Liputan6.com, Jakarta Umroh pertama selalu meninggalkan kesan mendalam bagi setiap muslim, terlebih bagi seorang mualaf yang baru saja menapaki jalan spiritualnya. Hal itu juga terlihat dalam perjalanan religius Ruben Onsu, aktor, presenter, sekaligus pengusaha ternama, yang kini menjalani ibadah umroh perdana setelah resmi memeluk Islam.
Dalam serangkaian konten yang diunggah di Instagram maupun YouTube milik Ruben Onsu, Ruben tampil penuh ketenangan sekaligus kebahagiaan. Dari awal mengenakan ihram, langkah menuju Masjid Nabawi, hingga khusyuk berdoa di dalamnya, setiap detail merekam rasa syukur serta ketulusan hati yang terpancar jelas di wajahnya. Keenam potret ini menjadi saksi sekaligus narasi visual perjalanan iman Ruben Onsu di Tanah Suci.
Persiapan dalam balutan ihram putih yang sederhana
Pada potret pertama, Ruben Onsu tampak mengenakan ihram putih dengan rapi, lengkap dengan kartu identitas jamaah yang tergantung di leher. Balutan kain tanpa jahitan itu melambangkan kesederhanaan dan kesetaraan di hadapan Allah SWT.
Gestur tangannya yang terbuka memberi kesan seolah sedang menjelaskan sesuatu, memperlihatkan ketenangan dan kesiapan batin. Ekspresinya serius namun penuh keteduhan, menunjukkan kesungguhan hati memulai perjalanan ibadahnya.
Suasana sekitar yang dihiasi pepohonan kurma dan cahaya siang yang terang menambah kesan damai, seolah menjadi awal yang menenangkan sebelum memasuki rangkaian ibadah berikutnya.
Advertisement
Berjalan menuju tujuan suci
Foto kedua memperlihatkan Ruben Onsu berjalan tegap di stasiun dengan mengenakan ihram bersama jamaah lain. Di tangannya terlihat ponsel dan berkas.
Latar arsitektur modern dengan atap tinggi dan cahaya matahari yang masuk menunjukkan bagaimana megahnya bangunan stasiun di sana. Di titik inilah jamaah biasanya bergegas berpindah menuju lokasi penting berikutnya.
Ekspresinya yang fokus memperlihatkan perpaduan antara kesiapan fisik dan niat spiritual. Momen ini mencerminkan semangat bahwa ibadah bukan hanya soal doa, tetapi juga kedisiplinan dalam perjalanan.
Salat khusyuk di Masjid Nabawi
Pada potret ketiga, Ruben Onsu mengenakan gamis hitam dengan peci dan syal sederhana, duduk bersila dengan kedua tangan terangkat dalam doa. Wajahnya tertunduk khusyuk, mata terpejam, seolah seluruh perhatian tercurah kepada Sang Khalik.
Suasana Masjid Nabawi dengan pilar-pilar putih berornamen emas serta karpet bermotif indah memberi latar megah sekaligus damai. Beberapa jamaah terlihat duduk dan beristirahat, menambah kesan tenteram.
Momen ini menampilkan sisi Ruben Onsu yang penuh kerendahan hati. Sebagai mualaf, kesempatan berdoa di salah satu masjid paling mulia di dunia menjadi pengalaman religius yang sulit dilupakan.
Advertisement
Menuju Masjid Nabawi untuk Salat Jumat
Potret berikutnya menangkap Ruben Onsu di pelataran Nabawi, di bawah naungan payung raksasa yang terbuka. Tatapannya diarahkan ke atas, menunjukkan rasa kagum dan haru atas suasana megah rumah Allah.
Busana putihnya yang sederhana berpadu dengan langit cerah, menciptakan simbol kesucian dan semangat baru. Di sekelilingnya, jamaah lain juga berjalan menuju masjid, mempertegas kesan kebersamaan dalam ibadah.
Momen ini menjadi pengingat bahwa langkah menuju masjid bukan hanya gerakan fisik, melainkan juga perjalanan batin, terutama bagi Ruben Onsu yang tengah menapaki fase baru dalam hidupnya.
Salat Isya di Masjid Nabawi yang penuh ketenangan
Dalam potret kelima, Ruben Onsu terlihat duduk bersila di karpet Masjid Nabawi usai salat Isya. Dengan syal bermotif lembut di bahu, kedua tangannya kembali terangkat dalam doa.
Tatapannya menengadah ke langit-langit masjid yang indah, menghadirkan kesan penuh syukur. Lampu-lampu temaram dan arsitektur Nabawi yang megah menambah suasana syahdu.
Potret ini menggambarkan ketulusan Ruben dalam beribadah. Doanya mencerminkan keintiman spiritual yang mendalam, seakan ia tengah berbicara langsung dengan Allah SWT di tengah keagungan rumah suci.
Advertisement
Rehat dengan mencicipi kurma
Potret terakhir Ruben Onsu tampak berada di sebuah pasar kurma. Ia mengenakan gamis abu-abu dan sorban bermotif keffiyeh, mencicipi kurma langsung di tempat.
Di sekitarnya berjajar aneka jenis kurma berwarna cokelat hingga hitam pekat. Suasana pasar yang ramai dengan penjual dan pengunjung menciptakan nuansa akrab dan bersahaja.
Momen ini menunjukkan sisi manusiawi Ruben di tengah perjalanan ibadah. Pasar kurma bukan hanya tempat belanja oleh-oleh, tetapi juga simbol kehangatan interaksi sosial yang melengkapi pengalaman umroh.
People Also Ask
Apa itu umroh?
Umroh adalah ibadah ke Tanah Suci yang dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun, dengan rukun utama ihram, tawaf, sa’i, dan tahallul.
Apakah mualaf bisa langsung umroh?
Ya, mualaf diperbolehkan umroh asalkan sehat, mampu, dan memahami tata cara ibadah dengan bimbingan yang benar.
Apa perbedaan haji dan umroh?
Haji memiliki waktu dan rangkaian tertentu di bulan Zulhijjah, sedangkan umroh bisa dilakukan kapan saja.
Apa makna pakaian ihram?
Pakaian ihram melambangkan kesederhanaan, kesucian, dan kesetaraan di hadapan Allah SWT.
Mengapa Masjid Nabawi istimewa?
Karena merupakan masjid yang didirikan Nabi Muhammad SAW di Madinah, sekaligus salah satu masjid paling mulia setelah Masjidil Haram.
Advertisement