Liputan6.com, Jakarta - PT Shell Indonesia, anak perusahaan Shell plc (Shell), resmi mengumumkan rencana pengalihan kepemilikan bisnis Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia. Bisnis SPBU Shell akan diambil alih oleh perusahaan patungan baru (new joint venture) yang dibentuk Citadel Pacific Limited dan Sefas Group.
Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, Susi Hutapea, menjelaskan pengalihan ini mencakup jaringan SPBU Shell beserta kegiatan pasokan dan distribusi BBM di Indonesia, namun tidak termasuk bisnis pelumas Shell yang terus berkembang di Tanah Air.
“Kegiatan operasional SPBU Shell akan tetap berlangsung seperti biasa. Setelah proses pengalihan selesai, merek Shell akan tetap berada di Indonesia melalui perjanjian lisensi merek, produk BBM tetap dipasok melalui Shell, dan pelanggan akan terus memiliki akses pada produk BBM berkualitas tinggi,” ujarnya dalam keterangan tertulis beberapa waktu lalu.
Advertisement
Menurut Susi, lisensi merek memungkinkan penerima lisensi menjalankan operasional sesuai standar Shell dan tetap memanfaatkan kekuatan merek global tersebut. “Tim yang melayani pelanggan di jaringan SPBU Shell juga tidak berubah. Shell tetap berkomitmen menjalankan operasional yang aman dan andal,” tambahnya.
Transformasi Portofolio
Langkah ini merupakan bagian dari strategi global Shell untuk transformasi portofolio sebagaimana disampaikan dalam Capital Markets Day. Shell saat ini memiliki sekitar 200 SPBU di Indonesia, dengan lebih dari 160 di antaranya dimiliki langsung perusahaan serta terminal BBM di Gresik.
Citadel Pacific sendiri merupakan perusahaan mapan yang memegang lisensi merek Shell di Guam, Saipan, Republik Palau, Makau, dan Hong Kong. Adapun Sefas Group adalah distributor pelumas Shell terbesar di Indonesia.
Advertisement
Bisnis Pelumas
Meski melepas bisnis SPBU, Shell menegaskan Indonesia tetap menjadi pasar penting untuk bisnis pelumas. Shell mengoperasikan pabrik pelumas dengan kapasitas 300 juta liter per tahun serta tengah membangun pabrik manufaktur gemuk di Marunda berkapasitas 12 kiloton per tahun.
Pada 2022, Shell juga mengakuisisi EcoOils yang memiliki dua fasilitas pengolahan di Indonesia, sebagai bagian dari ekspansi portofolio bahan bakar rendah karbon.