KEMBAR78
FedEx Kejutkan Wall Street, Saham Langsung Melonjak 5% - Saham Liputan6.com
Sukses

FedEx Kejutkan Wall Street, Saham Langsung Melonjak 5%

FedEx membukukan laba dan pendapatan di atas perkiraan analis pada kuartal pertama ini. Saham pun melonjak lebih dari 5 persen setelah jam bursa.

Diterbitkan 19 September 2025, 16:25 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan jasa pengiriman paket global yang terdaftar di bursa saham New York, FedEx (FDX), melaporkan kinerja yang melampaui ekspektasi analis pada laporan keuangan kuartal I 2025. Hasil tersebut langsung mendorong saham FedEx naik lebih dari 5 persen dalam perdagangan setelah jam bursa.

“Terlepas dari volatilitas dan ketidakpastian besar di lingkungan perdagangan global, hasil kami menunjukkan ketangguhan yang telah dibangun dalam jaringan kami. Hal ini juga mencerminkan dedikasi tim kelas dunia kami, yang beradaptasi cepat untuk melayani pelanggan dengan baik di tengah perubahan permintaan,” ujar CEO FedEx, Raj Subramaniam kepada para analis, dikutip dari CNBC, Jumat (19/9/2025).

Berdasarkan survei analis oleh LSEG, FedEx berhasil mencatatkan hasil di atas ekspektasi:

  • Laba per saham (EPS) : USD 3,83 (disesuaikan) vs ekspektasi USD 3,59
  • Pendapatan : USD 22,24 miliar vs ekspektasi USD 21,66 miliar.

FedEx membukukan laba bersih USD 820 juta atau USD 3,46 per saham pada kuartal pertama yang berakhir pada 31 Agustus. Angka ini naik dari USD 790 juta atau USD 3,21 per saham pada periode sama tahun lalu.

Setelah penyesuaian biaya spin-off FedEx Freight dan faktor lain, perusahaan membukukan laba bersih mencapai USD 910 juta atau USD 3,83 per saham.

Promosi 1
2 dari 4 halaman

Hasil Kinerja Keuangan Mengalahkan Ekspektasi

 

Perusahaan tersebut juga melaporkan rata-rata volume harian paket di AS meningkat 6 persen secara keseluruhan. Perbaikan hasil operasi terjadi di segmen pengiriman domestik berkat kenaikan volume paket. Namun, FedEx Freight justru mencatat penurunan kinerja akibat pendapatan yang lebih rendah dan kenaikan biaya gaji.

Secara prospek, FedEx memperkirakan pertumbuhan pendapatan 2026 berada di kisaran 4-6 persen, jauh di atas proyeksi Wall Street sebesar 1,2 persen. Untuk laba per saham penuh tahun fiskal 2026, perusahaan memproyeksi di rentang USD 17,20 - USD 19 dengan titik tengah USD 18,10. Angka itu sedikit di bawah perkiraan konsensus USD 18,21.

“Hasil terkait lingkungan ini mencerminkan kondisi operasional global yang masih dinamis,” kata Subramaniam, sembari menambahkan bahwa perusahaan menghadapi tekanan biaya sekitar USD 150 juta dari lingkungan perdagangan global.

3 dari 4 halaman

Dampak Kebijakan Baru

FedEx juga menegaskan bahwa proses pemisahan FedEx Freight menjadi perusahaan publik baru masih berjalan dan ditargetkan selesai pada Juni 2026. Saat ini, FedEx menangani sekitar 17 juta paket per hari melalui jaringannya.

Subramaniam menambahkan bahwa perusahaan bersikap fleksibel pada kuartal pertama, sikap tersebut merupakan penyesuaian dengan perubahan lingkungan ekonomi makro.

Perusahaan juga menghadapi pukulan dari berakhirnya kebijakan “de minimis”, yang sebelumnya memungkinkan barang impor di bawah USD 800 masuk bebas bea ke AS. Kebijakan itu resmi dihentikan secara global setelah Presiden Donald Trump mengeluarkan perintah eksekutif pada bulan  Agustus lalu.

 

4 dari 4 halaman

Menaikkan Tarif

Akibatnya, FedEx menaikkan tarif pengiriman untuk mengimbangi kehilangan pendapatan. Manajemen menyebut sebagian besar hambatan pada kuartal pertama disebabkan oleh hilangnya kebijakan “de minimis” tersebut.

“Mengingat sebagian besar eksposur volume ‘de minimis’ kami sebelumnya berasal dari Cina, kami menggunakan pengalaman sejak Mei lalu untuk membantu pengirim dari negara lain menghadapi penghapusan kebijakan ini,” jelas Subramaniam dalam panggilan tersebut.

EnamPlus