Liputan6.com, Jakarta RSV atau Respiratory Syncytial Virus adalah jenis virus yang menyerang sistem pernapasan. Saat seseorang terinfeksi RSV, gejalanya mirip dengan virus yang menyerang penyakit saluran pernapasan lain seperti influenza dan COVID-19.
Mengutip laman CDC gejala seseorang terinfeksi RSV yakni:
- pilek
- batuk
- demam
- sakit tenggorokan
- bersin
- sakit kepala
- mengi
- dan kesulitan bernapas.
Pada orang dengan sistem imun yang rendah, infeksi RSV dapat menyebabkan infeksi sedang hingga berat, seperti pneumonia atau bronkiolitis (radang di saluran udara kecil di paru-paru).
Advertisement
Kondisi berat pada lansia yang terinfeksi RSV salah satunya disebabkan menurunnya kekebalan tubuh seiring dengan meningkatnya usia. Ketika kekebalan tubuh menurun maka menjadi rentan untuk terkena infeksi virus, termasuk RSV.
Tingkat Keparahan Klinis RSV Lebih Tinggi dari COVID-19 dan Influenza
Menurut penelitian yang dilakukan Diya Surie dkk pada 2023, RSV memiliki tingkat keparahan klinis yang lebih tinggi dibandingkan dengan COVID-19 dan influenza.
Persentase rawat inap yang lebih tinggi ditemukan pada pasien RSV dibandingkan dengan COVID-19 maupun influenza. Mulai dari kebutuhan akan terapi oksigen, ventilasi non-invasif, ventilasi mekanik, dan perawatan intensive care unit (ICU).
Cara Penularan RSV
Virus RSV dapat menyebar saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin di dekat kita.
Selain itu, bisa juga menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi RSV. Misalnya mencium balita yang terinfeksi itu bisa tertular RSV. Lalu, menyentuh permukaan yang terkontaminasi dengan virus RSV.
Ketika ada satu orang yang terinfeksi RSV itu bisa menularkan virus sampai ke 3 orang menurut studi Jasndeep Kale dkk pada 2023. Sehingga infeksi RSV ini lebih rentan terjadi pada saat perkumpulan masa seperti momen haji dan umroh. Risiko tersebut bisa pula meningkat pada saat perjalanan di saat musim libur atau pada saat berkumpul bersama keluarga besar dimana populasi lansia ikut hadir.
Advertisement
Upaya Cegah Terinfeksi RSV
Untuk mencegah infeksi RSV, terutama pada kelompok rentan seperti lansia dan individu dengan penyakit kronis, bisa dilakukan dengan:
- mencuci tangan secara teratur menggunakan sabun
- membersihkan permukaan yang sering disentuh
- menggunakan masker bila sakit dan bila perlu physical distancing
- Vaksinasi, mengingat belum ada pengobatan spesifik, maka mencegah infeksi RSV dengan vaksinasi menjadi cara untuk melindungi individu yang berisiko dari infeksi RSV yakni lansia dan individu yang berisiko tinggi.
Menurut Communication, Government Affairs & Market Access Director, GSK Indonesia, Reswita Dery Gisriani berdasarkan penelitian dengan pendekatan proyeksi matematika, jumlah infeksi akibat RSV di Asia Tenggara diperkirakan akan mencapai 7,2 juta kasus dalam tiga tahun.
"Di Indonesia sendiri, jumlah kasus diprediksi mencapai 6,1 juta dalam periode yang sama26. Data ini menjadi pengingat penting bagi kita semua akan urgensi peningkatan edukasi untuk mencegah penyebaran infeksi RSV terutama di Indonesia,” kata Reswita dalam keterangan tertulis.