Liputan6.com, Jakarta - Electronict Arts (EA) akan mematikan The Sims Mobile (TSM) pada 20 Januari 2026, sejak kemunculan perdananya pada Maret 2018 atau hampir delapan tahun dan lebih dari lima puluh pembaruan.
Pembaruan yang dirilis pada Senin kemarin menjadi yang terakhir dan perusahaan berencana untuk menghapus game tersebut dari daftar pada 21 Oktober 2025.
Karena game ini bergantung pada server online, The Sims Mobile tidak akan bisa dimainkan lagi selama tiga bulan ke depan.
Advertisement
Menurut EA, dikutip Selasa (21/10/20205), dalam postingan blog-nya, “The Sims Mobile dan komunitas The Sims secara keseluruhan penuh dengan kreativitas, kebaikan, dan imajinasi. Kalian telah mengikat kami dengan cerita, bangunan, dan Sims kalian.”
"EA merasa bangga bisa menemani kalian sepanjang perjalanan ini. Sebagai bentuk rasa terima kasih, EA telah menyiapkan beberapa kejutan spesial menjelang penutupan babak terakhir TSM," EA melanjutkan.
Update Penting dan Apa yang terjadi?
Pada 20 Oktober 2025, pembaruan final The Sims Mobile bisa diunduh dari App Store dan Play Store. Sejak saat itu, pembelian paket dengan uang sungguhan akan dihentikan di TSM, namun pemain dapat memakai SimCash, Simoleon hingga 20 Januari 2026.
Semua pemain akan mendapatkan energi yang tak terbatas pada update terakhir yang dirilis pada 20 Oktober 2025 agar bisa menikmati fitur sebaik-baiknya.
Kemudian, semua item All Build Mode and Create A Sim (CAS) akan terbuka untuk setiap pemain pada 6 Januari 2026. Item tersebut terbuka tanpa batas level.
Mulai 6 Januari 2026, semua item di All Build Mode and Create A Sim (CAS) akan tersedia gratis bagi seluruh pemain. Pemain bebas membuat rumah impian mereka, merancang desain, dan menikmati fitur yang ditawarkan TSM sebelum server ditutup.
The Sims Mobile akan ditutup oleh EA pada 20 Januari 2026.
Sebelumnya, raksasa industri game, Electronic Arts (EA) resmi mengumumkan kesepakatan akuisisi senilai USD 55 miliar atau sekitar Rp 918 triliun.
Perusahaan yang dikenal lewat game populer seperti EA FC dan Apex Legends ini kini dijual ke sebuah konsorsium investor.
Konsorsium tersebut berisi Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi, Affinity Partners yang didirikan Jared Kushner (menantu Donald Trump), dan firma ekuitas swasta Silver Lake. Dengan kesepakatan ini, EA akan berubah statusnya menjadi perusahaan swasta.
"Momen ini adalah pengakuan atas kerja luar biasa tim kami," kata CEO EA, Andrew Wilson, dalam pernyataan resminya.
Meskipun kepemilikan berganti, Andrew Wilson tetap akan memimpin perusahaan sebagai CEO.
Mengutip GameSpot, Rabu (1/10/2025), kesepakatan yang dilakukan secara tunai ini disebut bakal membuka jalan bagi EA untuk mempercepat inovasi dan pertumbuhan di dunia hiburan interaktif di masa depan.
Advertisement
Detail Kesepakatan dan Nasib Pemegang Saham
Berdasarkan kesepakatan, konsorsium investor akan mengambil alih 100 persen kepemilikan Electronic Arts. Sebelum akuisisi terjadi, PIF Arab Saudi sebenarnya sudah memegang hampir 10 persen saham EA.
Bagi para pemegang saham lama, kesepakatan ini membawa keuntungan besar. Mereka akan mendapat pembayaran tunai sebesar USD 210 atau sekitar Rp 3,5 juta untuk setiap lembar saham, angka yang jauh lebih tinggi dibanding harga saham EA di pasar pada minggu sebelumnya.
Para investor yang terlibat pun menyambut baik kesepakatan ini. “Kemitraan ini akan mendorong pertumbuhan jangka panjang EA sekaligus memicu inovasi dalam industri hiburan interaktif di level global,” ujar Turqi Alnowaiser dari PIF.
Infografis dampak bermain video game berlebihan (Liputan6.com/Abdillah)
Advertisement