Liputan6.com, Jakarta - Sambil menunggu investigasi terkait penyebab listrik padam di Aceh yang terjadi Senin, 29 September 2025, PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh menyiapkan ratusan personel di lapangan. Hal ini sebagai upaya penormalan listrik di Aceh secara bertahap akan pulih.
Demikian disampaikan Manager Komunikasi dan TJSL PT PLN UID Aceh Lukman Hakim, di Banda Aceh, Selasa, (30/9/2025), seperti dikutip dari Antara.
"Tim di lapangan terus bekerja untuk menormalkan kembali listrik bisa segera normal 100 persen untuk sebagian wilayah Kota Banda Aceh dan Aceh Besar," ujar dia.
Advertisement
Ia menuturkan, PLN terus melakukan perbaikan dan penormalan listrik di Aceh akan pulih secara bertahap.
Dia menyebutkan saat ini listrik dalam tahap penormalan dan terus diupayakan dapat normal 100 persen.
Pihaknya saat ini juga terus menunggu investigasi terkait penyebab listrik padam di Aceh yang terjadi Senin, 29 September 2025.
"Bagi pelanggan yang membutuhkan informasi lebih lanjut dapat mengakses layanan 24 jam melalui aplikasi PLN Mobile atau menghubungi Contact Center PLN 123," kata dia.
Pihaknya menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut kepada seluruh pelanggan setia di seluruh Aceh.
"Mohon doa dari seluruh masyarakat, tim terus berupaya melakukan pernomalan dan kami pastikan listrik akan normal kembali," ujar dia.
Pihaknya juga bertekad untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pelanggan di Aceh.
Jaga Pasokan Energi Pembangkit, PLN Pantau Pekerja Pakai Teknologi Digital
Sebelumnya, PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung operasional pemenuhan kebutuhan energi pembangkit listrik. Hal ini dilakukan dengan memperkuat budaya Keselamatan, dan Kesehatan Kerja (K3) melalui pemanfaatan aplikasi Inspekta.
Vice President K3KL PLN EPI, Imam Putra, mengatakan, penerapan Inspekta merupakan wujud nyata komitmen Perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan ramah lingkungan guna mendukung operasional pemenuhan energi primer pembangkit listrik secara optimal.
"Dengan Inspekta, setiap temuan ketidaksesuaian di lapangan bisa langsung tercatat, dikategorikan, dan dipantau tindak lanjutnya secara real-time," kata Imam, Sabtu (30/8/2025).
Menurut dia, digitalisasi pelaporan Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3KL) dapat mempercepat proses identifikasi serta penanganan risiko.
“Hal ini mempercepat respons, meningkatkan akurasi data, dan memastikan setiap potensi risiko dan bahaya dapat segera diatasi,” tuturnya.
Advertisement
Alat Monitoring
Imam menjelaskan Inspekta tidak hanya berfungsi sebagai media pelaporan, tetapi juga sebagai alat monitoring kinerja keselamatan kerja Perusahaan. Melalui parameter dan kategori temuan yang terukur, aplikasi ini mendukung pencapaian target _maturity level_ K3 serta indikator kinerja utama (KPI) di lingkungan PLN EPI.
“Kami ingin memastikan bahwa budaya safety bukan hanya slogan, tetapi benar-benar terimplementasi di seluruh lini melalui budaya pelaporan. Mulai dari level pekerja di lapangan hingga manajemen, semua pihak harus terlibat aktif dalam menciptakan Lingkungan Kerja yang aman,” tegasnya.
Penerapan Inspekta juga sejalan dengan teori piramida kecelakaan, yang menekankan pentingnya penanganan insiden kecil dan temuan minor sebelum berkembang menjadi kecelakaan serius. PLN EPI berharap langkah ini dapat memperkuat safety culture dan meminimalkan potensi kerugian di masa depan.
IKN dan PLN Sepakat, Jaringan Listrik di KIPP Jadi Prioritas Utama
Sebelumnya, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menjalin sinergi dengan PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimra), untuk memastikan ketersediaan jaringan listrik di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Nusantara.
Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono menegaskan pentingnya langkah cepat dalam penyediaan infrastruktur energi di IKN.
"Saya kira ini waktu yang tepat untuk sharing soal sinergi kita. Saat ini kita sedang membangun jalan di 1A dan 1C. Saya kira supaya bisa mempercepat pembangunan, daerah yang belum ada jaringan listrik, kita bisa mulai dari sana," ujar Basuki, Selasa (26/08/2025).
Advertisement
Koordinasi Strategis
Selain membahas percepatan pembangunan jaringan listrik, pertemuan ini juga menekankan pentingnya koordinasi strategis antara Otorita IKN dan PLN dalam memenuhi kebutuhan energi di IKN, termasuk transisi menuju energi baru terbarukan.
General Manager PT PLN UID Kaltimra Muchamad Chaliq Fadli menyampaikan komitmen PLN untuk mendukung penuh kebutuhan energi IKN, sejalan dengan arahan dari PLN pusat.
"Kami diminta PT PLN pusat untuk bersinergi dengan Otorita IKN, menyikapi kebutuhan pengembangan energi baru terbarukan di IKN. Disampaikan bahwa agar PLN berkoordinasi, memastikan kebutuhan listrik di IKN terpenuhi, misinya adalah seratus persen energi nol bersih di 2045," tuturnya.