Liputan6.com, Jakarta Pelatih Inter Milan, Cristian Chivu, membeberkan rahasia di balik kebangkitan impresif timnya musim ini. Menurutnya, ada tiga pendekatan psikologis khusus yang ia terapkan kepada para pemainnya.
Resep jitu ini terbukti ampuh. Inter baru saja meraih kemenangan ketujuh beruntun di semua kompetisi usai membantai Union Saint-Gilloise 4-0 di Liga Champions, Rabu (22/10/2025) dini hari WIB.
Chivu menjelaskan bahwa timnya perlu memulihkan kepercayaan diri setelah akhir musim lalu yang mengecewakan. Ia merasa ada "perasaan buruk" yang ditinggalkan oleh ekspektasi tinggi yang gagal terpenuhi.
Advertisement
Karena itu, ia merasa perlu untuk "memahami, meyakinkan, dan juga mengguncang" mentalitas skuad. Tujuannya adalah untuk membangkitkan kembali api semangat yang masih tersimpan di dalam diri para pemain.
Resep Tiga Langkah ChivuÂ
Cristian Chivu menjelaskan bahwa tugas pertamanya saat mengambil alih tim adalah memulihkan kondisi psikologis pemain. Ia sadar betul ada kekecewaan besar yang membekas dari musim sebelumnya.
Menurutnya, sepak bola terkadang bisa menjadi "sedikit brengsek" dan meninggalkan perasaan yang tidak menyenangkan. Oleh karena itu, pendekatan dari hati ke hati menjadi sangat krusial.
"Tim ini perlu menemukan kepercayaan dirinya, melupakan akhir musim lalu, kekecewaan setelah ekspektasi yang begitu tinggi," ujar Chivu kepada Sky Sport Italia.
"Tim ini perlu dipahami, diyakinkan, dan juga diguncang, karena mereka masih memiliki api semangat dan keinginan untuk bekerja keras agar bisa kembali ke puncak musim ini," tegasnya.
Advertisement
Pentingnya Membuang EgoÂ
Lebih lanjut, Chivu memberikan pujian setinggi langit kepada para pemainnya. Menurutnya, semua metode yang ia terapkan tidak akan berhasil jika para pemain tidak memiliki sikap yang tepat.
Ia sangat mengapresiasi kemauan para pemain untuk bekerja keras dan membuang ego masing-masing. Mereka dinilai sangat terbuka terhadap ide-ide baru demi kepentingan kolektif.
"Semua ini berkat para pemain, karena mereka menerima untuk dilatih dan bekerja keras, mengesampingkan ego mereka," kata Chivu.
"Saya suka ketika para pemain terbuka terhadap ide-ide baru, mengesampingkan kebanggaan mereka, dan menempatkan diri mereka untuk kepentingan grup," sambungnya.
Respon Ketika Disamakan dengan Capello
Performa apik Inter membuat Chivu disamakan dengan pelatih legendaris, Fabio Capello. Namun, Chivu justru merespons pujian itu dengan kerendahan hati yang luar biasa.
Ia mengaku berharap bisa memiliki separuh saja dari karier gemilang yang dimiliki Capello. Chivu juga berterima kasih karena Capello-lah yang memberinya kesempatan bermain di level tertinggi saat di AS Roma.
"Saya berharap bisa memiliki separuh saja dari karier yang Anda miliki, saya berharap bisa menjadi pemenang seperti Anda," tutur Chivu.
"Saya beruntung Anda memanggil saya ke Roma dan membiarkan saya bermain di level tinggi, jadi saya berterima kasih untuk itu," kenangnya.
Advertisement
Nikmati Kemenangan Malam IniÂ
Meskipun jadwal padat sudah menanti, Chivu enggan terburu-buru memikirkan laga berikutnya. Inter akan menghadapi laga besar melawan Napoli di Serie A akhir pekan nanti.
Baginya, kemenangan telak 4-0 di Liga Champions adalah sesuatu yang harus dinikmati terlebih dahulu. Ia telah belajar bahwa tidak ada kemenangan yang boleh dianggap remeh dalam sepak bola.
"Saya belajar dalam hidup bahwa ketika Anda memenangkan pertandingan, Anda harus menikmatinya, jangan dulu memikirkan yang berikutnya," ujarnya.
"Tidak ada yang bisa dianggap remeh, terutama kemenangan 4-0. Saya akan punya waktu untuk memikirkan pertandingan berikutnya," pungkasnya.