mencapai tahap pertama pada akhir 2025, setelah mendapat persetujuan pemegang saham.
Wakil Direktur Utama Telkom, Muhammad Awaluddin, menjelaskan bahwa langkah persiapan telah dilakukan melalui penguatan identitas komersial dan pemisahan bisnis fiber optik dari Telkom induk.
“Saat ini secara bertahap Telkom itu sedang melakukan apa yang disebut dengan penyiapan bisnis aset fiber tersendiri melalui anak usaha infraco atau infranexia dan seperti diketahui bahwa kita sudah melakukan beberapa penguatan data termasuk identitas komersial dari infraco atau PT TIF ini,” ujar Awaluddin dalam konferensi pers, Pubex Live 2025, diktuip Sabtu (13/9/2025).
Ia menegaskan proses persiapan tidak hanya mencakup aspek pemisahan bisnis semata, tetapi juga pengamanan finansial, penataan tata kelola perusahaan, dan penguatan posisi spin-off agar dapat menarik perhatian investor jangka panjang.
Advertisement
Potensi Besar
Menurutnya, jaringan fiber milik Telkom saat ini baru dimanfaatkan sekitar 40 persen, sedangkan potensi pasar untuk jaringan tersebut terus bertumbuh signifikan. Awaluddin juga memaparkan sebagian besar aset infrastruktur Telkom akan dipindahkan ke Telkom InfraCo pada tahap awal spin-off.
“Sampai dengan akhir 2025 nanti kita akan melakukan proses tahap pertama dari spin offnya sendiri. Kemudian tentu saja itu setelah mendapatkan persetujuan pemegang saham ya dan kemudian dari tahap pertama ini nanti boleh dikatakan nanti 50% dari aset infrastruktur Telkom berdasarkan book value termasuk akses, aggregation, backbone, aset pendukung lain sudah berpindah ke infranexia atau ke Telkom InfraCo,” pungkasnya.