KEMBAR78
Doa Mengusir Hama Tikus di Sawah, Ketahui Adabnya - Islami Liputan6.com
Sukses

Doa Mengusir Hama Tikus di Sawah, Ketahui Adabnya

Banyak petani akhirnya mencari solusi yang tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga spiritual. Salah satu ikhtiar batiniah yang sering dipraktikkan adalah doa mengusir hama tikus di sawah. Doa ini diyakini mampu menjadi pelindung bagi lahan pertanian agar panen tetap terjaga.

Diterbitkan 27 September 2025, 13:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Fenomena serangan hama tikus di area pertanian seringkali menjadi momok besar bagi para petani. Kehadiran hewan pengerat ini bukan hanya merusak tanaman padi, tetapi juga mengancam hasil panen yang sudah ditunggu berbulan-bulan lamanya.

Banyak petani akhirnya mencari solusi yang tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga spiritual. Salah satu ikhtiar batiniah yang sering dipraktikkan adalah doa mengusir hama tikus di sawah. Doa ini diyakini mampu menjadi pelindung bagi lahan pertanian agar panen tetap terjaga.

Selain doa, petani juga tetap menjalankan usaha nyata seperti menjaga sanitasi lahan, membuat parit, atau memasang perangkap. Dengan demikian, ikhtiar lahir dan batin dapat berjalan beriringan untuk menghasilkan pertanian yang berkah.

Tradisi membaca doa dalam aktivitas bertani sesungguhnya bukan hal baru. Sejak zaman dahulu, para petani di Nusantara memadukan doa dan usaha agar hasil tanamannya terjaga dari ancaman hama, termasuk tikus.

 

Promosi 1
2 dari 9 halaman

Ayat Kursi sebagai Perlindungan

Salah satu bacaan yang diyakini mampu melindungi sawah adalah Ayat Kursi. Bacaan ini bersumber dari Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 255.

اللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِندَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

Allāhu lā ilāha illā huwa al-hayyu al-qayyūm, lā ta’khudzuhu sinatun wa lā nawm, lahu mā fī as-samāwāti wa mā fī al-ard, man dhā alladhī yashfa‘u ‘indahu illā bi-idznih, ya‘lamu mā baina aydīhim wa mā khalfahum, wa lā yuhītūna bi-shai’in min ‘ilmihi illā bimā shā’, wasi‘a kursiyyuhus-samāwāti wal-ard, wa lā ya’ūduhu hifhuhumā, wa huwa al-‘aliyyul-‘aẓīm.

Artinya:“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa‘at di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”Bacaan ini bukan hanya memberikan ketenangan hati, tetapi juga diyakini bisa menjadi tameng dari gangguan makhluk berbahaya, termasuk hama tikus di sawah.

 

3 dari 9 halaman

Tikus dalam Hadits Rasulullah SAW

Dalam Hadits Riwayat Muslim, tikus termasuk salah satu hewan berbahaya atau fawasiqul khamsah. Rasulullah SAW bersabda:

“Ada lima macam binatang berbahaya (yang boleh dibunuh di tanah haram), yaitu; kalajengking, tikus, elang, gagak, dan anjing gila.”

Hadits ini menjadi dasar bahwa tikus boleh dibasmi karena sifatnya yang merusak dan membahayakan kehidupan manusia, termasuk tanaman padi di sawah.

 

 

4 dari 9 halaman

Etika Membasmi Tikus dalam Islam

Meski tikus boleh dibunuh, Islam tetap mengajarkan etika dalam pembasmian. Dalam HR Ibnu Majah, Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya Allah mencatat (pahala) kebaikan terhadap segala sesuatu, maka apabila kalian membunuh hendaknya perbaikilah cara kalian membunuh...”

Selain itu, dalam HR Ahmad dijelaskan larangan membakar hewan hidup-hidup. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Tidaklah diperbolehkan menyiksa dengan api kecuali Tuhan yang menciptakan api.”

Hal ini menunjukkan bahwa meski membasmi tikus diperbolehkan, caranya tetap harus beradab dan tidak melanggar batas syariat.

 

5 dari 9 halaman

Doa dalam Tradisi Pertanian

Dalam sebuah video YouTube berjudul “Mengusir Hama Tikus dengan Ayat Kursi” yang disampaikan KH Abdul Ghofur, disebutkan bahwa bacaan doa bisa dibacakan ketika hewan pengerat menyerang area pertanian.

Menurut KH Abdul Ghofur, doa adalah pelengkap ikhtiar teknis yang dilakukan petani. Tanpa usaha nyata, doa saja tidak cukup.

Sebaliknya, usaha tanpa doa juga terasa hampa dan kurang berkah.

 

6 dari 9 halaman

Cara Praktis Mengusir Hama Tikus

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bojonegoro pernah mengeluarkan anjuran tentang metode pengendalian tikus.

Beberapa cara praktis di antaranya adalah menggunakan aroma menyengat dari daun sirsak, rebusan jengkol, atau minyak esensial.

Selain itu, menjaga kebersihan sawah agar tidak menjadi sarang tikus juga penting.

Petani bisa memasang perangkap di titik strategis serta melakukan gropyokan atau gerakan massal dalam mengendalikan hama.

 

7 dari 9 halaman

Menjaga Keseimbangan Ekosistem

Para ahli pertanian yang menulis dalam Jurnal Agrista UNS mengingatkan bahwa pengendalian hama tidak boleh dilakukan secara berlebihan.

Tikus memang merugikan, tetapi tetap bagian dari rantai ekosistem.

Jika populasinya ditekan secara ekstrem dengan cara yang salah, keseimbangan ekosistem di sawah bisa terganggu.

Karena itu, doa dipandang sebagai ikhtiar yang seimbang—selain menjaga spiritualitas, juga tidak merusak keseimbangan alam.

 

8 dari 9 halaman

Doa dan Usaha, Jalan Bersama Petani

Dengan demikian, doa mengusir hama tikus di sawah bukan sekadar bacaan ritual, tetapi bagian dari kesadaran bahwa semua hasil panen sejatinya berasal dari Allah SWT.

Doa harus dipadukan dengan usaha nyata agar panen lebih maksimal dan penuh keberkahan.

Doa memberikan kekuatan batin, sementara usaha teknis menjaga agar hasil kerja keras petani tidak sia-sia. Keduanya ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan.

Akhirnya, ikhtiar lahir dan batin akan membawa ketenangan hati bagi petani sekaligus menjaga keberlangsungan pangan.

 

 

 

9 dari 9 halaman

People Also Talk

1. Apakah ada doa khusus selain Ayat Kursi untuk mengusir tikus di sawah?Tidak ada doa khusus, namun bacaan perlindungan umum seperti Al-Fatihah dan doa keselamatan juga bisa diamalkan.

2. Apakah doa saja cukup untuk mengusir tikus?Tidak. Doa perlu dipadukan dengan usaha nyata seperti menjaga sanitasi, memasang perangkap, dan gropyokan.

3. Mengapa tikus termasuk hewan fawasiqul khamsah?Karena tikus dianggap merugikan, berbahaya, dan boleh dibasmi bahkan di tanah haram sesuai hadits Rasulullah SAW.

4. Apakah membunuh tikus dengan api diperbolehkan?Tidak, karena menyiksa dengan api dilarang dalam syariat Islam.

5. Bagaimana cara paling aman mengendalikan tikus di sawah?Dengan menggabungkan doa, perangkap, penggunaan aroma pengusir, serta gerakan massal pengendalian hama.

EnamPlus