Liputan6.com, Jakarta Bacaan niat mandi wajib setelah haid bisa disimak oleh semua wanita Muslim pada penjelasan di bawah ini. Setelah masa haid atau datang bulan selesai, seorang muslimah wajib menyucikan diri dengan mandi agar bisa kembali menjalankan ibadah.
Dalam buku Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, dijelaskan bahwa mandi wajib dilakukan dengan mengalirkan air ke seluruh tubuh sesuai panduan syariat Islam disertai niat menghilangkan hadas besar, dalam hal ini adalah darah haid.
Maka dari itu, niat mandi wajib menjadi hal yang harus dipenuhi untuk menentukan sah atau tidaknya aktivitas menyucikan diri tersebut. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Jumat (10/10/2025).
Advertisement
Niat Mandi Wajib Setelah Haid
Rukun pertama yang harus dilakukan sebelum melaksanakan mandi wajib ialah membaca niat dalam hati. Namun, tidak ada larangan jika ingin mengucapkannya dengan suara lirik.
Niat dibaca persis sebelum menyiram air ke seluruh tubuh. Penting untuk membacanya dengan kesadaran dan keikhlasan membersihkan diri agar bisa kembali beribadah kepada Allah SWT.
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitul ghusla liraf'i hadatsil haidli lillahi ta'ala
Artinya: "Saya berniat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar dari haid karena Allah Ta'ala."
Tata Cara Mandi Wajib
Berikut langkah-langkah mandi wajib setelah haid sesuai panduan syariat Islam yang harus dipahami setiap muslimah:
1. Membaca Niat: Baca niat dengan khusyuk dan bersungguh-sungguh karena Allah SWT.
2. Membasuh Kedua Telapak Tangan: Basuh kedua telapak tangan sebanyak tiga kali menggunakan air bersih.
3. Membersihkan Kotoran yang Ada: Selanjutnya bersihkan kotoran atau najis yang masih ada dan menempel di tubuh menggunakan tangan kiri. Periksa area kemaluan, dubur, dan pusar. Setelah itu pastikan tangan dibersihkan menggunakan sabun.
4. Berwudhu: Setelah memastikan tidak ada lagi kotoran yang menempel, langkah selanjutnya ialah berwudhu sesuai rukun wudhu.
5. Membasuh Kepala dan Rambut: Siram air dari ujung kepala hingga mengenai seluruh tubuh dimulai dari sisi kanan terlebih dulu. Kemudian dilanjutkan ke sisi kiri tanpa ada bagian tubuh yang terlewat terkena air.
6. Menyiram Air ke Seluruh Tubuh: Langkah selanjutnya ialah membasahi seluruh tubuh dimulai dari sisi kanan dan kemudian sisi kiri. Basuh juga bagian-bagian lipatan yang tersembunyi seperti lipatan kulit, sela jari, belakang telingan, dan leher.
7. Membaca Doa: Jika sudah memastikan seluruh urutan dilaksanakan dan semua bagian tubuh terkena air, langkah terakhir ialah membaca doa setelah mandi wajib. Tujuannya ialah agar mandi wajib lebih sempurna serta mendapat keberkahan dari Allah SWT.
Doa Setelah Mandi Wajib
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
Latin: Asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluhu, allahumma-j'alni minattawwabina, waj'alni minal-mutathahirrina.
Artinya: "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu mensucikan diri."
Doa ini dibaca sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT karena mendapatkan kesempatan untuk bersuci dan kembali melaksanakan ibadah. Namun, diperbolehkan juga apabila berdoa dengan bahasa sendiri untuk memohon ampunan dan keberkahan dari Sang Pencipta.
Rukun Mandi Wajib
Melansir dari Kitab Fiqih Sunnah, disebutkan apabila syarat sah mandi wajib yakni niat serta meratakan air ke seluruh tubuh.
- Niat: Membaca niat menghilangkan hadas besar menjadi rukun mandi wajib pertama yang sangat penting.
- Membasahi Tubuh dengan Air: Rukun mandi wajib kedua adalah membasahi tubuh dengan air tanpa ada yang terlewat.
Syarat Sah Mandi Wajib
- Islam
- Menggunakan Air Suci dan Mensucikan
- Tidak Ada Penghalang
- Mengetahui Kewajiban
- Darah Haid Telah Berhenti
Keutamaan Mandi Wajib Setelah Haid
Mandi wajib hukumnya wajib bagi setiap muslimah yang sudah selesai masa datang bulang. Dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 222 Allah SWT berfirman yang artinya: "Dan jika mereka telah suci, maka campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu."
Keutamaan mandi wajib sangat penting, sebab tanpa menyucikan diri seorang muslimah tidak bisa melaksanakan ibadah-ibadah wajib. Hal ini tentu akan menimbulkan dosa besar karena terhitung meninggalkan kewajiban seperti sholat, berpuasa, dan membaca Al-Quran.
Disebutkan apabila orang yang meremehkan kewajiban bersuci setelah haid termasuk dalam golongan orang lalai dalam beragama. Maka dari itu, setiap Muslimah harus langsung melakukan mandi wajib setelah haid selesai dengan memperhatikan niat serta tata caranya sesuai syariat Islam.
Hal Membatalkan Mandi Wajib
Perlu dipahami jika ada beberapa hal yang ternyata bisa membatalkan mandi wajib seorang muslimah, sehingga harus diulangi kembali. Berikut beberapa hal yang membatalkan mandi wajib:
1. Tidak Semua Bagian Tubuh Terkena Air
Apabila ada bagian tubuh belum terkena air, maka seorang muslimah wajib mengulang mandi wajib. Meski hanya satu helai rambut yang tidak basah, mandi wajib tetap tidak sah dan harus diulang.
2. Memakai Air Tidak Suci
Jika mandi wajib menggunakan air yang tercampur dengan najis, maka hal itu juga dianggap tidak sah. Mandi wajib menggunakan air bersih yang suci dan mensucikan hukumnya mutlak.
3. Ada Penghalang di Kulit
Adanya penghalang di kulit seperti cat kuku atau minyak yang membuat air tidak langsung menyentuh kulit juga membuat mandi wajib tidak sah.
4. Terkena Hadas Besar Lagi
Terkena hadas besar lain seperti junub meski baru saja mandi wajib setelah haid, juga membuat seorang muslimah perlu mengulanginya.
5. Tidak Membaca Niat Dengan Benar
Jika mandi wajib tanpa niat yang benar, maka mandi wajib tidak sah. Sebab, niat adalah rukun mandi wajib paling utama yang harus dilakukan dan menentukan sah atau tidaknya segala aktivitas ibadah.
FAQ
1. Apakah boleh membaca niat mandi wajib setelah haid dalam bahasa Indonesia? Boleh, yang terpenting adalah makna niat ada dalam hati untuk menghilangkan hadas besar karena Allah SWT.
2. Berapa kali harus mandi wajib setelah haid? Cukup satu kali mandi wajib setelah darah haid benar-benar berhenti dengan niat dan tata cara yang benar.
3. Apakah mandi biasa bisa menggantikan mandi wajib? Tidak bisa, karena mandi wajib harus disertai niat khusus untuk menghilangkan hadas besar dan memiliki tata cara tertentu.
4. Bagaimana jika lupa membaca niat saat mandi wajib? Niat harus ada dalam hati saat memulai mandi wajib, jika tidak ada niat sama sekali maka mandi wajib tidak sah.
5. Apakah harus wudu terlebih dahulu sebelum mandi wajib? Wudu merupakan bagian dari kesempurnaan mandi wajib dan sangat dianjurkan, meskipun rukun utamanya adalah niat dan meratakan air.
6. Kapan waktu yang tepat untuk mandi wajib setelah haid? Setelah darah haid benar-benar berhenti, ditandai dengan keluarnya cairan putih bersih atau tidak ada darah sama sekali.
7. Apakah cat kuku harus dibersihkan sebelum mandi wajib? Ya, cat kuku yang tebal dan menghalangi air menyentuh kuku harus dibersihkan agar mandi wajib sah.