Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto soal rencana distribusi bahan bakar minyak atau BBM tambahan yang diimpor Pertamina untuk sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum swasta.
Simon menghadap Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (19/92025) malam, selepas sejumlah pemilik stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta, seperti Shell, Vivo, BP, dan Exxon Mobil setuju mengimpor bahan bakar minyak (BBM) tambahan, yang artinya di luar kuota yang telah ditetapkan pemerintah, melalui Pertamina dengan mekanisme business-to-business (B2B).
"Tadi setelah selesai meeting dengan pemerintah, (Kementerian) ESDM, masih lanjut nih, langsung lanjut. Jadi, kami meminta alokasi kebutuhan sampai akhir tahun. Begitu juga dengan semua tim langsung dirapatkan tadi," kata Simon dikutip dari Antara, Sabtu (20/9/2025).
Advertisement
Simon memastikan dalam waktu sepekan ke depan, BBM tambahan yang diimpor Pertamina akan tiba di tanah air dan langsung disalurkan ke SPBU swasta.
"Pokoknya kami usahakan dalam satu minggu ke depan ini sudah terpenuhi dan SPBU swasta sudah bisa berjalan dengan normal," ujarnya.
Â
Volume BBM Swasta
Walaupun demikian, Simon belum dapat menjelaskan volume BBM yang dibutuhkan swasta hingga akhir tahun karena hal itu masih dibicarakan Pertamina bersama badan usaha swasta.
Simon memperkirakan jumlah kebutuhan BBM untuk SPBU swasta tidak terlalu besar karena hanya untuk memenuhi kebutuhan sampai akhir tahun 2025.
Di lokasi yang sama pada kesempatan terpisah, Simon menjelaskan BBM yang diimpor Pertamina untuk SPBU-SPBU swasta itu berupa base fuel, yaitu BBM dengan kadar oktan murni tanpa tambahan zat aditif.
Dengan demikian, para pemilik SPBU swasta itu dapat lanjut mengolah BBM murni tersebut sesuai dengan spesifikasi masing-masing.
Â
Advertisement
Tahapan Impor BBM
Simon melanjutkan dalam tahapan-tahapan impor BBM untuk swasta itu digelar terbuka dan transparan.
"Base fuel ini adalah base fuel awal yang nantinya kemudian diracik atau ditambahkan aditif sesuai dengan resep atau rahasia dapur dari masing-masing badan usaha. Dengan demikian, tadi kami sudah menemukan titik temu. Nah tentunya masing-masing badan usaha memiliki strategi, memiliki kiat-kiat tertentu, sekaligus memiliki resep tertentu untuk mendorong kualitas BBM yang semakin bermutu di masyarakat," ujar Dirut Pertamina tersebut.