Liputan6.com, Jakarta Dalam Islam, mimpi dibagi menjadi dua kategori, yaitu yang berasal dari Allah SWT dan yang berasal dari setan. Mimpi buruk umumnya termasuk kedalam kategori kedua. Mimpi buruk ini membuat hilangnya ketenangan tidur dan menciptakan rasa takut. Untungnya, doa mimpi buruk dapat diamalkan untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT dan memberi ketenangan.
Mimpi buruk merupakan hal yang tidak dapat kita hindari dan bisa terjadi pada siapapun, sehingga mengetahui bacaan doa mimpi buruk dan tuntunan syariat yang tepat, sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW adalah yang penting untuk dilakukan. Doa mimpi buruk bukan hanya bacaan, namun juga bentuk perlindungan spiritual yang menenangkan hati.
Selain bacaan doa mimpi buruk, penting juga mengetahui adab dan tindakan yang bisa dilakukan ketika mendapatkan mimpi buruk. Apa sajakah adab yang perlu dilakukan? Untuk lebih jelasnya, mari simak rangkuman yang telah Liputan6 susun berikut ini, pada Jumat (17/10).
Advertisement
Bacaan Doa Mimpi Buruk
Doa mimpi buruk menjadi sangat penting untuk diamalkan sebagai bentuk perlindungan dan permohonan kepada Allah SWT. dengan mengamalkan doa ini, seorang muslim dapat memperoleh ketenangan hati dan terbebas dari pengaruh buruk yang muncul karena mengalami mempi buruk yang mengganggu. Berikut ini bacaannya dalam Arab, latin dan artinya:
Arab:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ وَسَيِّئَاتِ الْأَحْلَامِ
Latin:
Allahumma innii a'uudzubika min 'amalisy syaithani wa sayyi-aatil ahlami.
Artinya:
"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan syaitan dan keburukan mimpi."
Anjuran Rasulullah SAW Ketika Mengalami Mimpi Buruk
Rasulullah SAW memberikan beberapa panduan yang jelas dan praktis tentang apa saja yang bisa dilakukan seorang muslim ketika mengalami mimpi buruk. Anjuran-anjuran ini bukan hanya berfungsi sebagai penenang hati, namun juga sebangai bentuk perlindungan spiritual dari gangguan setan. Setiap anjuran yang diajarkan memiliki hikmah dan tujuan yang dapat mengembalikan ketenangan yang terganggu. Berikut anjuran-anjuran Rasulullah SAW:
- Meludah ke kiri sebanyak tiga kali
- Memohon perlindungan dari keburukan mimpi
- Bangun dan melaksanakan sholat
- Mengubah posisi tidur
- Tidak menafsirkan mimpi buruk
Tidak hanya anjuran-anjuran yang bisa dilakukan, terdapat beberapa adab juga yang penting untuk dilaksanakan mengikuti dalil-dalil yang ada. Berikut ini beberapa adab yang penting untuk diperhatikan:
Adab Membersihkan Kasur Sebelum Tidur
Islam juga mengajarkan pentingnya membersihkan tempat tidur sebelum berbaring sebagai salah satu cara mencegah mimpi buruk, anjuran ini berdasarkan hadist yang menjelaskan bahwa kita tidak pernah tau apa yang terjadi di tempat tidur kita saat kita tidak ada, sehingga membersihkannya dapat menghilangkan hal yang mengganggu nantinya.
Dalil Hadis:
"Jika salah seorang di antara kalian akan tidur, hendaklah mengambil potongan kain dan mengibaskan tempat tidurnya dengan kain tersebut sambil mengucapkan, 'bismillah,' karena ia tidak tahu apa yang terjadi sepeninggalnya tadi." (HR. Al-Bukhari no. 6320)
Berwudhu Sebelum Tidur
Berwudhu sebelum tidur merupakan sunnah yang dianjurkan dalam Islam karena memiliki banyak manfaat, salah satunya memberi perlindungan dari mimpi buruk. Ketika seorang berwudhu, malaikat akan senantiasa mendampingi dan mendoakannya sepanjang malam.
Dalil Hadis:
"Jika kamu mendatangi tempat tidurmu, maka wudhulah seperti wudhu untuk sholat". (HR. Bukhari no. 247)
"Barang siapa tidur di malam hari dalam keadaan suci (berwudhu) maka malaikat akan tetap mengikuti, kemudian pada saat ia bangun niscaya malaikat itu akan berucap: 'Ya Allah ampunilah hamba-Mu si fulan karena ia tidur di malam hari dalam keadaan selalu suci." (HR Ibnu Hibban)
Posisi Tidur yang Dianjurkan
Rasulullah SAW juga mengajarkan posisi tidur yang baik, yaitu berbaring pada sisi kanan badan. Posisi ini tidak hanya baik secara spiritual namun juga baik untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan. Tidur dengan posisi miring juga memberikan kenyamanan yang lebih baik daripada posisi tidur lainnya.
Dalil Hadis:
"Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk sholat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu" (HR. Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710)
Membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nass
Amalan yang selanjutnya adalah membaca Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nass sebelum tidur. Rasulullah SAW melakukan ritual ini khusus dengan meniup kedua telapak tangan, membaca ketiga surat ini, kemudian mengusapkannya ke seluruh anggota badan yang dapat dijangkau.
Dalil Hadis:
"Nabi Saw ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan 'Qul huwallahu ahad' (surat Al Ikhlas), 'Qul a'udzu birabbil falaq' (surat Al Falaq) dan 'Qul a'udzu bi rabbin naas' (surat An Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali." (HR. Bukhari no. 5017)
Tanya Jawab Seputar Doa Mimpi Buruk
Q: Apa yang harus dilakukan segera setelah terbangun dari mimpi buruk?
A: Segera meludah ke kiri sebanyak tiga kali, membaca ta'awudz tiga kali, membaca doa perlindungan dari mimpi buruk, dan mengubah posisi tidur.
Q: Bolehkah menceritakan mimpi buruk kepada orang lain?
A: Tidak dianjurkan menceritakan atau menafsirkan mimpi buruk karena dapat memperkuat pengaruh negatifnya. Lebih baik disimpan sendiri dan dipercayakan kepada Allah SWT.
Q: Berapa kali doa mimpi buruk harus dibaca?
A: Tidak ada ketentuan khusus, namun disarankan dibaca dengan penuh keyakinan dan kekhusyukan. Yang terpenting adalah ketulusan dalam memohon perlindungan kepada Allah SWT.
Advertisement